Sukses

Harga Minyak Dunia Rontok, Dipatok Segini Hari Ini

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak September dipatok USD 78,35 per barel, turun USD 1,71 atau 2,14%. Sepanjang tahun ini, harga minyak mentah AS tersebut telah naik 9,3%.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah AS turun 2% pada hari Selasa, karena melambatnya permintaan global membayangi ketegangan antara Iran dan Israel. Pasar telah mengalihkan fokusnya kembali ke fundamental setelah Badan Energi Internasional dan OPEC menandai melemahnya konsumsi di China minggu ini.

Dikutip dari CNBC, berikut daftar harga minyak dunia pada penutupan perdagangan hari Selasa (Rabu waktu Jakarta):

  • Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak September dipatok USD 78,35 per barel, turun USD 1,71 atau 2,14%. Sepanjang tahun ini, harga minyak mentah AS tersebut telah naik 9,3%.
  • Harga minyak Brent untuk kontrak Oktober sebesar USD 80,69 per barel, turun USD 1,61 atau 1,96%. Sepanjang tahun ini, harga patokan minyak dunia tersebut naik 4,7%.

Permintaan minyak dunia terus melambat karena pemulihan pascapandemi di Tiongkok telah berakhir. Permintaan global pada kuartal kedua meningkat pada laju paling lambat, 710.000 barel per hari sejak akhir 2022.

OPEC pada hari Senin menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaannya sebesar 135.000 barel per hari tahun ini dengan alasan melemahnya permintaan di Tiongkok. IEA memperkirakan surplus minyak mentah pada tahun 2025 bahkan jika OPEC tetap melakukan pemangkasan produksi, karena produksi di Brasil, Kanada, Guyana, dan AS.

Harga Minyak Mentah AS Melonjak

Harga minyak mentah AS melonjak lebih dari 4% pada sesi sebelumnya karena Israel bersiap menghadapi serangan yang diharapkan dari Iran dan Pentagon mempercepat pengerahan kelompok penyerang kapal induk untuk mempertahankan sekutunya.

“Kekhawatiran pasar minyak adalah bahwa konflik yang lebih luas antara Israel dan Iran dapat menyebabkan gangguan pasokan minyak di dan sekitar Selat Hormuz, yang dilalui sekitar 20% pasokan minyak mentah dunia melalui laut,” kata Kepala Energi Eurasia Group, Henning Gloystein.

“Risiko-risiko ini tetap merupakan peristiwa dengan probabilitas rendah, yang membantu menjelaskan kenaikan harga yang moderat,” tulis Gloystein.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Upaya Diplomatik Joe Biden

Kepala Strategi Komoditas Global RBC Capital Markets Helima Croft mengatakan, pasar memantau upaya diplomatik pemerintahan Joe Biden untuk mencegah perang yang lebih luas di Timur Tengah,

“Pelaku pasar minyak dan sejujurnya pelaku pasar gas harus mempertimbangkan beberapa data ekonomi dibandingkan dengan beberapa data risiko pasokan,” kata Croft.

Direktur Pelaksana Wolfe Research Rob Ginsberg mengatakan minyak mentah AS telah bertahan di level terendah USD 70-an dan sekarang menghadapi level resistensi yang kuat di USD 84 per barel.

“Begitu melampaui batas, harga USD 90-an menengah hingga tinggi bukanlah hal yang gila,” tutup dia.

3 dari 4 halaman

Harga Minyak Melonjak Imbas Pentagon Kirim Kapal Selam dan F-35 ke Timur Tengah

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) melonjak pada perdagangan hari Senin dan mencapai USD 80 per barel. Penyebab kenaikan harga minyak mentah ini karena Pentagon mengirim lebih banyak pasukan ke Timur Tengah untuk mengantisipasi serangan Iran terhadap Israel.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kapal induk Amerika Serikat, termasuk pesawat tempur F-35, untuk mempercepat pengerahan pasukannya ke wilayah Timur Tengah. Austin juga memerintahkan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah.

Seorang sumber yang mengetahui masalah di Israel memberikan bocoran kepada The Wall Street Journal bahwa Israel telah menempatkan militernya dalam siaga tinggi.

Dikutip dari CNBC, Selasa (13/8/2024), berikut ini adalah harga energi pada penutupan perdagangan hari Senin:

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak September ditutup USD 80,06 per barel, naik USD 3,22, atau 4,19%. Dari awal tahun hingga saat ini harga minyak mentah AS telah naik 11,7%.

Harga minyak Brent untuk kontrak Oktober ditutup USD 82,30 per barel, naik USD 2,64 atau 3,31%. Sepanjang tahun ini harga minyak yang menjadi patokan global ini telah naik 6,8%.

Harga Bensin untuk kontrak September dipatok USD 2,44 per barel, naik lebih dari 5 sen atau 2,2%. Tahun ini harga bensin naik sekitar 16,2%.

Harga gas alam kontrak September mencapai USD 2,18 per seribu kaki kubik, naik lebih dari 4 sen atau 2,15%. Sepanjang tahun ini harga gas turun hampir 13%.

 

4 dari 4 halaman

Persiapan Israel

Israel telah mempersiapkan serangan balasan yang akan dilancarkan oleh Iran dan milisi Hizbullah selama hampir dua minggu ini. Persiapan ini dilakukan setelah adanya pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran.

Intelijen Israel telah menilai Iran kemungkinan akan menanggapi pembunuhan itu secara langsung dalam beberapa hari ke depan. Hal ini diungkap oleh dua sumber yang memiliki pengetahuan langsung mengatakan kepada Axios pada hari Minggu.

“Kami melihat alokasi untuk minyak dan emas sebagai cara utama untuk menambah perlindungan pada portofolio terhadap eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan geopolitik,” analis UBS mengatakan kepada klien dalam catatan penelitian hari Senin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini