Sukses

Pipa Gas Bocor di Kuningan Jaksel, Begini Langkah PGN

PGN menyatakan, dugaan sementara, kebocoran pada material pipa PE 180 MM disebabkan oleh aktivitas pihak ketiga yang tengah melakukan penggalian utilitas lain.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Penanganan Gangguan (TPG) PGN segera melakukan penanganan terhadap indikasi kebocoran pipa gas bumi di depan Gedung Kemenkes, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakarta Selatan. Menurut laporan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.50 WIB, Kamis (7/8/24).

TPG berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan insiden ini dan segera memasang safety line di sekitar area yang terindikasi kebocoran.

TPG juga melakukan verifikasi detail di titik kebocoran dan penggalian di sekitar lokasi perbaikan. Penanganan segera akan diselesaikan dan saat ini aliran gas telah dihentikan sementara untuk menjaga keamanan jaringan dan wilayah publik.

"Berdasarkan identifikasi di lapangan, terdapat kebocoran pada jaringan Pipa Induk PE berdiameter 180 MM. TPG melakukan perbaikan dengan cut dan replace pipa PE 180 MM," ujar Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman, seperti dikutip dari keterangan resmi.

Dugaan sementara, kebocoran pada material pipa PE 180 MM disebabkan oleh aktivitas pihak ketiga yang tengah melakukan penggalian utilitas lain.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini. Kami juga mengantisipasi dampak risiko dari kejadian ini dan memastikan bahwa aliran gas di sekitar sekitar lokasi tetap aman," ujar Fajriyah.

PGN juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sikap tanggap dari masyarakat sekitar lokasi kejadian yang mengabarkan langsung kepada petugas PGN, sehingga insiden ini dapat segera diatasi.

"Diinformasikan kepada khalayak terkait kejadian emergency dan kejadian yang berpotensi untuk terjadinya insiden di jaringan gas bumi dapat segera menghubungi Call Center Pertamina di nomor 135," ujar dia.

2 dari 4 halaman

PGN Pasok 8 BBTUD Gas ke Produsen Kaca di KIT Batang

Sebelumnya, PT PGN Tbk menyalurkan perdana gas bumi (gas in) ke PT KCC Glass Indonesia selaku,  produsen kaca lembaran yang berada di Kawasa Industri Terpadu Batang (KITB). Rencana penggunaan gas di pabrik tersebut sebesar 8 BBTUD.

Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) telah ditandatangani KCC Glass Indonesia dan PGN pada Februari 2024 lalu dengan rencana penyaluran gas bumi akan meningkat secara bertahap.

Penyaluran gas dilakukan bertepatan dengan Kunjungan Menteri ESDM dan Kepala SKK Migas ke KIT Batang pada Jumat, (26/7/2024).

PGN sudah membangun infrastruktur distribusi gas bumi di dalam KIT Batang sepanjang 5 KM berdiameter 8 inch dari Pipa Transmisi Cisem Tahap I.

Untuk penyaluran gas ke KCC Glass, PGN menggunakan pasokan dari PEPC Jambaran Tiung Biru. Maka dari itu, pemenuhan gas ke KCC Glass Indonesia menjadi wujud peningkatan utilisasi dari pipa Transmisi Cisem Tahap 1 dan sumur domestik di Lapangan JTB.

“PGN akan terus menjaga komitmen terkait penyaluran gas yang stabil, karena menjadi salah satu kunci operasi KCC Glass. Keandalan infrastruktur yang kini telah terintegrasi juga senantiasa dijaga agar penyaluran gas berlangsung aman dan lancar, sehingga penggunaan gas bumi PGN bisa memberikan manfaat keekonomian bagi industri,” ujar Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko.

PGN menggenjot percepatan penyerapan gas bumi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terlebih adanya integrasi dari Pipa Gresem dan Pipa Cisem 1 dapat PGN lanjutkan pengembangannya untuk pengguna akhir.

Integrasi infrastruktur mendorong peningkatan penyerapan gas bumi di Jawa Tengah dari 48 BBTUD menjadi 60-70 BBTUD.

 

 

3 dari 4 halaman

Kondisi Sebelumnya

Sebelumnya PGN mengupayakan pemenuhan gas bumi di Jawa Tengah menggunakan moda transportasi CNG, mengingat Jawa Tengah belum terkoneksi oleh jaringan pipa gas bumi.

“Integrasi infrastruktur ini tidak lepas dari kerjasama pemerintah dengan badan usaha yang satu suara agar pemanfaatan gas bumi di Jateng-Jatim semakin meningkat. Kami berharap demand juga meningkat dan PGN akan memacu distribusi gasnya,” kata Arief.

Arief melanjutkan, pemenuhan energi gas bumi di KIT Batang merupakan tindak lanjut PGN atas arahan pemerintah terkait pemenuhan infrastruktur gas di KIT Batang.

4 dari 4 halaman

Kawasan Percontohan

Kawasan industri ini pun digadang sebagai percontohan untuk pengembangan kawasan-kawasan industri di daerah lainnya. PGN juga mendukung penuh pemanfaatan Pipa Cisem I yang terhubungan dengan KIT Batang.

Semenjak gas bumi mengalir di KIT Batang pada akhir tahun 2023, sudah ada 1 pelanggan eksisting PGN yaitu PT Rumah Keramik Indonesia dengan penggunaan gas sebesar 1 BBTUD.

Upaya penambahan pelanggan pengguna gas bumi di KIT Batang terus dilakukan. Dalam beberapa waktu ke depan akan dilakukan gas in ke salah satu produsen peralatan medis.

“PGN siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk kehandalan infrastruktur dan pasokan gas bumi di Jawa Tengah. Menjadi kebanggaan besar bagi PGN dapat menjadi penyedia energi sehingga bisa ikut mendukung pertumbuhan investasi dan daya saing industri di KIT Batang maupun kawasan industri lainnya,” tutup Arief.