Sukses

Proyek Pipa Gas Dumai-Sei Mangkei Target Lelang Akhir 2024

Sesditjen Migas Kementerian ESDM Maompang Harahap mengatakan, proyek pipa gas Dumai-Sei Mangkei saat ini dalam proses perencanaan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah membangun proyek infrastruktur gas bumi yang bakal mengintegrasikan pipa transmisi dari Jawa ke Sumatera.

Salah satunya melalui proyek pipa gas Dumai-Sei Mangkei (Dusem) yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020. Sesditjen Migas Kementerian ESDM Maompang Harahap mengatakan, proyek pipa gas Dumai-Sei Mangkei saat ini dalam proses perencanaan, dengan menyusun basic design dan masuk studi kelayakan atau feasibility study (FS).

"Targetnya itu nanti di akhir 2024 akan segera dilelangkan pelaksanaan pembangunannya, jadi lelang pra DIPA," ujar Maompang dalam sesi webinar, Kamis (8/8/2024).

Usai lelang, pengerjaan pipa transmisi gas sepanjang 550 km ini akan dimulai pada 2025, dengan jangka waktu 3 tahun dan target selesai di 2027. 

Dengan tersambungnya pipa Dusem, Maompang menjelaskan, pengaliran gas jangka panjang yang berasal dari Wilayah Kerja (WK) Andaman, Aceh akan disalurkan dari Utara ke Selatan Sumatera. 

Itu dialirkan melalui pipa gas Arun-Belawan, Dumai-Sei Mangkei, Duri-Dumai, hingga tersambung ke pipa transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dan Jawa Barat. Sebaliknya, gas dari wilayah Sumatera Selatan dapat dialirkan menuju Arun. 

"Pipa Dusem ini nanti akan mengalirkan gas jangka panjang, dari WK Andaman di Utara dapat disalurkan ke selatan. Kemudian urgensinya itu jadi kunci integrasi pipa sepanjang Sumatera, dan integrasi Sumatera-Jawa. Kemudian menyalurkan potensi gas bumi dari WK Andaman Aceh untuk dimanfaatkan di Sumatera dan Jawa," terangnya. 

Manfaatnya akan mendukung harga gas lebih terjangkau dengan toll fee pengangkutan gas lebih murah. "Sehingga nanti bisa meningkatkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi yang lebih bersih menuju net zero emission tahun 2060," ungkapnya. 

 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Penyelesaian Proyek Pipa

Penyelesaian proyek pipa Dusem bakal menjadi kunci integrasi pipa gas Sumatera-Jawa, dimana Pulau Jawa juga memiliki proyek pipa transmisi gas Cirebon-Semarang (Cisem).  

Proyek pipa Cisem I senilai Rp 1,04 triliun saat ini sudah rampung, pun telah diresmikan dan beroperasi. Kelanjutannya saat ini masih menanti pembangunan pipa Cisem II ruas Batang-Cirebon-Kandang Haur Timur. 

"Untuk Cisem II, Alhamdulillah izin multiyears-nya sudah terbit dari Kementerian Keuangan. Pada 2 Agustus 2024 sudah ditandatangani kontraknya. Sekarang masuk tahap awal pelaksanaan pembangunan," pungkas Maompang.

 

3 dari 4 halaman

Infrastruktur Jaringan Gas Bumi jadi Jalan Kebut Transisi Energi

Sebelumnya, PT PGN Tbk ambil peran dalam memperluas pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi. Subholding Gas Pertamina tersebut telah menyiapkan rencama strategis untuk memperkuat perannya di tengah kondisi pasar yang dinamis.

Direktur Logistik& Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution mengatakan, kedepan PGN menjadi harapan Pertamina dalam transisi energi. Jika melihat trilema energi, gas memiliki harapan yang sangat besar di masa transisi,

“Pada usia saat ini, PGN diharapkan semakin kuat dan terus bertekad untuk membangun infrastruktur pipeline maupun beyond pipeline, termasuk LNG Trading," kata Alfian, Senin (13/5/2024).

Aflian mengungkapkan, kedepan peluang masih terbuka lebar. Apalagi didukung dengan RJPP Pertamina dimana di sisi upstream produksi gas akan meningkat cukup signifikan, PGN diharapkan dapat memanfaatkannya.

“PGN juga diharapkan bisa semakin bersinergi dengan subholding yang lain, salah satunya dengan Subholding C&T untuk membantu mengurangi impor LPG. Beberapa pilot project sudah berjalan ke arah sana, harapannya jaringan gas semakin banyak dan LPG bersubsidi (3 kg) dapat disubtitusi dengan jaringan gas bumi. Dengan demikian, strategi ke depan untuk transisi gas dapat semakin nyata,” ujar Alfian.

Sambungan Infrastruktur Gas BumiKomisaris Utama PGN Amien Sunaryadi pun mendorong PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat dengan memperluas sambungan infrastruktur gas bumi di berbagai wilayah.

“Mari tingkatkan sambungan jaringan gas ke depan. Tidak semua tempat mudah dilalui oleh jaringan pipa, karena itu distribusi gas mestinya dengan beyond pipeline atau CNG,” katanya.

Menurut Amien, penting bagi PGN meningkatkan pemanfaatan CNG untuk jargas yang berkualitas, mengingat jargas merupakan prioritas teratas. Pembangunan jargas harus besar-besaran untuk menduduki market leader CNG dan keberadaan PGN bisa betul-betul terlihat di masyarakat.

“Mari bekerja bersama-sama, mari kerja cepat dan mencapai KPI yang sudah dicanangkan,” tutur Amien.

 

 

4 dari 4 halaman

Pengembangan Gas Bumi

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko melanjutkan, optimisme PGN dalam pengembangan gas bumi di Indonesia turut didasari oleh catatan dari Kementerian ESDM bahwa pemanfaatan energi fosil minyak dan gas masih berperan penting dalam mengamankan pasokan energi nasional.

Khususnya gas bumi, energi ini digunakan sebagai energi transisi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060. PGN akan tetap mengedepankan integrasi pembangunan infrastruktur gas bumi dan meningkatkan pemanfaatan gas bumi integritas tinggi.

“Dalam rangka mengambil momentum perbaikan ekonomi, percepatan transisi energi, serta kebutuhan untuk mengembangkan segmen bisnis atau produk turunan di masa depan yang mendukung penurunan emisi karbon, PGN mengambil langkah-langkah strategis yang dituangkan dalam tiga pilar pengembangan bisnis, yaitu Grow, Adapt, dan Step-out (GAS). Tujuh Program Gasifikasi Nasional akan tetap dilanjutkan dalam pilar Grow. Sedangkan program-program baru seperti LNG Trading dan pengembangan bisnis biomethane, CO² Transport, dan hilirisasi gas akan masuk ke dalam pilar Adapt serta pilar Step-out,” jelas Arief.

Segmen industri diperkirakan masih akan menjadi penopang utama permintaan gas bumi, seiring dengan pergerakan industri dan perekonomian yang menggeliat. Volume dari segmen rumah tangga juga akan meningkat seiring target penambahan 117 ribu sambungan rumah tangga di tahun 2024.

Di samping itu, PGN melaksanakan diversifikasi bisnis melalui pengembangan bisnis Anak Perusahaan dengan membangun LNG Hub Arun, mengembangkan bisnis clean dan renewable energy serta optimasi bisnis hulu.