Liputan6.com, Jakarta Harga emas melonjak ke level titik tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Lonjakan harga emas dunia terjadi karena melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) akibat meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pada bulan September dan karena ketegangan di Timur Tengah meningkatkan permintaan terhadap emas batangan.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (17/8/2024), harga emas dunia di pasar spot naik 1,5% menjadi USD 2.493,66 per ons setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.500,99 sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,6% menjadi USD 2.532,10. Harga emas batangan naik 2,6% minggu ini.
Baca Juga
Kurs dolar turun 0,3% dan berada di jalur kerugian minggu keempat, membuat emas lebih menarik bagi pembeli luar negeri.
Advertisement
“Harga emas melonjak ke titik tertinggi baru sepanjang masa dan menembus USD 2.500 setelah dua minggu perdagangan yang sangat bergejolak karena para investor akhirnya memaksakan kehendak mereka,” kata Pedagang Logam independen New York, Tai Wong.
“Perhatian sekarang akan beralih ke Jackson Hole dan pidato Ketua Fed Powell seminggu dari hari ini untuk memberikan pandangan yang lebih rinci tentang bentuk pemotongan suku bunga yang akan datang," ungkap dia.
Prospek Ekonomi
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dijadwalkan menyampaikan pidato tentang prospek ekonomi Jumat depan, hari pertama penuh simposium ekonomi tahunan Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming.
Rilis indeks harga produsen dan indeks harga konsumen pada bulan Juli minggu ini mengindikasikan inflasi mereda, yang dapat membuat Fed tetap pada jalur penurunan suku bunga 25 basis poin bulan depan.
Presiden Fed Bank of Chicago Austan Goolsbee mengatakan ekonomi AS tidak menunjukkan tanda-tanda terlalu panas, sehingga pejabat bank sentral harus berhati-hati dalam mempertahankan kebijakan restriktif lebih lama dari yang diperlukan.
“Perselisihan geopolitik yang sedang berlangsung dan potensi eskalasi keterlibatan Iran, serta perang di Ukraina, semua faktor tersebut berkontribusi terhadap permintaan emas sebagai aset safe haven,” kata Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins.
Harga emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dan cenderung berkembang dalam lingkungan suku bunga rendah.
Selain harga emas, harga perak naik 0,4% menjadi USD 28,49 per ons dan harga platinum turun 0,2% menjadi USD 951,25. Sedangkan harga paladium tetap stabil di USD 943,88. Semua logam mulia berada pada jalur untuk memperoleh keuntungan mingguan.
Harga Emas Dunia Naik Lagi, Dipatok Segini Sekarang
Sebelumnya, harga emas memangkas kenaikan pada perdagangan Kamis (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia naik tipis karena dolar dan imbal hasil Treasury naik setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) lebih kuat dari perkiraan yang dapat memengaruhi besarnya penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).
Dikutip dari CNBC, Jumat (16/8/2024) harga emas dunia di pasar spot naik tipis 0,3% menjadi USD 2.455,79, setelah naik sebanyak 0,9% di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,6% menjadi USD 2.493,6.
“Penjualan eceran yang begitu positif menunjukkan ekonomi kuat dan itu telah membalikkan pasar, dan dolar mendapatkan kembali sebagian kekuatannya dan emas kehilangan sebagian kilaunya,” kata Presiden Pasar Dunia EverBank Chris Gaffney.Penjualan ritel AS meningkat 1,0% bulan lalu setelah penurunan 0,2% yang direvisi turun pada bulan Juni, kata Biro Sensus Departemen Perdagangan.
Secara terpisah, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran mencapai 227.000 untuk per 10 Agustus, dibandingkan dengan perkiraan 235.000.
Menyusul data AS, kurs dolar naik 0,4% terhadap para pesaingnya, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sedangkan imbal hasil acuan Treasury 10-tahun juga melonjak.
Advertisement
Penurunan Suku Bunga
Sementara itu, dua pejabat Fed pada hari Kamis mendukung kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan bank sentral AS bulan depan, membalikkan skeptisisme mereka sebelumnya tentang penurunan biaya pinjaman terlalu cepat.
Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang 100% untuk pemangkasan suku bunga AS pada bulan September. Namun, data yang kuat telah menyingkirkan pemangkasan 50 basis poin.
Kondisi suku bunga rendah cenderung mendongkrak daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. “Ketidakpastian politik akan terus berdampak positif pada harga emas, tetapi juga akan menambah volatilitas,” kata Mitra Pengelola CPM Group, Jeffrey Christian.