Liputan6.com, Jakarta Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkap teknis program makan bergizi gratis (MBG) masih terus dibahas. Ini berkaitan dengan usulan program itu tak sebatas makan siang gratis.
Informasi, MBG sebelumnya disebut sebagai makan siang gratis. Belakangan, program itu berganti nama dengan alokasi anggaran di tahun pertama sebesar Rp 71 triliun.
Baca Juga
Mengenai teknis pemberiannya, Menko Airlangga menyebut masih dalam pembahasan. Sehingga belum ditentukan apakah akan diberikan sebagai sarapan atau makan siang.
Advertisement
"Itu nanti teknisnya masih dibahas," kata Menko Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (5/8/2024).
Rencan Diberikan Sarapan
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyebut program makan bergizi gratis juga diberikan untuk sarapan. Mengingat, data yang dikantonginya menunjukkan banyak siswa yang berangkat sekolah dengan perut kosong.
"Saya laporkan ke pak Prabowo satu data yang sangat sangat mengganggu saya dan mengerikan. Menurut pemerintah, kalau tidak salah menurut (Kemenko) PMK, mungkin berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan ya, ada data yang menunjukkan bahwa setiap hari 18 juta anak sekolah masuk sekolah dengan perut kosong," urainya dalam Dialog Nasional Program Makanan Bergizi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Maju.
Atas kondisi itu dia juga menduga banyak anak usia prasekolah yang juga tidak mendapatkan sarapan. Angkanya ditaksir mencapai 31 juta anak.
"Anak pra sekolah di Indoneisa berjumlah 31 juta dan saya menduga kalaupun tidak ada data, kalau kakak-kakak mereka tidak mendapat sarapan adik-adiknya yang tinggal dirumah yang pra sekolah yang mungkin sebelum 6 tahun umurnya juga tidak sarapan," jelas Hashim.
Atas dasar itu, dia mengatakan program Makan Bergizi Gratis bisa jadi diberikan tak sebatas untuk makan siang. Dengan target penerima sekitar 85 juta orang.
"Makanan gratis itu bukan program makan siang saja, program makan gratis adal terdiri dari sarapan dan makan siang untuk 82 juta jiwa bangsa Indonesia," ungkap Hashim.
Â
Genjot Kualitas Anak Sekolah
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menegaskan Pemerintah Prabowo-Gibran optimistis program makan bergizi gratis untuk anak sekolah dapat berjalan dengan baik. Ia yakin program ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia untuk siap bersaing dengan negara lain di dunia.
"Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Saya optimis ini berjalan dengan baik, program inI adalah investasi untuk meningkatkan ranking pendidikan Indonesia di mata internasional," ujarnya, di acara Dialog Nasional 'Program Makanan Bergizi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045' dan Peresmian Forum Masyarakat Indonesia Emas, di Gedung LPP RRI, Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
Â
Advertisement
Ibu Hamil Dapat Makan Gratis
Hashim mengatakan telah melaporkan kepada Prabowo data Kementerian Kesehatan adanya 41 persen atau sekitar 18 juta anak di Indonesia pergi sekolah dengan perut kosong. Data lain juga mengungkapkan anak-anak pra-sekolah di Indonesia sebanyak 30 juta orang yang diduga tidak mendapatkan sarapan.
Hashim juga menambahkan, untuk menangani masalah stunting juga harus memberikan nutrisi yang cukup sejak anak masih di dalam rahim. Dia menyebut ada 4 juta ibu hamil yang akan diberikan makan gratis bersama denganP anak sekolahan.
"Maka 4 juta ibu-ibu yang hamil juga segera akan kita berikan makan gratis. Program ini adalah wujud kepedulian dan dari perhatian masyarakat atas nasib bangsa kita. Sebentar lagi diserahkan kepada pimpinan nasional baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka " tutur Hashim.