Sukses

Di Tengah Ketidakpastian Global, Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Masih Terjaga di Kuartal II 2024

KSSK selalu berkala menyampaikan hasil rapat pada kuartal II-2024 ini sebagaimana yang diatur di dalam undang-undang.

Liputan6.com, Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal II-2024 masih terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi global dan resiko geopolitik yang masih tinggi.

Terjaganya stabilitas sistem keuangan tersebut, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang masih positif, inflasi terjaga, hingga perkembangan pasar keuangan yang semakin baik.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati, dalam onferensi pers di Kantor Pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Jumat (2/8/2024).

"Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Indonesia pada triwulan II-2024 masih dalam kondisi terjaga di tengah peningkatan tekanan di pasar keuangan global," kata Menkeu.

Menkeu mengatakan, KSSK selalu berkala menyampaikan hasil rapat pada kuartal II-2024 ini sebagaimana yang diatur di dalam undang-undang.

KSSK sendiri terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Kata Sri Mulyani, rapat diselenggarakan di LPS beberapa hari yang lalu, dan rapatnya berlangsung hingga tengah malam.

Menurutnya, rapat tersebut dilakukan lantaran KSSK perlu melakukan koordinasi, terutama untuk meningkatkkan kewaspadaan seiring dengan masih sangat dinamisnya kondisi perekonomian global dan nasional.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risiko yang Berkembang

Diketahui, kondisi geopolitik masih berlanjut, seperti perang di Ukraina masih terus berjalan, dan terutama banyak sekali negara-negara demokrasi besar melakukan pemilihan umum, yang mana berarti memunculkan banyak sekali overheated policy debate, seperti di Amerika Serikat, di Perancis, di Inggris yang baru selesai, dan bahkan mungkin juga di Jerman.

"Ini semuanya menimbulkan sebuah dinamika geopolitik, karena negara-negara besar itu tentu dipengaruhi oleh kondisi global, dan juga mempengaruhi kondisi global, dan juga dari sisi berbagai kondisi yang harus kita waspadai," ujarnya.

"Berbagai faktor risiko yang berkembang tetap perlu untuk kita cermati dan diantisipasi oleh kami berempat, yaitu saya Menteri Keuangan, Pak Perry Gubernur Bank Indonesia, Pak Mahendra Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Pak Yudi Purbaya sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.