Sukses

AirAsia Genjot Pembukaan Rute Baru Tanpa Transit, Ini Alasannya

Setelah Brunei Darussalam, AirAsia bakal mengoperasikan tiga rute baru penerbangan langsung ke luar negeri.

Liputan6.com, Brunei Darussalam - Indonesia AirAsia berencana membuka sejumlah rute penerbangan baru. Rencana tersebut sejalan dengan geliat pariwisata yang mulai pulih setelah pandemi covid-19.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia mencapai 1,17 juta kunjungan pada Juni 2024. Jumlah ini naik 9,99 persen dibandingkan Juni 2023.

Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Juni 2024 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia (16,11 persen), Singapura (13,44 persen), dan Australia (12,33 persen). Secara kumulatif, kunjungan wisman pada Januari hingga Juni 2024 meningkat 21,02 persen dibandingkan periode sama 2023. Kunjungan wisman utamanya tercatat pada pintu bandara Ngurah Rai-Bali dan Soekarno Hatta Banten.

Pada periode yang sama, jumlah penumpang angkutan udara juga mengalami pertumbuhan. Selama Januari–Juni 2024, jumlah penumpang domestik sebanyak 30,4 juta orang dan jumlah penumpang internasional sebanyak 8,9 juta orang, masing-masing naik sebesar 0,71 persen dan 25,61 persen dibandingkan periode sama 2023.

Merespons kondisi tersebut, AirAsia resmi mengoperasikan rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam pada 2 Agustus 2024. Dalam waktu dekat, AirAsia akan mengoperasikan tiga rute baru penerbangan langsung ke luar negeri.

"Rute Jakarta-Brunei ini merupakan salah satu rute dari 4 rute yang akan kami buka bulan ini. Minggu depan kami akan membuka Denpasar-Phuket (Thailand). Kemudian  Denpasar-Kota Kinabalu (Malaysia), dan di pertengahan Agustus kami akan membuka Denpasar-Cairns (Australia)," kata Head of Indonesia Affairs and Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi Soemawilaga, dikutip Sabtu (4/8/2024).

Penambahan rute baru ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada 2024. Sehingga bisa mencapai target yang telah ditentukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebanyak 17 juta kunjungan, serta memberikan kontribusi positif melalui peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik di sektor pariwisata maupun perekonomian Indonesia.

"Jadi AirAsia memang ingin berkontribusi untuk bisa menaikan wisatawan bagi masing-masing destinasi. Baik itu Indonesia maupun negara yang kami tuju di Asia maupun di Australia," imbuh Eddy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

AirAsia Buka Penerbangan Langsung Jakarta-Brunei, Tak Perlu Transit Lagi

Sebelumnya,Indonesia AirAsia meresmikan rute penerbangan langsung dari Jakarta ke Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam atau yang dikenal juga sebagai ‘The Kingdom of Unexpected Treasures’ (Kerajaan dengan Harta Karun Tak Terduga). Rute ini merupakan rute penerbangan langsung pertama yang dioperasikan oleh Indonesia AirAsia ke Brunei Darussalam.

Brunei Darussalam menjadi negara ke-6 yang dilayani oleh Indonesia AirAsia setelah Australia, Kamboja, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Bertambahnya rute baru ini, diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dari kawasan ASEAN, khususnya dari Brunei Darussalam.

“Dibukanya rute ke Bandar Seri Begawan, kembali memperkuat posisi Indonesia AirAsia di kawasan ASEAN dengan terus memperluas jangkauan ke negara-negara tetangga terdekat dari Indonesia. Ini menegaskan komitmen Indonesia AirAsia dalam melebarkan jaringan dan memfasilitasi perjalanan penumpang antar destinasi dengan lebih mudah, baik untuk kebutuhan liburan maupun perjalanan bisnis,” kata Head of Indonesia Affairs & Policy Indonesia AirAsia, Eddy Krismeidi, di Bandar Seri Begawan, ditulis Sabtu (3/8/2024).

Penerbangan perdana Indonesia AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 528 dari Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK), mendarat dengan sempurna di Brunei International Airport (BWN) pada Jumat, 2 Agustus 2024 pukul 21.00 waktu setempat disambut dengan water salute.

Pada kesempatan yang sama, Acting Director of Tourism Development Department of Brunei Darussalam, Ms. Salinah Salleh mencatat jumlah wisatawan asal Indonesia yang bepergian ke Brunei mengalami tren peningkatan tiap tahunnya.

