Sukses

Alibaba Beri Cara Mudah dan Murah Bawa Produk Indonesia Go Global

GGS Lite Alibaba.com Dorong Wirausaha Muda untuk Go Global

Liputan6.com, Jakarta Dalam era digital yang semakin berkembang, Alibaba.com telah memperkenalkan solusi inovatif bagi para wirausaha muda yang ingin memperluas pasar mereka ke tingkat global.

Salah satu inisiatif terbaru adalah Global Gold Supplier (GGS) Lite, sebuah paket langganan tahunan dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu hanya 799 dolar Amerika atau 12 jutaan rupiah. Program ini dirancang khusus untuk mendorong para pengusaha muda yang memiliki keterbatasan modal namun memiliki ambisi besar untuk menembus pasar internasional.

Country Manager of Alibaba.com Indonesia Jessie Lee  menyampaikan, Global Gold Supplier (GGS) Lite menawarkan berbagai fitur yang memungkinkan para wirausaha muda untuk memasarkan produk mereka kepada pembeli potensial di seluruh dunia.

Dengan langganan ini, para pengguna dapat membuat halaman profil perusahaan yang profesional di platform Alibaba.com, yang merupakan salah satu pasar e-commerce terbesar di dunia. Selain itu, mereka juga mendapatkan akses ke berbagai alat pemasaran digital yang dapat membantu meningkatkan visibilitas produk mereka di pasar global.

“Salah satu keunggulan dari GGS Lite adalah kemampuannya untuk menyediakan data analitik yang mendalam tentang tren pasar dan preferensi konsumen dengan harga terjangkau. Fitur ini sangat penting bagi wirausaha muda yang masih mempelajari dinamika pasar internasional. Dengan memanfaatkan data ini, mereka dapat lebih tepat sasaran dalam menentukan strategi pemasaran dan penjualan, sehingga dapat meningkatkan peluang sukses di pasar global,” ujarnya dikutip Kamis (15/8/2024).

Sementara Siswadhi Pranoto, seorang penggiat digital marketing dan pengusaha lokal yang telah melakukan transformasi digital di perusahaannya menyatakan, go digital bukan lagi pilihan bagi UKM Indonesia, optimalisasi digital bagi UKM adalah sebuah keharusan terutama dalam mendorong UKM naik kelas.

“Melalui platform-platform B2B berkelas dunia seperti Alibaba.com akan menjadi upaya efektif memasukkan produk UKM ke dalam radar global buyer, hanya melalui digital commerce berskala international maka akan terjadi hilirisasi yang strategis bagi UKM untuk go global," tutupnya

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Layanan Pelanggan

Paket GGS Lite juga menawarkan layanan pelanggan yang berdedikasi, yang siap membantu para pengguna dalam mengoptimalkan penggunaan platform Alibaba.com. Dukungan ini sangat berharga bagi wirausaha muda yang baru pertama kali terjun ke dunia ekspor, karena mereka akan mendapatkan panduan langkah demi langkah dalam menjalankan bisnis internasional.

Dengan biaya yang lebih terjangkau, Global Gold Supplier (GGS) Lite dari Alibaba.com membuka peluang besar bagi wirausaha muda untuk mengembangkan bisnis mereka di pasar global. Program ini bukan hanya sekadar investasi, tetapi juga langkah strategis menuju kesuksesan di dunia perdagangan internasional.

3 dari 4 halaman

Alibaba Terbitkan Obligasi Konversi Setara Rp 72,4 Triliun, untuk Apa?

Alibaba Group Holding Ltd., berencana menjual obligasi konversi senilai USD 4,5 miliar atau sekitar Rp 72,4 triliun (kurs Rp 16.089,85 per USD), dalam salah satu penawaran terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Aksi penawaran obligasi konversi seiring dengan rencana perusahaan untuk membeli kembali (buyback) lebih banyak saham dan berinvestasi dalam bisnisnya. Perusahaan yang berbasis di Hangzhou ini menawarkan obligasi tujuh tahun, jatuh tempo pada tahun 2031, dengan kupon 0,5% dan premi konversi 30%.

Pesanan obligasi tersebut mengalami kelebihan permintaan beberapa kali lipat, seiring dengan permintaan dari investor global, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut, namun meminta untuk tidak disebutkan namanya karena informasi tersebut bersifat pribadi.

Melansir Yahoo Finance, Jumat (24/5/2024), penawaran ini dilakukan ketika Alibaba membutuhkan modal untuk berinvestasi pada bisnis intinya yaitu e-commerce dan cloud, yang keduanya telah kehilangan pangsa pasarnya akibat tindakan keras otoritas Tiongkok terhadap sektor ini dan gejolak internal yang terjadi setelahnya.

Sebagian dari hasil penawaran tersebut akan digunakan untuk membeli kembali 14,8 juta saham American Depositary Shares pada saat harga kesepakatan ditetapkan, serta untuk mendanai pembelian kembali di masa depan.

"Langkah ini merupakan peluang untuk mendapatkan uang tunai di luar negeri dengan persyaratan yang menguntungkan, dengan tingkat bunga 0,5%. Dengan cara ini mereka dapat mulai melakukan pembelian kembali saham segera, yang mana yang menurut perusahaan akan lebih bermanfaat bagi pemegang saham karena pembelian kembali akan lebih besar daripada dilusi.” kata analis di Daiwa Capital Markets Hong Kong Ltd., John Choi.

 

4 dari 4 halaman

Berupaya Capai Keseimbangan

Alibaba berupaya mencapai keseimbangan antara mengembalikan uang tunai dan berinvestasi pada bisnis lama dan baru, termasuk kecerdasan buatan, kata Chairman Joe Tsai dan Chief Executive Officer Eddie Wu dalam suratnya kepada pemegang saham pada Kamis, 23 Mei.

Tiongkok juga memimpin dalam memangkas harga layanan cloud dan kecerdasan buatan, serta mulai meningkatkan investasi pada AI, yang merupakan pusat aktivitas investasi global. Perusahaan tersebut menyetujui perluasan program pembelian kembali saham awal tahun ini, menambahkan pembelian kembali sebesar USD 25 miliar, salah satu yang terbesar yang pernah ada di Tiongkok.

Perusahaan memasarkan obligasi konversi dengan kupon tahunan sebesar 0,25% hingga 0,75%, dan dengan premi konversi 30% hingga 35%, sesuai dengan ketentuan kesepakatan yang ditinjau oleh Bloomberg News sebelumnya. ADR ditutup turun 2,3% pada $80,80 pada Kamis. Saham sedikit berubah pada awal perdagangan Hong Kong pada Jumat.

Penawaran ini diperkirakan akan ditutup pada 29 Mei, kata perusahaan itu. Pemegang obligasi konversi dapat meminta Alibaba untuk membeli kembali seluruh atau sebagian surat utangnya pada 1 Juni 2029. Citigroup Inc., JPMorgan Chase & Co., Morgan Stanley, Barclays Plc dan HSBC Holdings Plc disebut turut memfasilitasi kesepakatan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.