Sukses

Lawan Inflasi, Karya Satria Ciptakan Passive Income Pengusaha Lewat Videotron

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mengumumkan bahwa inflasi di provinsi ini mencapai 2,22 persen (Year on Year) pada bulan Juni 2024. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,66 persen.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mengumumkan bahwa inflasi di provinsi ini mencapai 2,22 persen (Year on Year) pada bulan Juni 2024. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,66 persen. Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam stabilitas harga barang dan jasa di wilayah tersebut.

Inspektur Utama BPS, Dadang Hardiwan, menjelaskan bahwa inflasi merupakan indikator penting yang mengukur kenaikan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu. Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat dan meningkatkan beban ekonomi, sementara inflasi yang terlalu rendah dapat menandakan pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Menjaga inflasi dalam kisaran yang stabil adalah kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Di tengah upaya menjaga kestabilan ekonomi, PT Karya Satria, sebuah perusahaan yang telah beroperasi selama 30 tahun di bidang periklanan, menghadirkan solusi inovatif untuk memanfaatkan lahan sebagai sumber pendapatan pasif bagi pengusaha di Jawa Tengah.

Perusahaan ini kini menghadirkan model bisnis baru yang melibatkan pemasangan dan penyewaan videotron melalui pembentukan digital division sebagai divisi baru dari PT. Karya Satria. Konsep ini tidak hanya memberikan peluang baru bagi pengusaha, tetapi juga dapat mendukung pemerintah untuk menjaga pertumbuhan perekonomian regional.

John Albert S,DS, Direktur Karya Satria Digital, menyoroti manfaat dari solusi ini.

"Dengan pemanfaatan lahan untuk pemasangan dan penyewaan videotron, pengusaha dapat menciptakan sumber pendapatan pasif yang stabil. Selain itu, layanan kami dalam pemasangan dan penyewaan videotron dapat membantu meningkatkan brand awareness dan daya tarik bisnis mereka. Kami percaya bahwa solusi ini tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Jawa Tengah secara keseluruhan," ungkap John Albert.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dukung Pengusaha Lokal

Karya Satria Digital berkomitmen untuk mendukung pengusaha lokal dengan menyediakan berbagai layanan videotron yang memanfaatkan lahan secara efektif. Dengan pendekatan ini, diharapkan para pelaku usaha dapat memaksimalkan potensi aset mereka melalui penyewaan videotron dan memberikan dampak positif pada perekonomian regional.

Inovasi videotron ini diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan membuka peluang baru bagi perkembangan bisnis di masa depan.

Dengan semakin populernya penggunaan videotron dalam dunia periklanan, Karya Satria Digital melihat potensi besar dalam penyewaan videotron sebagai cara untuk meningkatkan visibilitas bisnis dan menjangkau audiens yang lebih luas. Videotron yang strategis ditempatkan di lokasi-lokasi utama dapat menarik perhatian banyak orang dan menjadi alat efektif dalam strategi pemasaran. Selain itu, videotron juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan lain seperti event, promosi produk, dan kampanye sosial.

3 dari 3 halaman

BPS: Ekonomi Indonesia Kuartal II 2024 Tumbuh 5,05%

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan pada kuartal II-2024 ini. Tercatat angkanya mencapai 5,05 persen dari tahun lalu.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud menyampaikan pertumbuhan ekonomi mengacu pada besaran produk domestik bruto (PDB) pada triwulan II tahun 2024. PDB atas harga berlaku sebesar Rp 5.536,5 triliun dan PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.231 triliun rupiah.

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2024 bila dibandingkan dengan triwulan II 2023 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,05 persen," ucap Edy dalam konferensi pers Rilis BPS, Senin (5/8/2024).

Edy bilang, pertumbuhan secara tahunan itu tercatat lebih rendah dari pertumbuhan pada tahun sebelumnya. 

"Secara year on year, di triwulan II tahun 2024 tumbuh sebesar 5,05 persen dibandingkan triwulan yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan II tahun 2023 yang mencapai 5,17 persen," ungkap dia.

Sementara itu, jika dilihat dari kuartal I-2024. Ekonomi Indonesia tumbuh 3,79 persen. Angka ini sesuai dengan tren tahunan beberapa tahun belakangan.

"Secara q-to-q pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2024 tubuh sebesar 3,69 persen. Pertumbuhan ekonomi secara q-to-q ini sejalan dengan pola musiman yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya yaitu pertumbuha q-to-q di triwulan ledua lebih tinggi dengan triwulan I," paparnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.