 

3 dari 5 halaman

Jumlah Wisatawan Indonesia Meningkat

"Pada tahun 2023, Brunei Darussalam menyambut 13.672 wisatawan Indonesia, meningkat dari 1.596 kedatangan pada tahun 2022. Hingga Juni 2024, 10.482 wisatawan Indonesia telah tercatat, dan kami berharap dapat menyambut lebih banyak kedatangan wisatawan tahun ini melampaui total tahun lalu,” kata dia.

Untuk saat ini, AirAsia membuka penerbangan dari Bandar Seri Begawan (BWN) menuju Soekarno Hatta (CGK) yang dijadwalkan terbang 3 kali sepekan dengan kapasitas 180 seat per hari. Untuk jadwal CGK-BWn bernagkat pukul 17.25 sampai 21.00. Rute sebaliknya BWN-CGK berangkat pukul 21.30 dan sampai pada 22.55 waktu setempat.

Tiket penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Bandar Seri Begawan (BWN) sudah dapat dipesan melalui aplikasi airasia MOVE (dahulu airasia Superapp), website airasia.com, online travel agent, dan agen perjalan resmi lainnya. Untuk pemesanan tiket rombongan berjumlah 10 orang atau lebih, calon penumpang dapat menghubungi layanan Group Desk AirAsia melalui email ke groupbooking_id@airasia.com.

 

4 dari 5 halaman

Indonesia AirAsia Catat Pendapatan Rp 3,78 Triliun pada Semester I 2024

Sebelumnya, maskapai Indonesia AirAsia per 30 Juni 2024 membukukan pendapatan sebesar Rp. 3,78 triliun Semester 1 2024.

Capaian tersebut menandai peningkatan sebesar 24% dibandingkan semester yang sama tahun 2023 sebesar Rp. 3,05 triliun.

"Kenaikkan pendapatan PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP) didorong oleh peningkatan jumlah penumpang sebesar 21% dengan total jumlah penumpang 3,32 juta dengan tingkat keterisian penumpang (load factor) naik sebesar 4 pts atau 87% dibandingkan Semester 1 2023," kata Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Rabu (31/7/2024).

Indonesia AirAsia mencatat, sebagian besar pendapatan berasal dari operasi penerbangan, yang terdiri dari penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp. 3,2 triliun, diikuti oleh pendapatan dari bagasi dan pelayanan penerbangan sebesar Rp. 518,8 miliar, serta pendapatan dari ancillary sebesar Rp 33,3 miliar dan kargo Rp 26,5 miliar. 

Sedangkan pendapatan per kilometer kursi yang tersedia (RASK) naik sebesar 8% atau Rp 685 miliar, dengan peningkatan jumlah penerbangan sebesar 15% atau 2.900 penerbangan.

Indonesia AirAsia mengungkapkan, Jakarta menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp. 1,63 triliun.

Sumber pendapatan utama lainnya adalah Denpasar senilai Rp. 1,38 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp 488,54 miliar dan Rp 278,84 miliar. 

Adapun peningkatan pendapatan usaha Indonesia AirAsia Semester 1 tahun 2024 tercatat sebesar 24% atau sebesar Rp. 733 miliar, diikuti dengan peningkatan biaya operasional sebesar 19% dari tahun sebelumnya atau Rp. 665 miliar. Biaya yang dimaksud tidak mencakup laba/rugi selisih kurs dari transaksi dalam mata uang asing.  

 

5 dari 5 halaman

Rute-Rute Baru Indonesia AirAsia pada 2024

Veranita menambahkan, AAID/CMPP selalu berupaya melakukan langkah-langkah proaktif untuk menegaskan komitmennya dalam berinovasi secara berkelanjutan dan mencari peluang baru guna meningkatkan kinerja perusahaan.

Hal itu salah satunya dengan membuka rute baru yang tidak hanya mencakup kawasan ASEAN, tetapi juga ke Australia. 

Seperti diketahui, Indonesia AirAsia telah meresmikan dua rute baru selama semester 1 2024 yaitu Denpasar-Lampung dan Jakarta-Kota Kinabalu. Sementara pada bulan Agustus 2024, Indonesia AirAsia akan meresmikan empat rute internasional baru, yaitu Jakarta-Bandar Seri Begawan, Denpasar-Kota Kinabalu, Denpasar-Phuket, dan Denpasar-Cairns. 

Maskapai itu pun akan melakukan pembukaan rute-rute baru lainnya ke beberapa negara di Asia di Semester 2 2024.

Juga di semester 1 2024, AAID/CMPP mengalami kerugian sebesar R. 581,91 miliar, jika dibandingkan dengan Semester 1 2023 ada perbaikan kerugian sebesar 5 pts. Kerugian yang dimaksud tidak mencakup laba/rugi selisih kurs dari transaksi dalam mata uang asing.  

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini