Sukses

Erick Thohir Banggakan KIT Batang: Tak Kalah dari Vietnam-Thailand

Pada pengelolaan KIT Batang, Erick menyebut asetnya dikuasai oleh BUMN, di bawah PT Danareksa (Persero).

Liputan6.com, Jakarta Operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kawasan tersebut memperkuat posisi daya saing Indonesia di mata investor.

Termasuk, daya saing Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Vietnam maupun Thailand. Kawasan industri yang berdiri di aset BUMN itu diharapkan bisa menarik investor.

"(KITB) itu kan kerja sama saya dengan pak Bahlil, Menteri Investasi. Nah, asetnya punya BUMN, lalu kebijakannya dari Pak Presiden waktu itu supaya kita punya daya saing, kawasan industri tidak kalah dengan Vietnam dengan Thailand dan lain-lain supaya competitiveness kita jangan tertinggal," ungkap Erick di Mandiri Corporate University, Jakarta, dikutip Rabu (31/7/2024).

Pada pengelolaan KIT Batang, Erick menyebut asetnya dikuasai oleh BUMN, di bawah PT Danareksa (Persero). Para investor yang masuk pun tak perlu membeli lahan, tapi diberikan kesempatan untuk sewa dengan jangka waktu yang panjang.

"Nah salah satunya waktu itu bagaimana kita menyiapkan lahan yang tidak perlu dibeli, tetapi disewakan jangka panjang," katanya.

Dia mengatakan, ada sejumlah negara yang masuk dalam pengembangan industri dalam negeri. Mulai dari Korea Selatan, China, hingga Jepang. Menurutnya, itu jadi upaya untuk memperkuat investasi dari asing di dalam negeri.

Harapan Erick Thohir

Erick berharap KIT Batang dan kawasan lainnya bisa jadi pilihan bagi investor asing. Termasuk kawasan lain di Subang, Jawa Barat yang diharapkan jadi motor penggerak ekonomi.

"Ya memang mereka masing-masing negara ini membangun ekosistemnya sendiri juga yang saling mendukung antara satu industri dan industri lainnya, jadi kita tetap mendorong Batang ini menjadi prioritas," ujarnya.

"Bahkan kita mendorong Subang menjadi sebuah kawasan daripada industri yang bisa mendukung pertumbuhan di Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya," sambung Erick Menteri BUMN.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Investor Tinggal Bangun Pabrik di KIT Batang

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menjelaskan, Holding BUMN Danareksa sebagai satu-satunya Holding Spesialis Transformasi dan Investasi di Indonesia berkomitmen menjalankan amanat Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Pemerintah untuk meningkatkan kapasitas Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

“Ini agar dapat menjaring PMA dan menyerap tenaga kerja yang masif, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan negara melalui pajak dan pendapatan daerah melalui retribusi,” kata Yadi dikutip Sabtu (27/7/2024).

Kawasan Industri Terpadu Batang telah disiapkan dengan infrastruktur dasar dan utilitas yang lengkap, serta didukung dengan konektivitas terlengkap, mulai dari jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta api dengan mengusung konsep green, sustainable, dan circular economy.

Kawasan Industri Terpadu Batang menghadirkan solusi terintegrasi di atas lahan seluas 4.300 hektare yang mengakomodasi kebutuhan industri global yang mengadopsi teknologi tinggi, termasuk juga industri padat karya.

“Dari aspek sosial, KITB saat ini telah menyerap 19 ribu tenaga kerja, dan diharapkan dapat menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja di masa mendatang,” jelasnya.

Sampai saat ini nilai investasi yang masuk ke KITB sudah mencapai Rp 14,8 triliun dari utilisasi lahan seluas 271 hektare. Adapun investasi yang masuk berasal dari sejumlah negara di Asia, Amerika, dan Eropa.

 

3 dari 3 halaman

Sediakan Utilitas Dasar yang Lengkap

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan mengatakan, KITB menyediakan utilitas dasar yang lengkap dengan berorientasi pada keberlanjutan, antara lain industri berbasis teknologi (SEG Solar), penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan Water Treatment Plant (WTP),.

Selain itu, KITB juga memiliki fasilitas Waste-Water Treatment Plan (WWTP), dan Sewage Treatment Plant (SWTP) dan infrastruktur terpadu yang ramah lingkungan, fasilitas hunian bersertifikasi Greenship Neighborhood, serta bisnis model yang berkelanjutan dan berdaya saing dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal.

“Kami optimistis KITB dapat turut berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi Indonesia dan turut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,” pungkas Yadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.