Sukses

Harga Minyak Dunia Terjun Bebas, Harga BBM Bisa Lebih Murah?

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak September dipatok USD 76,65 per barel, turun USD 1,51 atau 1,93%. Sepanjangan tahun ini, minyak mentah AS telah naik 6,98%.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah AS turun lebih dari 1% pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Harga minyak dunia anjlok di tengah laporan bahwa Qatar meminta Iran untuk tidak menyerang Israel sementara pembicaraan gencatan senjata Gaza sedang berlangsung.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (17/8/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak September dipatok USD 76,65 per barel, turun USD 1,51 atau 1,93%. Sepanjangan tahun ini, minyak mentah AS telah naik 6,98%.

Sedangkan harga minyak Brent untuk kontrak September dibanderol USD 79,68 per barel, turun USD 1,36 atau 1,68%. Sepanjang tahun ini, patokan global naik 3,43%.

Patokan harga minyak AS menutup perdagangan mingguan dengan sedikit turun 0,25%, sementara harga minyak Brent naik tipis 0,03%.

Perdana Menteri Qatar mengatakan kepada para pemimpin Iran melalui panggilan telepon setelah hari pertama perundingan gencatan senjata Gaza di Doha pada hari Kamis bahwa mereka harus melakukan de-eskalasi, dan memperingatkan konsekuensi menyerang Israel ketika negosiasi tengah berlangsung.

Gencatan Senjata

Pembicaraan gencatan senjata dihentikan sementara pada hari Jumat, dan negosiasi diperkirakan akan dilanjutkan minggu depan. Hamas tidak berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut, tetapi diberi pengarahan oleh para mediator.

Seorang pejabat senior kelompok militan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Israel tidak mematuhi apa yang disepakati dalam putaran negosiasi sebelumnya.

Ahli Strategi Komoditas Senior di TD Securities Daniel Ghali mengatakan, premi risiko tampaknya keluar dari pasar energi sekali lagi, yang menunjukkan bahwa para pedagang secara aneh mengabaikan risiko agresi geopolitik menjelang akhir pekan.

Indeks acuan AS melonjak lebih dari 4% pada hari Senin karena kekhawatiran bahwa serangan Iran terhadap Israel semakin dekat. Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran pada akhir Juli.

Harga minyak kemudian turun karena serangan belum terjadi. Kekhawatiran tentang melemahnya permintaan minyak di Tiongkok juga membebani pasar, dengan OPEC menurunkan perkiraannya untuk tahun 2024.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Minyak Dunia Hari Ini Usai Kekhawatiran Resesi Dunia Mereda

Harga minyak mentah AS naik lebih dari 1% pada hari Kamis hingga ditutup di atas USD 78 per barel. Harga minyak tersebut pulih dari kerugian dua hari karena kekhawatiran resesi mereda.

Berikut harga minyak dunia pada perdagangan Kamis seperti dikutip dari CNBC, Jumat (16/8/2024):

  • Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk Kontrak September dipatok USD 8,16 per barel, naik USD 1,18 atau 1,53%. Sepanjang tahun ini, harga minyak mentah AS telah naik 9%.
  • Harga minyak Brent untuk kontrak Oktober dipatok USD 81,04 per barel, naik USD 1,28 atau 1,6%. Sepanjang tahun ini, patokan harga minyak global ini naik 5,2%.

Minyak mentah AS dan Brent naik 1,7% sepanjang minggu ini karena situasi di Timur Tengah masih genting.

Penjualan ritel yang kuat pada bulan Juli dan menurunnya klaim pengangguran memberikan investor kepercayaan baru terhadap ekonomi AS, yang baru-baru ini terguncang oleh data tenaga kerja dan manufaktur yang lemah.

 

3 dari 3 halaman

Harga Minyak Acuan AS

Harga minyak acuan AS melonjak di atas USD 80 per barel pada hari Senin karena Israel dan anggota OPEC Iran tampaknya berada di ambang konflik langsung, di mana Pentagon mengirimkan pasukan ke Timur Tengah untuk membela sekutunya.

Harga minyak kemudian turun kembali karena kekhawatiran perang mereda, setidaknya untuk sementara. Iran tampaknya bersedia membatalkan serangan yang diharapkan terhadap Israel jika perundingan gencatan senjata Gaza yang dijadwalkan Kamis di Qatar berhasil.

China juga membebani pasar minyak minggu ini, di mana OPEC menurunkan perkiraannya untuk tahun ini karena melemahnya permintaan di ekonomi terbesar kedua di dunia. Dan persediaan minyak mentah AS naik untuk minggu yang berakhir pada 9 Agustus saat musim panas hampir berakhir. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.