Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengakat Glenny Kairupan menjadi Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Itu tertuang dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan.
RUPSLB dihadiri oleh pemegang 68.039.099.546 lembar saham atau mewakili 74,375 persen pemegang saham Garuda Indonesia. Hasil RUPSLB menetapkan Mayor Jenderal TNI (Purn.) Glenny Kairupan sebagai Komisaris.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan adanya penambahan jajaran komisaris dalam susunan kepengurusan perseroan, diharapkan dapat semakin memperkuat akselerasi kinerja Garuda Indonesia sebagai entitas bisnis yang sehat dan menguntungkan.
Advertisement
"Penguatan formasi manajemen Garuda Indonesia dengan berbagai latar belakang profesionalnya, diharapkan dapat selaras dengan roadmap strategis korporasi ke depannya," ungkap Irfan dalam keterangannya, Kamis (15/8/2024).
Irfan menerangkan, adanya penambahan dewan komisaris perusahaan diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja Garuda Indonesia.
"Saat ini terus dioptimalkan pada seluruh lini, baik dari aspek operasional maupun layanan yang berlandaskan komitmen untuk memberikan nilai tambah penerbangan _full service_ bagi pengguna jasa," tegas Irfan.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris Garuda Indonesia saat ini adalah sebagai berikut:
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Fadjar Prasetyo
- Komisaris: Chairal Tanjung
- Komisaris Independen: Timur Sukirno
- Komisaris: Glenny Kairupan
Adapun susunan Direksi Garuda Indonesia yang ntidak mengalami perubahan yaitu sebagai berikut:
- Direktur Utama: Irfan Setiaputra
- Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
- Direktur Niaga: Ade R. Susardi
- Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
- Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
- Direktur Human Capital dan Corporate Service: Enny Kristiani
Siapa Glenny Kairupan?
Dikutip dari merdeka.com, Glenny Kairupan merupakan lulusan Akabri 1973. Dikenal sebagai pilot Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad). Pernah dikirim ke daerah konflik, salah satunya Timor Timur.
Saat masih aktif, Glenny pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI. Pernah ditempatkan di Direktorat B Urusan Luar Negeri Bais. Penugasan luar negeri ketika ditunjuk menjadi Asisten Atase Pertahanan di Filipina.
Glenny sempat dipercaya menjadi perwira intelijen di Kostrad. Karierya terus menanjak ketika didapuk menjadi Wakil Komandan Korem (Wadanrem) di Timor Timur dan Komandan Korem (Danrem) di Salatiga, Jawa Tengah.
Â
Garuda Indonesia Berulah Lagi, Kepulangan Jemaah Haji Delay 5 Jam
Keterlambatan pemberangkatan jemaah haji oleh Garuda Indonesia kembali terjadi pada masa awal fase pemulangan jemaah haji gelombang I. Jemaah haji kelompok terbang 2 embarkasi Kualanamu (KNO-02) menggunakan Garuda Indonesia, mengalami penundaan (delay) penerbangan hingga 5 jam lebih.
Hal ini membuat kecewa jemaah haji Indonesia karena sudah diberangkatkan dari hotel sejak pagi. Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab meminta agar Garuda Indonesia lebih bertanggung jawab dan profesional.
"Delay lama seperti ini sangat mengecewakan jemaah haji Indonesia. Apalagi mereka juga lelah setelah menempuh perjalanan dari Makkah ke Madinah. Sesampainya di bandara malah ada delay dalam durasi waktu lama. Saya harap Garuda Indonesia lebih profesional, bertanggung jawab, dan kejadian ini tidak terulang," tegas Saiful Mujab dalam keterangan resmi di Madinah, Selasa (25/6/2024).
Â
Advertisement
Kronologi Keterlambatan
KNO-02 sedianya terjadwal akan lepas landas dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pukul 11.20 WAS (waktu Arab Saudi). Jemaah sudah diberangkatkan dari hotel di Madinah pada pukul 05.20 WAS. Jemaah diberikan makanan pagi saat keberangkatan dari hotel.
Pada pukul 05.48 WAS, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mendapat informasi tertulis adanya perubahan jadwal terbang KNO-02 menjadi 13.45 WAS. Tidak hanya sampai di situ, selang beberapa waktu, PPIH kembali mendapat informasi tertulis perubahan jadwal KNO-02 menjadi 15.45 WAS. Pesawat pada akhirnya terbang pukul 16.33 WAS.
"Kalau dihitung, keterlambatan keberangkatan terjadi dari 11.20 sampai 16.33 WAS. Ada delay 5 jam 13 menit. Garuda Indonesia tidak memberikan kompensasi apa pun kepada jemaah haji," jelas Saiful.
Ditambahkan Saiful, Garuda Indonesia beralasan, keterlambatan pertama terjadi karena adanya larangan terbang disebabkan suhu panas pada runway Bandara Madinah. Sementara alasan keterlambatan kedua karena adanya pengecekan bodi pesawat yang penyok saat mendarat di Madinah.
"Informasi adanya perubahan jadwal, terlambat disampaikan. Perubahan jadwal disampaikan dalam dua kali pemberitahuan, terkesan Garuda mengulur waktu keterlambatan untuk menghindari kompensasi. Dan tidak ada permintaan maaf resmi dari Garuda atas keterlambatan penerbangan panjang ini," pungkasnya.