Sukses

Harga Emas Dunia Makin Berkilau, Ini Penyebabnya

Harga emas di pasar spot naik 1,27 persen dan ditutup ke posisi USD 2.463,3, yang didorong sejumlah sentimen.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Kamis, 8 Agustus 2024 didukung permintaan yang kuat terhadap safe haven. Selain itu kenaikan harga emas didukung dari meningkatnya harapan terhadap pemangkasan suku bunga yang cukup besar oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada September 2024.

Mengutip CNBC, Jumat (9/8/2024), harga emas di pasar spot naik 1,27 persen dan ditutup ke posisi USD 2.463,3. Di sisi lain, harga perak naik lebih dari 3 persen menjadi USD 27,40 per ounce. Harga platinum bertambah 1,6 persen menjadi USD 934,55. Harga palladium menguat 4,6 persen menjadi USD 920,42.

“Yang diuntungkan emas adalah menyediakan lebih banyak stabilitas dan lebih banyak investor melihat, itu hanyalah migrasi dari aset berisiko ke aset lebih aman,” ujar Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian.

Ia menambahkan, prospek emas tetap kuat meski lebih banyak volatilitas. “Dan bergantung pada dampak pemangkasan suku bunga, jika the Fed keluar dan melakukan pemangkasan suku bunga 0,5 persen, maka kami antisipasi lebih banyak reli di pasar logam,” ujar Ebkarian.

Dari sisi geopolitik, pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah pekan lalu meningkatkan kemungkinan serangan balasan oleh Iran terhadap Israel.

Adapun emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi serta cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.

Perusahaan pialang termasuk JPMorgan, Citigroup, dan Wells Fargo telah perkirakan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) oleh the Fed pada September 2024. Hal ini setelah rilis data pekerjaan Amerika Serikat pekan lalu.

 

 

2 dari 4 halaman

Sentimen Suku Bunga The Fed

Pasar melihat peluang 72 persen untuk penurunan suku bunga 50 basis poin pada September 2024, naik dari 70 persen pada Senin, 5 Agustus 2024, menurut CME FedWatch Tool. Selain itu, pasar juga mengantisipasi penurunan suku bunga pada Desember.

Data AS menunjukkan ada 233.000 klaim pengangguran awal pekan lalu, di bawah 240.000 yang diharapkan oleh ekonom dan turun dari 250.000 minggu sebelumnya. Hal itu meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi AS.

Harga emas telah turun sebanyak 3 persen pada Senin, terjebak dalam aksi jual yang didorong kekhawatiran resesi AS.

3 dari 4 halaman

Ada Kekhawatiran Resesi, Bagaimana Prediksi Harga Emas Pekan Ini?

Sebelumnya, harga emas mengalami keuntungan sejak awal pekan lalu setelah harga emas mempertahankan level support  pada USD 2.400 per ounce.

Momentum kenaikan meningkat pada Rabu pekan lalu usai Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral dapat mulai memangkas suku bunga pada September.

Setelah reli yang solid ke level tertinggi sepanjang masa, pasar emas mengakhiri minggu dengan catatan yang tidak stabil karena ketakutan akan resesi telah menakuti pasar ekuitas, memaksa beberapa investor untuk menjual emas mereka untuk menambah modal.

Kepala strategi pasar di Blue Line Futures, Phillip Streible mengatakan, investor terkejut dengan aksi jual ini. Ada ekspektasi mungkin ada rotasi ke sektor lain. Ini membuat investor terpaksa menjual posisi emas mereka yang menguntungkan untuk mendukung taruhan ekuitas mereka.

"Saya tidak khawatir tentang emas karena aksi jual ini akan terbukti berumur pendek. Saya berharap penurunan ini akan dibeli.” kata Streible dikutip dari Kitco, Senin (5/8/2024).

Kepala Strategi Berjangka dan Valas di Tastylive.com melihat setiap pelemahan emas sebagai peluang pembelian. Ia menepis pelemahan emas karena investor hanya mengumpulkan uang tunai.

"Jika kita berbicara tentang ke mana arah emas pada kuartal berikutnya, dua kuartal berikutnya, hingga akhir tahun, saya pikir sejarah memberi kita petunjuk, dan kita harus melihat ke atas,” katanya.

Vecchio mengatakan secara historis, selama resesi, emas adalah salah satu aset dengan kinerja terbaik di pasar keuangan global.

 

 

4 dari 4 halaman

Ketakutan Resesi Meningkat

Ketakutan akan resesi meningkat pada Jumat ketika para ekonom menjelaskan kenaikan tingkat pengangguran memicu Indikator Resesi Saham. 

Menurut aturan tersebut, dimulainya resesi dapat ditentukan ketika rata-rata pergerakan tiga bulan dari tingkat pengangguran nasional naik sebesar 0,50 poin persentase atau lebih relatif terhadap minimum rata-rata tiga bulan dari 12 bulan sebelumnya.

Mengenai ke mana harga emas akan bergerak seiring meningkatnya kekhawatiran akan resesi, Michele Schneider, Kepala Strategi MarketGauge, mengatakan ia mengharapkan setidaknya pergerakan 8% lagi.

"USD 2.450 adalah USD 2.350 yang baru, jadi jika itu bertahan, maka kita akan bergerak ke USD 2.650-USD 2.700,” ujar dia.

Data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan tidak hanya memicu indikator resesi yang penting, tetapi analis mengatakan bahwa hal itu menunjukkan Federal Reserve telah membuat kesalahan kebijakan dengan menunggu terlalu lama untuk memangkas suku bunga.

 

Video Terkini