Sukses

Mendag Terus Bantu Pengusaha Biar Penerimaan Pajak Meningkat

Mendag Zulkifli Hasan ingin para pelaku usaha terus maju dan dapat berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan kembali menegaskan, tugas pemerintah adalah membantu pelaku usaha agar tumbuh dan berkembang. Ia ingin para pelaku usaha terus maju dan dapat berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hal itu ditegaskannya dalam sesi kunjungan kerja ke Lampung, Jumat (9/8/2024). Terutama saat mengunjungi produsen gula rafinasi PT Sugar Labinta di Lampung Selatan.

"Tugas pemerintah adalah membantu agar perusahaan berkembang. Perusahaan maju akan menambah pegawai dan menambah pajak yang dibayar. Membantu pelaku usaha menjadi tugas pemerintah. Kami ingin pelaku usaha terus berkembang memajukan perekonomian," ujar Mendag dalam keterangan resmi yang disiarkan Kemendag, Sabtu (10/8/2024).

Di sisi lain, ia berharap karyawan perusahaan terus meningkatkan kinerja dan kekompakan. Mendag meyakini perusahaan akan terus maju dan berkembang dengan sinergi antara pelaku usaha dan karyawan. 

"Saya juga berharap karyawan terus kompak. Kata kuncinya adalah kerjasama. Pemerintah mendukung. Perusahaan perlu bekerja keras dan bekerja baik, serta karyawan perlu semakin kompak," pintanya. 

"Kalau itu terjadi, perusahaan tumbuh berkembang bisa lebih maju," tegas Mendag.

Adapun PT Sugar Labinta merupakan salah satu produsen gula kristal rafinasi di Lampung. Perusahaan ini mulai dibangun pada 2005 dan mulai beroperasi pada 2008. 

Menempati lahan seluas 22 hektare, perusahaan ini mempekerjakan pegawai sebanyak 483 karyawan dengan kapasitas produksi sekitar 2.000 ton gula per hari.

2 dari 3 halaman

Mendag Tegaskan Pemerintah Terus Dorong Peningkatan Ekspor Usaha Dalam Negeri

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melepas ekspor tiga kontainer produk alas kaki dengan merek Nike senilai USD405 ribu atau setara Rp6,50 miliar ke Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) di Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2024). Produk alas kaki itu merupakan hasil produksi PT Selalu Cinta Indonesia (SCI), anggota Karet Murni Kencana (KMK) Group.

Dalam kesempatan tersebut, Mendag menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong usaha dalam negeri untuk terus meningkatkan kemampuan ekspor sebagai upaya Indonesia menguasai pasar global. Ia menyebut, salah satu langkah jitunya melalui diplomasi perdagangan yang intens.

"Pemerintah terus mendukung usaha-usaha dan industri kita dengan berbagai cara agar mereka dapat terus meningkatkan kemampuan ekspor dan pabrik alas kaki yang padat karya seperti pabrik produsen Nike ini kami dorong untuk terus meningkatkan ekspor," ujar Mendag.

"Pemerintah juga mendorong peningkatan ekspor melalui diplomasi perdagangan yang intens, di sisi lain untuk melindungi industri dalam negeri, kami juga menempuh sejumlah langkah mengatasi serbuan produk-produk impor,” jelasnya.

Selain itu, Mendag mengatakan, pelepasan ekspor alas kaki tersebut juga menjadi bukti kolaborasi pemerintah dan swasta dalam mendorong industri manufaktur yang berorientasi ekspor sebagai bagian dari rantai pasok global.

“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT Selalu Cinta Indonesia, KMK Group, dan Nike Indonesia yang berkolaborasi mendorong peningkatan ekspor produk alas kaki Indonesia,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Pasar Ekspor Alas Kaki Menjanjikan

Sebagai informasi, Uni Eropa merupakan negara tujuan utama produk alas kaki Indonesia. Nilai ekspor ke Uni Eropa tercatat USD698,91 juta pada periode Januari hingga Mei 2024.

Sedangkan AS adalah salah satu negara tujuan ekspor utama produk alas kaki Indonesia. Nilai ekspor alas kaki Indonesia ke AS mencapai USD914,76 juta pada Januari sampai Mei 2024. Nilai itu meningkat 19,43% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 dan tumbuh 12,86% dalam lima tahun terakhir, yakni 2019 sampai 2023.

Di sisi lain, peluang pasar ekspor alas kaki global masih cukup menjanjikan. Proyeksi rata-rata pertumbuhan pendapatan tahunan global mencapai 3,43% pada periode 2024 sampai 2028. Dan pada 2024, pendapatan tahunan global untuk alas kaki diperkirakan sebesar USD412 miliar.