Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini 20 Agustus 2024, Cuma Naik Tipis

Harga emas Antam hari ini, Selasa (20/8/2024) naik Rp 1.000 dan berada di posisi Rp 1.419.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam juga dipatok Rp 1.418.000 per gram.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam naik tipis pada perdagangan di Selasa pekan ini.Sementara harga emas Antam buyback masih tak berubah jika dibandingkan kemarin..

Harga emas Antam hari ini, Selasa (20/8/2024) naik Rp 1.000 dan berada di posisi Rp 1.419.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam juga dipatok Rp 1.418.000 per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback stabil. Harga emas Antam buyback dibanderol masih Rp 1.270.000 per gram.

Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.270.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.04 WIB sebagian besar kepingan emas Antam sudah tidak tersedia.

Daftar Harga Emas Antam Hari Ini

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 759.500
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.419.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.778.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 4.142.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.870.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 13.685.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 34.087.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 68.095.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 136.112.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 340.015.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 679.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.359.600.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Siap-siap, Harga Emas Diramal Jatuh ke Angka Ini

Harga emas melemah pada perdagangan hari Senin setelah menembus rekor tertinggi sepanjang masa di angka USD 2.500 per ons pada sesi perdagangan sebelumnya.

Harga emas melemah karena investor merealisasikan keuntungannya setelah mencetak rekor dan bersiap-siap untuk meneliti isyarat lebih lanjut dari Federal Reserve AS (the Fed) atau Bank Sentral AS dan juga perkembangan di Timur Tengah.

Mengutip CNBC, Selasa (20/8/2024), harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.501,74 per ons, lebih rendah dari rekor tertinggi USD 2.509,65 per ons yang dicetak pada hari Jumat.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih tinggi pada USD 2.541,30 per ons.

Direktur Investasi dan Perdagangan Alternatif High Ridge Futures David Meger menjelaskan, dirinya tidak akan terkejut melihat beberapa konsolidasi atau penarikan kembali di pasar emas.

"Karena para pedagang mungkin kecewa jika Fed hanya mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 0,25 basis poin dan tidak mengisyaratkan kemungkinan penurunan yang lebih besar sebesar 0,50 basis poin," jelas dia.

Menurut CME FedWatch Tool, para analis dan ekonom melihat peluang sebesar 77,5% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.

Fokus akan beralih ke risalah rapat kebijakan terakhir Fed pada hari Rabu dan pidato Ketua Jerome Powell pada simposium ekonomi di Jackson Hole pada hari Jumat.

Menurut analis teknikal salah satu media ternama di AS Wang Tao, harga emas dunia mungkin jatuh ke kisaran USD 2.479-USD 2.487 setelah gagal menembus resistance di USD 2.507.

 

3 dari 3 halaman

Emas Fisik

Namun analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan emas dapat naik lebih jauh dalam beberapa bulan mendatang, kemungkinan mencapai USD 2.600 per ons pada akhir tahun, seraya menambahkan semua mata akan tertuju pada indikasi pemotongan suku bunga yang akan segera dilakukan oleh Powell.

Di sisi fisik, beberapa bank Tiongkok telah diberi kuota impor emas baru dari bank sentral, mengantisipasi permintaan yang bangkit kembali meskipun harga mencapai rekor tertinggi.

Permintaan emas menguat karena ketegangan geopolitik, terutama dari konflik Israel-Iran-Hamas, mendorong pembelian aset safe haven, tulis Achilleas Georgolopoulos, analis investasi di broker forex XM, dalam sebuah catatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.