Sukses

Menilai Rekam Jejak Bahlil Lahadalia hingga Rosan Roeslani di Mata Ekonom

Pengamat Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai, pengangkatan Menteri baru di era berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya sekedar kepentingan politik.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai, pengangkatan reshuffle menteri di era berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya sekedar kepentingan politik.

"Apa yang dilakukan Jokowi di akhir masa jabatannya hanya untuk kepentingan politik, tanpa ada unsur kebijakan publik guna kepentingan masyarakat luas," kata Nailul Huda kepada Liputan6.com, Selasa (20/8/2024).

Adapun terkait Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) yang diganti menjadi Supratman Andi Agtas yang menggantikan Yasonna Laoly. Menurutnya, pengangkatan Supratman bertujuan agar proses legalisasi partai politik sesuai dengan keinginan dari pemerintah.

"Tidak ada urgenitas dari sisi ekonomi dan kebijakan publik terkait hal ini. Sama sekali tidak ada," ujarnya.

Selanjutnya, soal Bahlil Lahadalia Menteri Investasi yang digeser ke Menteri ESDM. Sosok Bahlil kata Nailul disebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab akan masuknya investasi “kotor” ke Indonesia.

"Track record dia yang penuh dengan “lumpur” tambang akan sempurna ketika dia pegang Kemen ESDM. Jangan berharap sektor tambang kita bersih di tangan Bahlil," katanya.

Kemudian, dengan penunjukkan Rosan Perkasa Roeslani sebagai Menteri Investasi hanya bersifat ucapan terima kasih. Kepemimpinannya sebagai Menteri Investasi tidak akan banyak berpengaruh terhada investasi Indonesia yang masih stagnan.

"Terlebih badan gizi yang tidak lain merupakan program pemerintahan Prabowo. Ya pasti adalah politik tukar guling. Jadi reshuffe ini hanya merupakan praktik politik tanpa ada unsur kebijakan publik atau ekonomi," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi dan Prabowo Beri Tugas Khusus Bahlil Lahadalia di Menteri ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto terkait jabatan barunya sebagai Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif.

Bahlil mengungkapkan bahwa dirinya telah bertemu langsung dengan Jokowi dan Prabowo. Satu hal yang diminta adalah melanjutkan langkah-langkah yang sudah dijalankan oleh Arifin Tasrif.

"Saya hanya fokus pada sisa waktu ini. Perintah Bapak Presiden Jokowi dan Pak Presiden (terpilih) Prabowo, tadi saya sowan ke beliau, adalah melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh Pak Arifin," kata Bahlil dalam Serah Terima Jabatan Menteri ESDM di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Genjot Produksi Minyak

Salah satu arahan yang diberikan kepada Bahlil adalah terkait penurunan produksi minyak bumi atau lifting minyak. Terutama dalam menggenjot produksi dari sumur-sumur minyak yang menganggur.

"Terkait dengan optimalisasi lifting minyak kita terhadap sumur-sumur idle yang sudah diberikan oleh SKK Migas," tegasnya.

Terkait lifting minyak ini, Bahlil mengundang Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk berbicara lebih detail. Tujuannya adalah untuk mencari titik masalah terkait lifting minyak.

"Jadi, Ibu Dirut Pertamina, kita harus bicara detail. Karena lifting kita terus turun, konsumsi naik, impor terus, padahal barang kita ada," ujarnya.

"Kalau itu persoalannya di regulasi, kita harus ubah? Insentif apa yang harus negara berikan agar kita kompetitif? Karena ini tidak bisa dibiarkan lagi," lanjut Bahlil Lahadalia.

 

3 dari 3 halaman

Langsung Ajak Dirjen Rapat Sampai Malam

Sebelumnya, diberitakan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berencana langsung mengajak jajaran Kementerian ESDM untuk rapat sampai malam, menyusul serah terima jabatan dari Arifin Tasrif kepadanya.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM menggantikan posisi Arifin Tasrif. Bahlil dan Arifin pun langsung melakukan prosesi serah terima jabatan di Kantor Kementerian ESDM.

Dengan demikian, Bahlil memiliki waktu setidaknya 2 bulan hingga masa jabatan Kabinet Indonesia Maju selesai pada Oktober 2024 nanti. Dalam waktu singkat ini, Bahlil mengajak direktur jenderal di Kementerian ESDM untuk langsung menggelar rapat hingga malam hari.

"Karena waktunya cuma 2 bulan, saya umumkan juga mulai hari ini. Kalau boleh berkantor, jangan di kantor masing-masing," kata Bahlil dalam Serah Terima Jabatan Menteri ESDM di Jakarta, Senin (19/8/2024).

"Cari ruangan dirjen-dirjen, dan kita rapat sampai malam di sini," lanjutnya.

Dia mengatakan ada sejumlah persoalan yang perlu dibahas secara mendalam, seperti terkait lifting minyak dan gas bumi (migas) hingga impor LPG.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.