Sukses

Jokowi Ungkap Dampak Bangun Konektivitas, Tarik Investor hingga Tekan Inflasi

Jokowi menegaskan, adanya infrastruktur penunjang konektivitas juga meyakinkan para investor untuk mengucurkan dananya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti pentingnya konektivitas dari infrastruktur yang dibangun di Indonesia. Termasuk memberikan keyakinan kepada investor hingga menekan besaran inflasi.

Jokowi menegaskan, adanya infrastruktur penunjang konektivitas juga meyakinkan para investor untuk mengucurkan dananya.

"Begitu konektivitas tidak baik, begitu infrastruktur tidak baik, siapa investor yang mau masuk ke Indonesia, tidak akan ada, karena infrastruktur menjadi kunci bagi datangnya investasi," kata Jokowi dalam Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintagan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi, di Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Bukan cuma itu, dia mengatakan infrastruktur juga jadi kunci penting dalam menekan biaya logistik di Indonesia. Dia mencatat, saat ini biaya logistik sebesar 14 persen dari sebelumnya 24 persen.

"Tetapi juga akan mengurangi biaya logistik yang dulunya biaya logistik kita kurang lebih 24 persen sekarang sudah turun menjadi 14 persen sehingga harga-harga bisa ditekan lebih murah dan itu terlihat dari angka inflasi," ungkapnya.

Kepala Negara ini mengatakan, tingkat inflasi Indonesia dahulunya berkisar di angka 8-11 persen. Namun, belakangan sudah bisa dijaga di bawah 3 persen.

"Kalau dulu angka inflasi ktia 8, 9 bahkan 11 persen sekarang ini bisa ditekan di bawah 3 persen, dan terkahir di bulan yang lalu berada di angka 2,58 persen," ucapnya.

"Jadi pembangunan itu berentetan kemana-mana tidak hanya berfungsi untuk satu tetapi akan berentetan kemana-mana," sambung Presiden Joko Widodo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kerek Daya Saing RI

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap peran pembangunan infrastruktur yang mampu meningkatkan peringkat daya saing Indonesia. Menurutnya, infrastruktur bukan sebatas dibangun 'asal jadi', namun harus memberikan manfaat.

Hal ini disampaikan Jokowi di depan para pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi). Dia menegaskan, infrastruktur bukan sebatas membangun beton.

"Saya hanya ingin titip kepada Gapensi bahwa membangun infrastruktur itu bukan hanya membangun beton-betonnya saja. Bukan hanya membangun asal jadi saja tetapi tidak ada manfaatnya," ungkap Jokowi dalam Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintagan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi, di Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Dia mengatakan, pembangunan infrastruktur selama 2 periode pemerintahannya itu mampu meningkatkan posisi daya saing Indonesia di mata dunia. Diketahui, ada peningkatan dari peringkat 34 ke peringkat 27.

"Kita tau dari pembangunan infrastruktur ini, World Competititveness Ranking kita naik dari 34 melompat ke 27," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Memberikan Manfaat

Dia mengatakan, aspek daya saing ini yang menjadi tujuan dari pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Termasuk dalam memberikan manfaat pada konektivitas masyarakat luas.

"Daya saing, itu yang ingin kita raih dari pembangunan-pembangunan yang ada selain tentu saja kemanfaatan dari infrastruktur itu untuk rakyat karena kita memang sekarang ini berkompetisi, bersiang dengan negara-negara lain," tuturnya.

"Begitu konektivitas tidak baik, begitu infrastruktur tidak baik, siapa investor yang mau masuk ke Indonesia, tidak akan ada, karena infrastruktur menjadi kunci bagi datangnya investasi," sambung Kepala Negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini