Sukses

Harga Minyak Melonjak Imbas Pentagon Kirim Kapal Selam dan F-35 ke Timur Tengah

Penyebab kenaikan harga minyak mentah ini karena Pentagon mengirim lebih banyak pasukan ke Timur Tengah untuk mengantisipasi serangan Iran terhadap Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) melonjak pada perdagangan hari Senin dan mencapai USD 80 per barel. Penyebab kenaikan harga minyak mentah ini karena Pentagon mengirim lebih banyak pasukan ke Timur Tengah untuk mengantisipasi serangan Iran terhadap Israel.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kapal induk Amerika Serikat, termasuk pesawat tempur F-35, untuk mempercepat pengerahan pasukannya ke wilayah Timur Tengah. Austin juga memerintahkan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah.

Seorang sumber yang mengetahui masalah di Israel memberikan bocoran kepada The Wall Street Journal bahwa Israel telah menempatkan militernya dalam siaga tinggi.

Dikutip dari CNBC, Selasa (13/8/2024), berikut ini adalah harga energi pada penutupan perdagangan hari Senin:

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak September ditutup USD 80,06 per barel, naik USD 3,22, atau 4,19%. Dari awal tahun hingga saat ini harga minyak mentah AS telah naik 11,7%.

Harga minyak Brent untuk kontrak Oktober ditutup USD 82,30 per barel, naik USD 2,64 atau 3,31%. Sepanjang tahun ini harga minyak yang menjadi patokan global ini telah naik 6,8%.

Harga Bensin untuk kontrak September dipatok USD 2,44 per barel, naik lebih dari 5 sen atau 2,2%. Tahun ini harga bensin naik sekitar 16,2%.

Harga gas alam kontrak September mencapai USD 2,18 per seribu kaki kubik, naik lebih dari 4 sen atau 2,15%. Sepanjang tahun ini harga gas turun hampir 13%.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Persiapan Israel

Israel telah mempersiapkan serangan balasan yang akan dilancarkan oleh Iran dan milisi Hizbullah selama hampir dua minggu ini. Persiapan ini dilakukan setelah adanya pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran.

Intelijen Israel telah menilai Iran kemungkinan akan menanggapi pembunuhan itu secara langsung dalam beberapa hari ke depan. Hal ini diungkap oleh dua sumber yang memiliki pengetahuan langsung mengatakan kepada Axios pada hari Minggu.

“Kami melihat alokasi untuk minyak dan emas sebagai cara utama untuk menambah perlindungan pada portofolio terhadap eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan geopolitik,” analis UBS mengatakan kepada klien dalam catatan penelitian hari Senin.

 

3 dari 3 halaman

Pelemahan konsumsi

Minyak mentah AS diperdagangkan lebih tinggi bahkan ketika OPEC menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan globalnya sebesar 135.000 barel per hari, dengan alasan melemahnya konsumsi di China.

"Pasar minyak bereaksi keras terhadap peningkatan risiko geopolitik bahkan ketika OPEC telah menunjukkan beberapa kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaannya," kata analis senior Price Futures Group Phil Flynn.

Namun, ia mengatakan pasar masih berada di jalur defisit karena persediaan turun.

Minyak mentah AS berakhir minggu lalu lebih dari 4% lebih tinggi, menghentikan penurunan 4 minggu, karena pasar saham memulihkan sebagian besar kerugiannya dari aksi jual cepat yang disebabkan oleh meningkatnya ketakutan akan resesi dan setelah Bank Jepang menaikkan suku bunga sedikit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.