Sukses

Borong Kereta INKA, KAI Target Angkut 400 Juta Penumpang di 2024

KAI telah melakukan investasi cukup besar untuk 600 unit kereta-kereta baru produksi PT INKA (Persero).

Liputan6.com, Jakarta PT KAI (Persero) target melayani 400 juta lebih penumpang kereta api, baik untuk KRL Commuter Line maupun Kereta Api (KA) Jarak Jauh hingga akhir 2024 ini.

VP Public Relations PT KAI (Persero) Anne Purba mengatakan, optimisme itu terpancar lantaran jumlah penumpang KRL Commuter Line dan KA Jarak Jauh terus meningkat. Terlebih total penumpang kereta di paruh pertama tahun ini juga sudah lebih dari 200 juta orang.

"Target kita mudah-mudahan kita bisa mengangkut lebih dari 400 juta (orang) dalam tahun 2024 ini. Kita lihat juga kemarin lebih dari 200 juta di semester pertama, jadi kita optimis untuk bisa mencapai target itu," ujar Anne di Semarang, Jumat (9/8/2024).

Guna mengejar target tersebut, KAI telah melakukan investasi cukup besar untuk 600 unit kereta-kereta baru produksi PT INKA (Persero).

"Tidak hanya KCI (KAI Commuter) aja nih yang pesan KRL, tetapi kita juga ada bekerjasama dengan INKA untuk kereta-kereta baru," imbuhnya.

Upgrade Kereta Baru

Sementara melalui Balai Yasa, KAI juga terus melakukan upgrading moda kereta terbaru, semisal dalam bentuk KA New Generation.

Di samping itu, sambung Anne, KAI juga turut melakukan investasi dengan INKA untuk mempercepat laju kereta api. Dengan tujuan memperkecil waktu tempuh suatu kereta ke stasiun tujuan.

"Ke Yogya itu sudah di bawah 7 jam dengan beberapa kereta gitu ya. Hal-hal itu yang kita lakukan terus supaya angkutan juga semakin banyak, kemudian frekuensi perjalanannya juga bertambah," kata Anne.

Untuk KA New Generation ini sudah ada beberapa kereta yang memang kita buatkan akan terus kita lakukan, supaya nanti semakin banyak yg kirmta angkut untuk penumpang," pungkas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

KAI Masuk Daftar 20 BUMN Penyumbang Pajak Terbesar di 2023

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mencetak capaian positif sebagai salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), salah satunya dalam setoran pajak.

Prestasi itu ditandai dengan menjadi salah satu dari 20 BUMN penyumbang pajak terbesar untuk Negara pada Tahun 2023.

KAI masuk 20 besar dengan kontribusinya memberikan Setoran Pajak Negara sebesar Rp. 3.592 Miliar pada Tahun 2023.

Menteri BUMN RI Erick Thohir mengatakan capaian baru KAI sebagai bukti nyata dari transformasi BUMN yang terus dilakukan dapat memberikan dampak langsung dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.

"Hasil ini juga tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi dari seluruh jajaran Komisaris, Direksi, dan seluruh Insan BUMN. Terima kasih untuk kalian yang terus berjuang demi memberikan kontribusi besar kepada Indonesia," kata Erick dalam unggahan di instagramnya @erickthohir, dikutip Kamis (8/8/2024).

 

3 dari 3 halaman

Tingkatkan Layanan hingga Kompetensi SDM

Dalam keterangan terpisah, Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan kepada KAI.

“KAI akan terus melakukan transformasi dari berbagai sisi seperti pelayanan penumpang, barang, komersialisasi aset, hingga peningkatan kompetensi SDM sehingga hal tersebut akan lebih meningkatkan produktivitas dan kinerja KAI sebagai perusahaan BUMN,” tutur Anne dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Kamis (8/8/2024).

Ia menambahkan, dengan nilai-nilai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK) yang menjadi pedoman bagi BUMN-BUMN, KAI akan terus bertransformasi menjadi BUMN yang mampu meningkatkan manfaat bagi masyarakat serta diharapkan berdampak terhadap peningkatan ekonomi Negara.

“KAI berkomitmen menjalankan bisnis perusahaan dengan tetap menerapkan good corporate governance (GCG). Semoga kedepan peningkatan kinerja KAI semakin memberikan dampak bagi kemajuan dan peningkatan ekonomi Indonesia,” tutup Anne.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini