Liputan6.com, Jakarta Penjualan listrik PT PLN (Persero) tercatat sebesar 149,11 Terawatt Hour (TWh) pada semester I-2024. Jumlah itu meningkat 7,54% atau sebesar 10,45 TWh dari periode yang sama di tahun 2023.
Pertumbuhan penjualan tersebut ditopang oleh peningkatan di berbagai sektor seperti sektor bisnis sebesar 10,54% dan rumah tangga 8,75%. Dengan penjualan listrik yang meningkat, PLN mampu mencatatkan pendapatan pada semester I-2024 sebesar Rp254,60 triliun atau meningkat 8,39% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik. Ia menyebut, upaya intensifikasi dan ekstentifikasi terus dilakukan perusahaan sehingga mampu meningkatkan penggunaan listrik konsumen.
Advertisement
"Melalui perjuangan heroik seluruh insan PLN, raihan kinerja positif dapat terus ditingkatkan, PLN sukses mengubah cara pandang bisnis dengan menciptakan demand listrik baru dan menjaga kepuasan pelanggan," ungkapnya.
"Sejumlah heroic effort PLN seperti percepatan penyambungan pelanggan Tegangan Menengah (TM), mendorong program Electrifying Agriculture, Electrifying Lifestyle, meningkatkan layanan kemudahan tambah daya melalui pemasaran produk-produk tematik dan event, serta program akuisisi captive power," jelas Darmawan.
Penopang di Sektor Bisnis
PLN mencatat penjualan listrik sektor bisnis yang mencapai 10,54% atau tumbuh 2,87 TWh dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Hal ini ditopang dengan adanya klaster data center dan juga sektor pariwisata serta berbagai event internasional yang digelar di Indonesia.
"Berbagai gelaran event baik nasional maupun internasional yang didukung PLN juga turut berkontribusi meningkatkan penjualan listrik di sektor bisnis," kata Darmawan.
Selain itu sektor rumah tangga juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sampai dengan Juni 2024, PLN mencatat realisasi penjualan pelanggan rumah tangga mencapai 64,42 TWh atau meningkat sebesar 5,25 TWh atau tumbuh 8,87% year on year (YoY) dibanding tahun 2023.
”Listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia, pertumbuhan konsumsi listrik di sektor rumah tangga menjadi sinyal baik minat masyarakat beralih ke gaya hidup menggunakan peralatan berbasis listrik," ujar Darmawan.
"Salah satu pendorong penjualan Juni 2024 adalah meningkatnya delta daya dari program promo yang diluncurkan sejak awal tahun sebagai booster penjualan,” imbuhnya.
Sedangkan, pada sektor industri tercatat mengalami pertumbuhan 4,20%. Klaster Pertambangan pun menjadi kontributor terbesar dengan pemakaian sebesar 435 Gigawatt Hour (GWh).
“Kami sadar betul bahwa listrik merupakan kebutuhan penting sektor Industri dan dengan ketersediaan pasokan yang cukup dan didukung dengan keandalan listrik, kami siap mendukung pertumbuhan industri,” ujar Darmawan.
(*)
Advertisement