Sukses

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) mengungkapkan bahwa pihaknya berharap program subsidi motor listrik sebesar Rp.7 juta dapat berlanjut di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) mengungkapkan bahwa pihaknya berharap program subsidi motor listrik sebesar Rp.7 juta dapat berlanjut di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.

Sebagai informasi, program subsidi itu membantu meringankan masyarakat dengan fasilitas pemotongan harga sebesar Rp7 juta untuk pembelian satu unit KBL Berbasis Roda Dua atau motor listrik.

AEML optimis, program tersebut dapat membantu mempercepat proses transisi ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

“AEML berharap agar di pemerintahan selanjutnya, di bawah Pak Prabowo dan Pak Gibran insentif khusus untuk (EV) roda dua ini tetap dijalankan karena pelaku usaha sudah terbiasa dengan sistem reimbursement-nya," ungkap Sekretaris Jenderal AEML Rian Ernest di Jakarta, dikutip Jumat (23/8/2024).

"Publik juga sudah melihat ada insentif Rp.7 juta ini. Kalau tiba-tiba disetop ya momentumnya menjadi hilang. Ini aspirasi kami," ujar dia.

Ernest juga menyebut, pihaknya tetap berkomunikasi dengan baik dengan pemerintah salah satunya melalui Kementerian/Lembaga yakni Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, untuk melanjutkan program insentif Rp7 juta untuk motor listrik.

Ia pun berharap pemerintah untuk mempertinbangkan kebijakan lain salah satuny memberikan edukasi publik tentang kendaraan listrik, memperluas zona emisi rendah, serta mengevaluasi subsidi BBM berjenis Pertalite.

"Kalau pemerintah bisa mengalihkan sebagian subsidi Pertalite itu ke industri EV, khususnya roda dua, menurut kami ini akan lebih oke mengurangi emisi, sekaligus mendorong industri lokal terus tumbuh," imbuh Ernest.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Daftar Konversi Motor Listrik Gratis, Ada Kuota 1.000 Unit bagi Warga Jabodetabek

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama pelaku usaha menghadirkan program 1.000 unit konversi motor listrik gratis. Program ini berlaku bagi masyarakat Jabodetabek. 

"Pertama saya apresiasi untuk program konversi motor listrik gratis 1.000 unit," kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana dikutip Jumat (23/8/2024).Dadan mengatakan, pelibatan pelaku usaha ini untuk memperluas jangkauan program konversi motor listrik. Mengingat, peminat program motor ramah lingkungan tersebut masih tergolong rendah. 

"Kita sudah sediakan anggaran tahun lalu itu sekitar Rp 350 miliar. Tapi ini (program konversi motor listrik) tidak laku," ungkapnya.

Dari hasil evaluasi, pemerintah menambah nilai subsidi program konversi motor listrik. Saat ini, pemerintah telah menambah nilai subsidi program konversi motor listrik menjadi Rp10 juta dari sebelumnya Rp 7 juta.

"Kemudian kami pelajari, oh Rp 7 juta (subsidi) itu kurang, sehingga  dirjen umumkan  angkanya Rp10 juta," beber dia.

 

3 dari 3 halaman

Akses Informasi Konversi Motor Listrik Gratis

Bagi masyarakat yang tertarik bisa mengakses informasi tersebut melalui situs ebtke.esdm.go.id/konversi. Ke depan, dia meminta semakin banyak pelaku usaha yang terlibat program konversi motor listrik. 

"Sehingga kami perluas program ini dengan melibatkan badan usaha sebagai CSR. Menurut saya, tidak selalu program CSR, tapi juga program yang ada di perusahaan tersebut. untuk misalkan di pertambangan, misalkan di badan usaha sektor ESDM lainnya, motor yang ada di situ kan bisa dikonversi secara internal," ucap dia.

Sejumlah badan usaha yang terlibat dalam program konversi motor listrik gratis tersebut yakni PT PLN (Persero), PT Freeport Indonesia, PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Amman Mineral Nusa Tenggara, PT Vale Indonesia, PT Bukit Asam, PT Adaro Energy Indonesia, PT Antam (Persero), PT Timah (Persero), Harita Nickel, dan BUMN lainnya.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini