Sukses

Rupiah Menguat ke 15.625 per Dolar AS Hari Ini, Simak Pendorongnya

pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan potensi penguatan rupiah ke arah 15.600 per dolar AS, dengan resisten di sekitar 15.720 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini. Penguatan kurs rupiah ini didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) atau the Fed pada September 2024.

Pada Senin (19/8/2024), nilai tukar rupiah menguat 68 poin atau 0,43 persen menjadi 15.625 per dolar AS dari sebelumnya sebesar 15.693 per dolar AS.

"Hari ini, rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara. 

Ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral AS pada September 2024 masih menjadi motor penguatan rupiah yang didukung oleh pelemahan beberapa data ekonomi AS seperti data tenaga kerja, data inflasi, data perumahan.

Menurut CME FedWatch tools, peluang penurunan suku bunga AS pada September 2024 sebesar 25 basis poin.

Pada Jumat malam, data pembangunan rumah AS bulan Juli dirilis turun 6,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang bisa mengindikasikan penurunan data beli masyarakat AS sehingga bisa mendukung kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS untuk memulihkan ekonomi AS.

pengamat pasar uang Ariston Tjendra  memperkirakan potensi penguatan rupiah ke arah 15.600 per dolar AS, dengan resisten di sekitar 15.720 per dolar AS.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BI Luncurkan Buku Sejarah Rupiah

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menggelar Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) tahun 2024. Pada gelaran kali ini, BI mengusung tema “Rupiah Ambassador of Indonesia", mencerminkan komitmen untuk terus memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan melalui visualisasi sejarah dan kekayaan bangsa melalui kehadiran pahlawan nasional, keindahan alam, tari nusantara, serta ornamen kekayaan dan budaya Indonesia dalam desain Rupiah.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan festival ini memanfaatkan momentum HUT Kemerdekaan RI untuk menginspirasi masyarakat dalam memaknai kemerdekaan dengan mensyukuri keberagaman, memperkuat persatuan, dan memperteguh nasionalisme melalui Rupiah.

 "Pada momen peringatan hari kemerdekaan ini, mari kita terus perkuat cinta, bangga, dan paham terhadap Rupiah sebagai salah satu buah kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan bangsa," kata Perry dalam Pembukaan FERBI 2024, Jumat (16/8/2024).

Pada momen yang ini pula, Bank Indonesia meluncurkan buku “Rupiah untuk Kedaulatan Negara” yang berisi perjalanan Rupiah dan peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus menjaga kedaulatan Rupiah di NKRI. Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim, menjelaskan, buku ini berisi perjalanan rupiah dan peran BI dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus menjaga kedaulatan Rupiah di NKRI.

Buku tersebut disusun oleh Guru Besar dari Universitas Negeri Jember Prof. Nawiyanto selaku penulis, Guru Besar dari Universitas Andalas Prof. Gusti Asnan selaku editor, serta tim penulis dari Bank Indonesia Institute.

"Buku ini menjadi pelengkap katalog uang yang diterbitkan BI tiga tahun lalu pada FERBI pertama yang terlaksana pada 2022. Kita waktu itu mengeluarkan katalog uang-uang yang pernah dikeluarkan BI, buku ini bercerita tentang sejarah uang tadi," jelas Marlison.

3 dari 3 halaman

Hadirkan Keluarga Pahlawan

Dalam pembukaan FERBI 2024, BI juga menghadirkan keluarga pahlawan yang citranya terpampang di uang kartal. Beberapa keluarga pahlawan yang hadir, antara lain keluarga Wakil Presiden ke-2 Mohammad Hatta serta keluarga pencipta lagu 'Indonesia Raya' Wage Rudolf Supratman.

"Ini semua dari upaya BI untuk membangkitkan semangat kebangsaaan dan menghargai para pahlawan. Tahun ini karena bersamaan HUT RI, kita juga lakukan nobar kenaikan bendera dari IKN pada pagi hari," tukas Marlison.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini