Liputan6.com, Jakarta Ketidakpastian harga minyak dunia dan situasi geopolitik di Timur Tengah turut berdampak terhadap harga BBM yang dijual di SPBU milik Shell Indonesia, Kamis, 1 Agustus 2024.
Shell Indonesia kompak menaikan seluruh produk BBM jualannya, mulai dari Shell Super, Shell V-Power, hingga Shell Diesel Extra.
Baca Juga
Adapun harga BBM naik ini dilakukan Shell Indonesia setelah perusahaan berlogo kerang tersebut menurunkan bahan bakar jualannya di Juli 2024.
Advertisement
Mengutip laman resmi Shell Indonesia, Kamis (1/8/2024), harga BBM jenis Shell Super meroket Rp 710. Jenis BBM dengan nilai oktan 92 (RON 92) naik dari sebelumnya Rp 13.810 per liter menjadi Rp 14.520 per liter.
Pun BBM Shell V-Power (RON 95) mengalami lonjakan harga Rp 670, dari sebelumnya dibanderol Rp 14.700 per liter naik menjadi Rp 15.370 per liter.
Di sisi lain, harga BBM jenis Shell V-Power Diesel (CN 51) juga naik Rp 490 dari sebelumnya dijual Rp 15.320 per liter menjadi Rp 15.810 per liter.
Senada, Shell Diesel Extra yang punya campuran 30 persen kandungan bahan bakar nabati melonjak Rp 620, dari sebelumnya Rp 14.860 per liter menjadi Rp 15.480 per liter.
Begitu juga Shell V-Power Nitro+ yang harganya naik Rp 670, dari sebelumnya dijual Rp 14.930 per liter menjadi Rp 15.600 per liter.
Daftar Harga Terbaru
Berikut daftar lengkap harga BBM Shell Indonesia per 1 Agustus 2024:
- Shell Super: Rp 14.520 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
- Shell V-Power: Rp 15.370 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
- Shell V-Power Diesel: Rp 15.810 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
- Shell Diesel Extra: Rp 15.480 per liter (Jawa Timur)
- Shell V-Power Nitro+: Rp 15.600 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
Hore, Harga BBM Pertalite untuk Motor Dijamin Tak Naik
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan tidak akan menaikan harga BBM Pertalite (RON 90) untuk konsumsi sekitar 130 juta pengendara sepeda motor.
"Tidak akan ada perubahan mengenai pembelian atau harga Pertalite kepada 130 jutaan sepeda motor. Enggak akan itu," tegas Menko Luhut di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Namun, pemerintah kini tengah berupaya agar penyaluran BBM subsidi itu tepat sasaran. Jika itu dilakukan, maka pemerintah bisa menambal kerugian akibat subsidi BBM, sehingga pengeluaran negara bisa hemat Rp 45 triliun.
"Itu kan rugi kita banyak. Mustinya kita hemat Rp 45 triliun atau lebih. Jadi kita lagi mikir hitung sekarang bagaimana," kata Luhut.
Kendati begitu, Luhut juga ingin memperbaiki kualitas BBM yang dijual ke masyarakat agar lebih ramah lingkungan. Dengan cara menekan kualitas sulfur pada BBM yang kini ada.
"Bensin-bensin kita sekarang ini kan sulfurnya masih 500 (ppm). Jadi ya kita semua kena dampaknya. Kita mau nurunin sampai low sulfur," ungkapnya.
Dengan memperbaiki kualitas BBM, sambung Luhut, pemerintah juga bakal bisa menekan pengeluaran untuk subsidi lainnya. Pasalnya, imbas dari emisi gas pembuangan sangat berdampak terhadap angka subsidi kesehatan.
"Subsidi kesehatan itu kan besar sekali gara-gara air polution. Saya kira Rp 10 triliun, kalau total Rp 38 triliun. Jadi angkanya besar sekali," ujar Luhut. * Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk men
Advertisement