Sukses

Top 3: Singapura dan Malaysia Bakal Saingi KEK, Menko Luhut Tak Takut

Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis yang dirangkum pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mewanti-wanti Indonesia untuk siap bersaing dengan Singapura dan Malaysia dalam mengelola kawasan ekonomi khusus (KEK). 

Pasalnya, dalam waktu dekat kedua negara tetangga akan segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

"Kita akan punya pesaing KEK dari Johor dan Singapur, yang akan ditandatangani koridor Special Economic Zone. Di mana Johor akan sediakan sumber lahan dan sumber daya energi yang kompetitif, di mana Singapura medukung dengan kualitas SDM yang tinggi," kata Luhut dalam acara peresmian pabrik anoda baterai lithium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus 2024.

Artikel Singapura dan Malaysia Bersekutu Mau Lawan Indonesia, Menko Luhut Tak Takut menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Rabu, 7 Agustus 2024. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Kamis, (8/8/2024):

1.Singapura dan Malaysia Bersekutu Mau Lawan Indonesia, Menko Luhut Tak Takut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mewanti-wanti Indonesia untuk siap bersaing dengan Singapura dan Malaysia dalam mengelola kawasan ekonomi khusus (KEK). 

Pasalnya, dalam waktu dekat kedua negara tetangga akan segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

"Kita akan punya pesaing KEK dari Johor dan Singapur, yang akan ditandatangani koridor Special Economic Zone. Di mana Johor akan sediakan sumber lahan dan sumber daya energi yang kompetitif, di mana Singapura medukung dengan kualitas SDM yang tinggi," kata Luhut dalam acara peresmian pabrik anoda baterai lithium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus 2024.

Berita selengkapnya baca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2.Alat Pemantau Gunung Semeru Dicuri, Gembok Pagar Digergaji

Alat pemantauan Gunung Semeru di Stasiun Klepu dicuri. Alat pemantauan tersebut berupa accu Panasonik 75 Ah sebanyak 4 buah. Dampak dari pencurian tersebut, pengamatan dan pemantauan Gunung Api Semeru yang seharusnya dilakukan 24 jam jadi terganggu.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya menjelskan, alat pemantauan Gunung Semeru di Stasiun Klepu mengalami carrier off sejak 31 Juli 2024 dan setelah dilakukan pengecekan oleh tim dari pengamat gunung api ternyata pintu pagar dan pintu bungkernya sudah dibobol dengan cara di gergaji.

"Nah peralatan hilang sudah dicatat di sini 4 buah accu Panasonik 75 Ah ," kata Hadi Wijaya di Pos PGA G. Dieng Jawa Tengah, dkutip Rabu (7/8/2024).

Alat-alat pemantauan ini seyogyanya dapat dijaga dan dipelihara bersama karena alat itu milik bersama untuk kepentingan bersama untuk memantau aktivitas vulkanik G. Semeru.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3. Teka-Teki Kenaikan Gaji PNS Diungkap Sri Mulyani, Bakal Naik Berapa?

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap teka-teki kenaikan gaji PNS atau aparatur sipil negara (ASN) pada 2025 mendatang. Dia menyebut, kenaikan gaji PNS pada tahun depan akan diumumkan langsung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.

"(Kenaikan gaji PNS) nanti juga presiden terpilih akan menyampaikan ya," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Jakarta, dikutip Rabu (7/8/2024).

Sri Mulyani mengatakan, kenaikan gaji PNS akan berada dalam RAPBN 2025 yang merupakan kesepakatan antara Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Meski demikian, bendahara negara ini tidak menyebutkan berapa besar nilai kenaikan gaji PNS pada 2025 mendatang. Adapun pada 2024, Pemerintah telah menaikkan gaji ASN sebesar 8 persen, pemberian THR dengan tunjangan kinerja 100 persen, serta gaji ke-13.

"Kita nanti akan lihat di dalam APBN, dan kesepakatan dari Presiden terpilih dengan Presiden saat ini," tegas Sri Mulyani.

Berita selengkapnya baca di sini 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini