Liputan6.com, Jakarta PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) berkomitmen untuk meningkatkan akses finansial bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia melalui berbagai layanan penjaminan kredit.
Baca Juga
Langkah ini bertujuan mempermudah UMKM mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan. Pada semester I-2024, Jamkrindo mencatat volume penjaminan sebesar Rp 148,36 triliun, dengan 3,89 juta UMKM yang menjadi debitur terjamin.
Advertisement
Direktur Utama Jamkrindo, Akhmad Purwakajaya, menjelaskan bahwa peran perusahaan sebagai penjamin adalah menjembatani UMKM yang memiliki prospek usaha baik (feasible) namun belum memiliki akses ke modal perbankan (unbankable).
"Dengan adanya penjaminan kredit dari Jamkrindo, UMKM yang feasible tetapi belum bankable dapat memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan, sehingga mereka dapat meningkatkan kapasitas usahanya. Ini akan berdampak positif pada peningkatan inklusi keuangan dan perekonomian nasional," ungkap Akhmad dalam acara Media Gathering Jamkrindo di Magelang, Jawa Tengah, ditulis, Minggu (25/8/2024).
Berdayakan UMKM
Selain penjaminan kredit, Jamkrindo juga berfokus pada pemberdayaan UMKM melalui program pelatihan dan pendampingan.
Program ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas UMKM dan membantu mereka naik kelas, serta memperluas pasar.
Beberapa pelatihan yang diberikan termasuk coaching clinic UMKM, pelatihan foto produk, optimalisasi media sosial untuk bisnis, legalitas usaha, hingga kelas bisnis UMKM.
Untuk membantu UMKM memperluas pasar, Jamkrindo juga mengikutsertakan mereka dalam pameran nasional dan internasional, seperti di Malaysia, Korea, Turki, dan Belanda.
"Partisipasi dalam pameran ini memberikan peluang besar bagi UMKM untuk memperluas akses pasar mereka," tambah Akhmad.
Beri Bantuan ke UMKM
Dalam acara Media Gathering di Magelang, Jamkrindo juga memberikan bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) berupa fasilitas pendukung usaha kepada mitra binaan, yaitu Kelompok Peternak Lebah Madu Sumber Nektar.
Salah satu anggotanya, Joko Sadono, menyampaikan bahwa berkat pendampingan dan program PUMK (Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil) dari Jamkrindo, usahanya dapat berkembang setelah terdampak pandemi COVID-19.
Sebagai bagian dari upaya mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s), Jamkrindo terus menjalankan program TJSL di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Garut, Geopark Ciletuh, Kintamani, dan Larantuka. Program-program ini dirancang untuk membantu pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami selalu menerapkan prinsip creating shared value (CSV) yang menggabungkan penciptaan nilai ekonomi dan sosial, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas," kata Akhmad.
Advertisement