Sukses

Wamentan Sudaryono Ajak Generasi Muda Bangun Visi Jadi Wirausaha

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengingatkan generasi muda untuk memiliki visi menjadi wirausaha di kemudian hari.

Liputan6.com, Aceh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengingatkan generasi muda untuk memiliki visi menjadi wirausaha di kemudian hari. Ia menyebut, visi itu didasarkan belajar dan riset yang perlu dilakukan oleh generasi muda.

Bahkan, Sudaryono juga menganalogikan visi generasi muda menjadi wirausaha itu ibarat pemain bola yang sedang membela Manchester City, Kevin de Bryune. Baginya, playmaker Manchester City itu memiliki kemampuan membaca peluang untuk disempurnakan Erling Haaland menjadi sebuah gol.

"Kevin de Bruyne berlari sambil bawa bola, dia sudah membayangkan nanti Erling Haaland akan ada di pojok sana, sehingga ia umpan bawah, umpan atas, pakai terobosan dan seterusnya dan itulah namanya visi," ujarnya.

Selaras dengan visi tersebut, Sudaryono menegaskan, Prabowo sebagai presiden terpilih memiliki visi berdaulat pangan secara utuh, tidak sebatas beras melainkan juga komoditas lain seperti perkebunan kopi yang menjadi unggulan masa depan bangsa.

"Kita punya pemimpin yang visioner maka saya selaku Wakil Menteri Pertanian, tugas saya menerjemahkan visi pemimpin menjadi sebuah action plan," tegasnya.

"Maka, supaya kita juara di kopi, apa yang harus dilakukan? bibitnya harus bagus, kemudian alat yang digunakan harus bagus, diplomasi pasarnya juga harus bagus," imbuh Sudaryono.

2 dari 2 halaman

Pastikan Peningkatan Produktivitas

Sudaryono mengungkapkan, Kementan memastikan peningkatan produktivitas dan produksi padi melalui refocusing anggaran untuk melakukan program perluasan areal tanam (PAT) melalui optimasi lahan rawa, pompanisasi dan sisip padi gogo.

"Semua langkah itu merupakan upaya pemerintah dalam mengantisipasi dampak El Nino yang menyebabkan gagalnya produksi dan oleh karena itu, Kementan bersama pemerintah daerah terus memanfaatkan sumber air melalui pompanisasi dalam mengejar masa tanam dan menggarap lahan-lahan tadah hujan," ungkapnya.

"Bagaimana caranya sumber air dari sungai, danau, dipompa untuk mengairi lahan supaya yang tadinya tidak bisa tanam, bisa tanam. Jadi tidak ada cara lain supaya cukup pangan, nanamnya harus banyak dan artinya, luas sawah harus banyak, atau luas sawahnya tetap sama tapi lebih sering nanam dalam setahun," jelas Sudaryono.

 

(*)

Video Terkini