Sukses

Selain Medali, Intip Bonus Atlet Olimpiade Paris yang Menang Emas hingga Perunggu

Selain medali, sejumlah atlet yang memenangkan medali di olimpiade juga mendapatkan hadiah lain atau bonus dari pemerintah, asosiasi hingga perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksanaan Olimpiade 2024 berjalan lancar seiring pertandingan yang telah digelar dan puluhan medali telah dibagikan.

Selain medali, boneka maskot olimpiade, dan kotak “misterius” yang berisi poster resmi, beberapa peraih medali menerima hadiah uang tambahan atas usaha mereka. Mengutip CNBC, ditulis Jumat (2/8/2024), meski Komite Olimpiade Internasional tak memberikan hadiah uang untuk pemenang medali, beberapa negara memberi penghargaan kepada atlet dengan bonus.

Berikut sejumlah pemberian penghargaan kepada atlet berdasarkan informasi yang dikumpulkan CNBC berdasarkan Komite Olimpiade Nasional, asosiasi olah raga dan media lokal.

Pembayaran Tertinggi

Hong Kong dan Singapura menawarkan pembayaran tertinggi bagi atlet yang menang di olimpiade. Insentif tunai bagi atlet Hong Kong yang berkompetisi di Paris melonjak 20 persen dari Olimpiade Musim Panas Tokyo. Peraih medali emas akan menerima 6 juta dolar Hong Kong atau setara USD 768.000 (sekitar Rp 12,48 miliar, asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.255).

Hal itu disampaikan Chief Secretary for Administration Hong Kong Chan Kwok-ki. Sementara itu, atlet peraih medali perak dan perunggu masing-masing akan menerima 3 juta dolar Hong Kong dan 1,5 juta dolar Hong Kong.

Tahun ini, Hong Kong akan membayar insentif besar karena perolehan medali awal dari cabang renang dan anggar. Vivian Kong memenangkan medali pertama Hong Kong di Olimpiade Paris untuk nomor perorangan. Sedangkan pemain anggar Cheung Ka-long juga memenangkan emas pada nomor perorangan putra. Sedangkan perenang Siobhan Bernadette Haughey mendapatkan medali perunggu pada gaya bebas 200 meter putri.

Di sisi lain, Singapura memberikan 1 juta dolar Singapura atau USD 745.300 (Rp 12,11 miliar) kepada peraih medali emas di ajang olimpiade. Sedangkan peraih perak mendapatkan hadiah 500.000 dolar Singapura dan 250.000 dolar Singapura untuk peraih perunggu. Singapura memberikan bonus uang tunai tertinggi kepada Joseph Schooling. Perenang yang sudah pensiun itu mengalahkan Michael Phelps dari Amerika Serikat pada nomor gaya kupu-kupu 100 meter di Olimpiade Rio pada 2016 saat meraih emas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemberian Bonus Negara Lain

Negara lain yang menawarkan hadiah tunai hingga enam digit untuk peraih medali emas termasuk Israel, Malaysia, Kazakhstan dan Indonesia.

Israel dilaporkan menawarkan satu juta shekel Israel atau USD 270.537 (Rp 4,4 miliar), bagi atlet peraih emas. Pemberian itu naik 50 persen dari yang ditawarkan untuk Olimpiade Tokyo.

Selain itu, tuan rumah Prancis juga dilaporkan menaikkan insentif uang tunainya. Peraih medali emas menerima 80.000 euro atau USD 86.528 (Rp 1,4 miliar), 15.000 euro lebih banyak dari yang ditawarkan di Olimpiade Tokyo.

Beberapa memberikan hadiah kepada atlet di luar tempat podium. Germany’s Sports Aid Foundation memberikan hadiah uang tunai hingga peraih posisi kedelapan di olimpiade. Peraih medali emas menerima 20.000 euro atau sekitar Rp 351,41 juta (asumsi rupiah terhadap euro di kisaran 17.572).

Sementara itu, atlet Olimpiade dari India menerima hadiah uang tunai dari pemerintah dan badan olah raga nasionalnya, menurut media lokal. Pemerintah memberikan 7,5 juta rupee atau setara USD 90.000 (Rp 1,46 miliar). Sedangkan Asosiasi Olimpiade India menawarkan 10 juta rupee atau sekitar Rp 1,9 miliar (asumsi satu rupee terhadap rupiah sekitar 194,226).

3 dari 4 halaman

Mobil hingga Apartemen

Selain uang tunai, beberapa atlet juga akan menerima hadiah tambahan yakni apartemen, mobil dari pemerintah dan perusahaan swasta. Atlet Olimpiade Kazakhstan dilaporkan dapat memperoleh USD 250.000 atau sekitar Rp 4,06 miliar untuk peraih medali emas. Kemudian bonus USD 150.000 atau sekitar Rp 2,43 miliar untuk peraih medali perak dan USD 75.000 atau sekitar Rp 1,21 miliar untuk peraih medali perunggu.

Sementara itu, media lokal melaporkan Dewan Olah Raga Nasional Malaysia menawarkan hadiah sebesar 1 juta ringgit atau USD 215.563 (Rp 3,5 miliar, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.246) bagi peraih medali emas perorangan. Sedangkan peraih medali perak diharapkan mendapatkan 300.000 ringgit dan peraih meraih perunggu diberi hadiah 100.000 ringgit. Beberapa perusahaan swasta di Malaysia dilaporkan menawarkan insentif lain yakni apartemen mewah dan uang tunai tambahan.

Semua atlet yang berhasil mendapatkan medali juga akan diberi mobil, berdasarkan laporan media lokal dari pernyataan menteri pemuda dan olah raga Malaysia Hannah Yeoh.

Sementara itu, peraih medali dari Korea Selatan diberikan insentif pensiun sebagai tambahan atas hadiah uang. Selain hadiah sebesar 63 juta won Korea Selatan atau USD 43.288 (Rp 703,33 juta), media lokal melaporkan peraih medali emas juga diberikan pilihan untuk mendapatkan pensiunan bulanan seumur hidup sebesar 1 juta won atau uang sekaligus 67,2 juta won Korea Selatan. Sementara itu, peraih medali perak memperoleh 35 juta won dan peraih medali perunggu memperoleh 25 juta won.

Beberapa atlet juga dapat menerima hadiah lain yakni minuman dan transportasi gratis.

Operator angkutan umum Hong Kong MTR Corp akan memberikan tiket gratis seumur hidup kepada peraih medali.

4 dari 4 halaman

Hadiah Unik

Atlet olimpiade juga sering diberi hadiah unik sebagai tanda terima kasih. Berdasarkan media lokal, sebuah jaringan lokal berjanji atlet yang mewakili Malaysia di Olimpiade Tokyo mendapatkan makanan dan teh tarik gratis seumur hidup.

Pemain tenis meja Jepang Kasumi Ishikawa diberi hadiah 100 karung beras setelah memenangkan medali perak di Olimpiade Tokyo. Sementara itu, atlet dari Inggris, Norwegia, dan beberapa negara lain tidak menerima bonus uang tunai langsung apapun meski naik podium.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.