Sukses

Jokowi Ubah Konsep Bandara IKN: Bukan VVIP Lagi, tapi Komersil

Awalnya bandara IKN dirancang sebagai Very Very Important Person (VVIP), kini diubah fungsinya oleh presiden Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo mengumumkan perubahan signifikan dalam konsep pembangunan Nusantara Airport di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Awalnya dirancang sebagai bandara IKN khusus untuk Very Very Important Person (VVIP), Nusantara Airport kini diubah fungsinya menjadi bandara komersial yang dapat digunakan oleh masyarakat umum.

"Bandara ini awalnya memang didesain untuk VVIP, tetapi sekarang kita ubah untuk penggunaan komersial umum. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan bahwa akses menuju Ibu Kota Nusantara dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya kalangan terbatas," ungkap Presiden Jokowi saat menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) PT Intiland Development Tbk di IKN, Kalimantan Timur, dikutip dari Antara, Senin (12/8/2024).

Perubahan konsep ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan mempermudah akses ke IKN, terutama dengan rencana rampungnya proyek jalan tol yang akan menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia dengan IKN.

"Dengan selesainya Nusantara Airport dan jalan tol yang menghubungkannya ke pusat kota IKN, perjalanan dari berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Makassar akan menjadi lebih cepat dan mudah. Dari bandara ke kawasan IKN hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit melalui jalur darat," jelas Presiden.

Infrastruktur Jadi Kunci Proyek IKN

Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya infrastruktur yang inklusif dan aksesibilitas yang lebih luas bagi seluruh masyarakat.

"Perubahan ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang bagaimana kita membuka kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk bisa berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara," tambah Jokowi.

Dengan perubahan ini, Nusantara Airport diharapkan menjadi pintu gerbang utama yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas di kawasan IKN serta meningkatkan konektivitas antarwilayah di Indonesia.

 

2 dari 2 halaman

Deretan Investor di Proyek IKN Tahap 7, Nilai Investasinya Jumbo

Investasi yang masuk pada peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan fisik baru tahap tujuh di Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia atau IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mencapai lebih kurang Rp4 triliun.

Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan tahap tujuh dijadwalkan hari ini, selain pembangunan istana wakil presiden dan Taman Kusuma Bangsa, juga PT Intiland Development Tbk, PT Royal Garden Eagle Group, PT Papua Hotel Internasional dan PT Bank Central Asia, demikian Agung Wicaksono.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), jelas Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono di Penajam, Senin, bakal melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya sejumlah pembangunan fisik baru di Kota Nusantara.

Peletakan batu pertama pembangunan fisik baru yang akan dilakukan, lanjut dia, untuk sektor investasi ada sejumlah infrastruktur pendukung di ibu kota baru Indonesia.

Presiden Jokowi, pada hari ini dijadwalkan melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya sejumlah pembangunan fisik baru di Kota Nusantara, setelah sidang kabinet paripurna perdana yang digelar di Istana Garuda ibu kota baru Indonesia.

Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan fisik baru pada tahap tujuh tersebut untuk sejumlah investor dari sektor perbankan dan badan usaha.

Total Nilai Investasi

Total nilai investasi pada peletakan batu pertama pembangunan fisik baru pada tahap tujuh, kata Agung Wicaksono, diperkirakan mencapai lebih kurang Rp4 triliun,

"Cukup besar nilai investasi, nanti detailnya ada. Tapi totalnya mungkin Rp4 triliun lebih untuk peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan fisik baru tahap tujuh," tambahnya dikutip dari Antara, Senin (12/8/2024).Nilai investasi terhitung dari peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan fisik batu tahap satu sampai tahap enam di Kota Nusantara, ia menimpali lagi, mencapai lebih kurang Rp51,3 triliun.

"Kalau dengan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan fisik baru tahap tujuh, diperkirakan nilai investasi mendekati kisaran Rp60 triliun," ujarnya pula.

Peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan fisik batu tahap tujuh di ibu kota baru Indonesia, juga sekaligus dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) pemanfaatan lahan dengan investor atau pelaku usaha.