Sukses

Sri Mulyani: Anggaran Rp 71 Triliun Program Makan Bergizi Gratis Sudah Siap

Sri Mulyani menyebut, program makan bergizi gratis tersebut bertujuan untuk mencipatakan anak Indonesia yang cerdas, sekaligus menciptakan multiplier effect ke sektor ekonomi lokal.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) yang merupakan program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto terus disempurnakan.

"Untuk program prioritas Presiden terpilih makan bergizi gratis yang Rp71 triliun sudah ada di sini. Nanti akan dijelaskan dari tim makanan bergizi gratis yang saat ini terus disempurnakan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN 2025, di DJP, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Sri Mulyani menyebut, program makan bergizi gratis tersebut bertujuan untuk mencipatakan anak Indonesia yang cerdas, sekaligus menciptakan multiplier effect ke sektor ekonomi lokal.

"Tujuannya untuk menciptakan anak yang cerdas tapi juga multiplier ekonomi lokal ditekankan yaitu UMKM nya makin berdaya dan ekonomi daerah bisa bergerak," ujarnya.

Selain itu, kata Sri Mulyani, Presiden terpilih juga meminta supaya revitalisasi sekolah ditekankan. Oleh karena itu, melalui RAPBN 2025, Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran sebesar Rp20,3 triliun untuk meningkatkan keualitas pendidikan.

"Kami mengalokasikan Rp20,3 triliun untuk kualitas pendidikan, terutama pada bangunan, karena begitu banyak bangunan rusak berat, menengah, sedang. Jadi ini akan dibuat prioritas bagi Pemerintahan baru," ujarnya.

Bendahara negara ini mengatakan, pengalokasian tersebut tujukan agar Pemerintahan yang baru bisa membuat target rehabilitasi dan perbaikan sekolah untuk tahun 2025.

Adapun anggaran Rp20,3 triliun tersebut akan digunakan untuk penuntasan perbaikan ruang kelas/sekolah rusak, penugasan kepada Kementerian PUPR untuk menjaga kualitas pelaksanaan revitalisasi sekolah, pembangunan/rehabilitasi sekolah umum maupun keagamaan sebanyak 22 ribu sekolah.

"22 ribu sekolah umum dan keagamaan dan diharapkan bisa menciptakan multiplier karena ini kontruksinya sederhana bisa dilakukan perusahaan kontruksi lokal, kita mengahrapkan ada dampak terhadap growth dan penyerapan tenaga kerja," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Usai Uji Coba, Pembiasaan Makan Bergizi Gratis di Tangerang Berlanjut hingga November

Uji coba program makan bergizi gratis (MBG) tengah berlangsung di Kota Tangerang, Banten. Rencananya, uji coba program andalan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu akan berlanjut hingga November 2024.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin mengungkapkan, uji coba ini dilanjutkan selama tiga bulan ke depan untuk melihat ada atau tidaknya hambatan dan kendala di lapangan, sebelum program MBG benar-benar diterapkan pemerintah pusat.

“Simulasi sudah tanggal 1 (Agustus) kemarin, uji cobanya tanggal 5 sampai 9 Agustus, itu sekolahnya sudah semua kita tentukan. Lalu, setelah ini kita akan melaksanakan ‘pembiasaan’ namanya, akan dilakukan selama tiga bulan,” ujarnya, Rabu (7/8/2024).

Pada pelaksanaan ‘pembiasaan’ tersebut, setiap sekolah per hari akan bergiliran mendapatkan jatah makan bergizi gratis. Dalam tiga bulan itu, hampir seratus sekolah dasar dan menengah pertama yang akan dilibatkkan.

Langkah pembiasaan makan siang gratis ini dilakukan Pemkot Tangerang untuk mengetahui hambatan dan tantangan apa yang dimiliki untuk pelaksanaan program MBG. Bukan hanya dari sisi siswa selaku penerima makan gratis, tapi juga UMKM selaku penyedia menunya.

“Kita ingin menemukan juga peluang-peluang apa yang bisa kita temukan, sehingga kita tambah lagi menjadi tiga bulan,” katanya.

 

3 dari 3 halaman

Tunjuk UMKM

Pemkot Tangerang juga telah menunjuk UMKM penyedia makanan bergizinya. Saat ini, UMKM di Kota Tangerang itu ada 300-an lebih, namun yang sudah memiliki sertifikat dan layak izin hanya 167. UMKM yang memiliki izin dan seritifikasi inilah yang akan dilibatkan.

“Kita siapkan ada 5 menu pilihan, menu-menu siswanya yang enggak suka, ya kita ganti,” katanya.

Keseluruhan anggaran tetap akan menggunakan ‘dana makan dan minum’ pada BOSDA Kota Tangerang.    

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini