Sukses

Mampu Tingkatkan Produktivitas, Wamentan Ajak Petani di Deli Serdang Optimalkan Pompanisasi

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengajak para petani di Deli Serdang untuk mengoptimalkan program pompanisasi.

Liputan6.com, Deli Serdang Guna menghadapi darurat pangan yang melanda seluru dunia, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus mencari solusi atas permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang digencarkan guna mengantisipasi permasalahan tersebut adalah pompanisasi.

Berkaitan dengan itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengajak para petani di Deli Serdang untuk mengoptimalkan program pompanisasi. Menurutnya, pompanisasi terbukti mampu meningkatkan produktivitas dari yang tadinya satu kali menjadi 3 kali dalam satu tahun.

"Penggunaan pompa harus maksimal karena pupuk sudah ada, bibit juga sudah ada. Nah, tinggal bagaimana air itu masuk ke sawah agar lahannya basah sehingga ke depan kita bisa tanam lagi," ujarnya.

Sudaryono mengungkapkan bahwa pompanisasi merupakan program yang disiapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mewujudkan Indonesia swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

"Dengan pompa, tujuan kita meningkatkan produktifitas dan juga swasembada bisa kita capai secara maksimal dan sesegera mungkin," ungkapnya.

Di sisi lain, Sudaryono membeberkan, Deli Serdang adalah wilayah subur yang memiliki potensi hasil panen tinggi, terutama dalam memenuhi kebutuhan beras di wilayah Sumatra Utara. Ia pun menyebut, selain pompa, pemerintah juga tengah menyusun pembangunan dan perbaikan irigasi bagi sawah-sawah di seluruh Indonesia.

"Ini kita lagi susun, bukan hanya pompa, tapi juga irigasi yang rusak kita perbaiki dan yang belum ada kita tambah dan sekarang ini, baru 20% lahan dari yang kena dampak irigasi, itu artinya dari yang tadinya 1,5 juta yang kena irigasi, kita mau tingkatkan tambah 2,1 sampai 2,2 juta lagi sehingga totalnya bisa 4 juta hektare," bebernya.

2 dari 2 halaman

Perbaikan Masih Dilakukan

Sudaryono mengatakan, perbaikan demi perbaikan di sektor pertanian masih akan dilakukan sampai pada tingkat harga, di mana nantinya antara BULOG, Badan Pangan Nasional dan Kementan akan memiliki peran yang maksimal dalam mengelola pertanian baik dari sisi produksi maupun hilirisasi.

"Semua harus bergerak karena HPP-nya juga harus bisa adil, kan kalau terlalu tinggi produsen yang suka, tapi konsumen yang tidak suka. Kalau HPP yang terlalu rendah, konsumen yang suka, produsennya yang menjerit, jadi kita harus cari yang adil," katanya.

Untuk itu, Sudaryono pun menjelaskan, kolaborasi berbagai pihak meningkatkan produksi pertanian wajib dilakukan secara masif agar Indonesia menjadi negara maju dan kuat di sektor pertanian.

"Ini kita lagi susun Perpres untuk bagaimana BULOG, kemudian Pupuk Indonesia dan Badan Pangan Nasional menjadi satu kesatuan, satu komando, di mana ketua kelasnya harus Menteri Pertanian," jelasnya.

 

(*)

Video Terkini