Sukses

Gabung Program Ini, Siswa SMK Bisa Punya Penghasilan Sendiri

Program terbaru GETI Incubator yang baru saja diluncurkan pada tahun 2024 ini. Batch pertama sudah dimulai pada akhir Mei lalu sampai bulan September, sedangkan batch selanjutnya akan dimulai pada pertengahan Agustus ini sampai akhir Desember tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta SMK Multicomp Depok mewajibkan 251 siswa kelas sebelasnya untuk ikut pendaftaran Digipreneur Incubation Program milik PT Global Edukasi Talenta Inkubator (GETI Incubator). Pendaftaran dilaksanakan berbarengan dengan acara sosialisasi yang dilaksanakan di SMK Multicomp Depok pada 31 Juli 2024 lalu. 

Acara tersebut dihadiri oleh 251 siswa kelas sebelas Multicomp dari berbagai jurusan yaitu Pemasaran (PM), Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Perhotelan (PH).

Kepala Sekolah Multicomp Sulastri menyampaikan rasa optimisnya terhadap program Digipreneur ini.

“Saya sangat ingin seluruh siswa saya yang kelas sebelas sejumlah 251 anak untuk ikut program bagus ini dan saya optimis mereka bisa mendapatkan penghasilan segera, tidak hanya siswanya bahkan saya minta para guru-guru juga ikutan supaya mereka tidak kalah dengan para siswanya," kata dia dikutip Senin (5/8/2024).

“Saya ingin siswa saya punya pilihan ketika mereka lulus nanti, apakah mereka ingin kerja, usaha ataupun melanjutkan kuliah. Nah, Digipreneur memberikan jawaban tersebut melalui keterampilan yang akan didapat, penghasilan yang bisa diperoleh, serta sertifikat-sertifikat yang tersedia termasuk sertifikat BNSP,” tuturnya.

Sedangkan General Manager dari GETI Incubator Rachmat W. Suryo jika pihaknya senang bekerja sama dengan SMK Multicomp, karena yakin anak-anaknya cukup antusias dan dengan infrastruktur yang dimiliki dapat mendukung program Digipreneur kami.

"Tidak hanya hal tersebut, dukungan dari Kepala Sekolah serta jajarannya membuat proses kerjasama ini menjadi mudah dan semoga dapat menghasilkan bibit-bibit unggul sesuai harapannya," tutur dia.

Digipreneur merupakan program inkubasi selama 4,5 bulan yang akan melatih para pesertanya untuk jago dibidang Marketplace, Digital Marketing dan Content Creation. Berpotensi memberikan pendapatan kepada para pesertanya hingga 1,5 juta per bulan, tidak hanya itu 3 sertifikat BNSP skema Penjualan Daring, Pemasaran Daring, dan Pembuatan Konten pun akan diberikan melalui uji kompetensi sertifikasi bagi peserta yang berprestasi.

Digipreneur merupakan program terbaru GETI Incubator yang baru saja diluncurkan pada tahun 2024 ini. Batch pertama sudah dimulai pada akhir Mei lalu sampai bulan September, sedangkan batch selanjutnya akan dimulai pada pertengahan Agustus ini sampai akhir Desember tahun ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kemendikbudristek Dorong Siswa SMK Kembangkan Kemampuan Wirausaha

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, menggelar workshop bertema "Tren Perilaku Konsumen" di IDDC (Indonesian Design Development Center), Jakarta Barat, pada 16 Juli 2024.

Acara ini dihadiri oleh puluhan guru dan siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Workshop tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam bidang kemasan (packaging) dan branding produk. Kolaborasi antara Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) dengan Kementerian Perdagangan melalui IDDC turut mendukung kegiatan ini.

Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Uuf Brajawidagda, menjelaskan bahwa workshop ini merespons kebutuhan mendesak para pendidik dan siswa vokasi, khususnya di SMK yang fokus pada pengembangan keterampilan wirausaha.

"Kami berharap workshop ini dapat memberikan ilmu yang praktis bagi mereka yang akan memasuki dunia industri," ujar Uuf, dalam keterangannya, Rabu (17/7/2024).

 

3 dari 3 halaman

Kebutuhan Industri

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan, Merry Maryati, menambahkan bahwa workshop ini bertujuan untuk menghubungkan kebutuhan industri dengan potensi yang dimiliki oleh para siswa vokasi.

"Ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas produk dan daya saing di pasar global," kata Merry.

Acara ini juga dihadiri oleh beberapa pemateri ahli seperti Rizki Mosmarth dari Asosiasi Komik Indonesia (AKSI), Darfi Rizkavirwan dari DKV UMN dan AIDIA, serta Rininta Isdyani sebagai product designer.

Mereka berbagi pengalaman dan wawasan tentang tren konsumen dan pengembangan produk dalam industri kreatif.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini