Sukses

Pupuk Indonesia dan Chevron Kembangkan Amonia Rendah Karbon

Pupuk Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan Chevron New Energies International Pte. Ltd. melalui penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA).

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berinovasi dalam upaya mencapai target dekarbonisasi. Kali ini, Pupuk Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan Chevron New Energies International Pte. Ltd. melalui penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA).

Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi penangkapan karbon (carbon capture) guna mengoptimalkan produksi amonia rendah karbon atau blue ammonia di kawasan industri PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengungkapkan bahwa studi pengembangan teknologi penangkapan karbon ini merupakan langkah nyata perusahaan dalam mengurangi emisi karbon di sektor industri pupuk nasional.

"Sejalan dengan komitmen global, kami berupaya menciptakan proses produksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujar Rahmad, Jumat (2/8/2024).

Amonia Rendah Karbon: Solusi untuk Masa Depan

Amonia rendah karbon atau blue ammonia yang dihasilkan dari proses penangkapan karbon ini memiliki potensi besar untuk menjadi sumber energi bersih masa depan.

Selain dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk seperti urea dan NPK untuk mendukung ketahanan pangan nasional, blue ammonia juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih bersih di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

"Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki minat tinggi terhadap blue ammonia sebagai solusi energi bersih," tambah Rahmad.

Manfaat Jalinan Kerjasama

Kemitraan antara Pupuk Indonesia dan Chevron diharapkan dapat menghasilkan sejumlah manfaat, antara lain:

  • Mengurangi emisi karbon: Teknologi penangkapan karbon akan membantu mengurangi jejak karbon dalam proses produksi amonia.
  • Meningkatkan produktivitas pertanian: Amonia rendah karbon yang dihasilkan dapat digunakan untuk memproduksi pupuk berkualitas tinggi yang mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
  • Memperkuat ketahanan energi nasional: Blue ammonia dapat menjadi sumber energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan.
  • Membuka peluang pasar baru: Kemitraan ini diharapkan dapat membuka peluang pasar baru bagi produk-produk bernilai tambah yang dihasilkan dari proses penangkapan karbon.Roadmap Dekarbonisasi Pupuk Indonesia

Program penangkapan karbon yang dijalankan Pupuk Indonesia merupakan bagian dari roadmap perusahaan dalam mencapai target dekarbonisasi.

Sebelumnya, Pupuk Indonesia telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 1,55 juta ton pada tahun 2023, melampaui target yang ditetapkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ingin Jadikan Merauke Lumbung Pangan Nasional

PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar program "Pupuk Indonesia Menyapa" di Balai Desa Kampung Telaga, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, pada Kamis, 25 Juli 2024. Program ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung Merauke sebagai lumbung pangan nasional.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa "PI Menyapa" merupakan wadah komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di lapangan.

Program ini bertujuan mempercepat penebusan pupuk bersubsidi di wilayah ujung timur Indonesia, serta meningkatkan produktivitas pertanian untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan regional.

“Pupuk Indonesia menyapa semua yang bekerja keras memajukan pertanian Indonesia, termasuk PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), tim verifikasi dan validasi, kios resmi, distributor, pemerintah, kelompok tani, KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan), dan stakeholder lainnya. Kami menyapa dan mengapresiasi mereka sekaligus melakukan kegiatan tebus bersama,” ujar Rahmad Pribadi, Jumat (26/7/2024).

Untuk mempermudah petani dalam menebus pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia mengadakan program tebus bersama. Fasilitas ini memungkinkan petani menebus pupuk bersubsidi di satu lokasi, seperti di Balai Desa Kampung Telaga Sari, menggunakan kartu tani atau Kartu Tanda Penduduk (KTP).

 

3 dari 3 halaman

Ketersediaan Pupuk

Dalam kunjungannya ke Merauke, Rahmad Pribadi memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dengan mengunjungi sejumlah kios, gudang, dan petani. Wilayah ini dianggap penting untuk ketahanan pangan nasional.

Per 20 Juli 2024, Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebesar 5.890 ton untuk seluruh Papua, dengan 3.530 ton di antaranya berada di Gudang Lini III Merauke.

Rinciannya, 1.955 ton pupuk Urea dan 1.575 ton pupuk NPK Phonska untuk petani Merauke. Stok ini melebihi ketentuan minimum yang diatur oleh pemerintah.

“Saya telah mengunjungi gudang di Tanah Miring, gudang paling timur milik Pupuk Indonesia. Saya tidak khawatir di Merauke, dan Bu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Merauke (Yosefa Loise Rumaseu) sepakat Merauke bisa menjadi lumbung pangan baik regional maupun nasional,” tandas Rahmad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini