Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Bahlil Lahadalia menjadi menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sebelumnya posisi Bahlil adalah Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Di Kementerian ESDM. Bahlil Lahadalia menggeser posisi Arifin Tasrif yang menjabat posisi Menteri ESDM sejak 23 Oktober 2019.
Baca Juga
Dikutip dari LHKPN KPK, Senin (19/8/2024), Bahlil melaporkan harta Rp 310,42 miliar. Ia tidak punya hutang sama sekali.
Advertisement
Harta ini berupa tanah dan bangunan yang sebagian besar di Jayapura sebesar Rp 291,617 miliar, lalu alat transportasi senilai Rp 98 miliar,s urat berharga sebesar 1,61 miliar dan kas mencapai 15 miliar.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bahlil menggantikan posisi Arifin Tasrif.
Prosesi pengambilan sumpah Bahlil Lahadalia jadi Menteri ESDM dilakukan di Istana Negara, Jakarta. Pelantikan dimulai sekitar pukul 09.30 WIB.
Dalam reshuffle ini, Bahlil Lahadalia nampak mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi berwarna merah. Dan berdiri di sisi paling kanan diantara sejumlah sosok lain yang dilantik.
Masih dalam ruangan yang sama, Jokowi melantik juga Rosan Perkasa Roeslani. Rosan Roeslani didapuk menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Rosan sekaligus menjadi pengganti Bahlil.
Profil Bahlil Lahadalia yang Kini Jabat Menteri ESDM Baru
Bahlil memiliki catatan profesional yang panjang. Pada 2003, namanya tercatat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.Â
Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan dengan gaji yang tinggi, Bahlil memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan sendiri. Inilah awal kesuksesan pria Papua ini.
Melihat begitu banyaknya sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, Bahlil Lahadalia membuka peluang untuk membuka usaha. Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk.
Adapun, melansir dari situs Majelis Wali Amanat, Universitas Hasanuddin, pria kelahiran 7 Agustus 1976 itu mengenyam pendidikan di Maluku, dari SD N 1 Seram Timur hingga SMP N 1 Seram Timur sebelum pindah ke Fakfak, (tempat ayahnya berasal) untuk melanjutkan ke SMA YAPIS Fakfak.Â
Ayah Bahlil memutuskan untuk belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura, sebuah perguruan tinggi swasta lokal. Selama menjadi mahasiswa, ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam di Papua, hingga akhirnya menjabat sebagai Bendahara Umum Pimpinan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam.
Advertisement