Sukses

Harga Emas Antam Stagnan Hari Ini 26 Agustus 2024, Cek Daftar Lengkapnya

Berikut rincian daftar harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau harga emas Antam yang betah stabil Senin, 26 Agustus 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam stagnan pada perdagangan Senin pekan ini.

Harga emas Antam hari ini, Senin (26/8/2024) stabil dan berada di posisi Rp 1.420.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam dibanderol Rp 1.420.000 per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback stagnan. Harga emas Antam buyback berada di posisi Rp 1.267.000 per gram.

Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.267.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.08 WIB sebagian besar kepingan emas Antam sudah tidak tersedia.

Daftar Harga Emas Antam Hari Ini

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram: Rp 760.000
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.420.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.780.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 4.145.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.875.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 13.695.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 34.112.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 68.145.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 136.212.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 340.265.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 680.320.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.360.600.000. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prediksi Harga Emas Dunia Pekan Ini

Sebelumnya, analis dan investor ritel optimistis harga emas akan menguat hingga ke posisi tertinggi pada pekan ini. Hal itu berdasarkan survei emas minggu Kitco.

Mengutip laman Kitco, ditulis Senin (26/8/2024), 12 analis berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Mayoritas analis melihat potensi kenaikan ke posisi tertinggi baru pada pekan ini. Tujuh analis atau 58 persen prediksi harga emas menguat pada pekan ini. Sedangkan dua analis atau 17 persen percaya emas akan melemah. Sedangkan tiga analis atau 25 persen akan sideways.

Sementara itu, 225 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco. Pelaku pasar lebih optimistis ketimbang analis. 146 pelaku pasar atau 65 persen prediksi harga emas menguat pekan ini. 41 lainnya atau 18 persen memperkirakan harga emas melemah. Sedangkan 38 responden atau 17 persen melihat harga emas akan konsolidasi pada pekan ini.

Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex, Marc Chandler menuturkan, harga emas mencapai rekor tertinggi pada Selasa pekan lalu mendekati USD 2.531,75 di pasar spot. Harga emas kemudian konsolidasi selama pekan lalu usai sentuh rekor. Chandler menuturkan, harga emas sentuh titik terendah pada perdagangan Kamis pekan lalu di bawah posisi USD 2.471. Hal itu terjadi di tengah dolar AS melemah dan imbal hasil obligasi turun.

Chandler prediksi, dolar AS dan imbal hasil obligasi akan diperdagangan lebih kuat pada pekan ini jelang laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) pada 6 September 2024.

“Logam kuning dapat mencapai titik tertinggi baru, tetapi indikator momentum mulai melebar dan prospek dolar AS dan suku bunga menunjukkan emas mengalami fase konsolidasi,” ujar dia.

Ia mengatakan, level support harga emas di kisaran USD 2.460-USD 2.470.

3 dari 4 halaman

Dibayangi Kebijakan The Fed

Hal senada dikatakan Head of Currency Strategy Forexlive.com, Adam Button. Ia menuturkan, harga emas akan lebih tinggi. “Tidak ada gunanya melawan momentum.

Sementara itu, Analis Senior Barchart.com, Darin Newsom melihat harga emas akan merosot selama beberapa hari ke depan. Ia tetap pada arah pekan ini berdasarkan tren jangka pendek pada Desember telah menurun. Hal ini berdasarkan grafik penutupan harian saja. “Target penurunan mendekati USD 2.493,” tutur dia.

Di sisi lain, President of Phoenix Futures and Options, Kevin Grady mengatakan, pasar emas benar-benar fokus pada pemangkasan suku bunga yang diharapkan oleh the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS. “Mereka berbicara tentang pemangkasan suku bunga. Sekarang kita mulai melihat mereka akan melakukan pemangkasan suku bunga 50 basis poin bukan 25 basis poin,” tutur dia.

Ia menambahkan, bank sentral juga melakukan pembelian sehingga hal itu merupakan kunci. “Anda mendapatkan lingkungan yang matang dan segar untuk emas. Saya pikir harga tertinggi baru akan segera terjadi untuk emas,” kata dia.

Grady menuturkan,kinerja emas positif bahkan dalam lingkungan suku bunga tinggi. Ia menilai, logam mulia akan melambung ketika suku bunga mulai turun. “Kami telah menunggu itu, dan emas tetap stabil, bertahan sepanjang waktu, bahkan dengan semua pertemuan the Fed, di mana Anda tidak mendapatkan penurunan suku bunga,” kata dia.

Ia menilai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk emas. Grady melihat harga emas akan menguat ke depan.Ia prediksi, harga emas diperdagangkan sekitar USD 2.500 menjelang pertemuan bank sentral AS pada September.

“Harga emas telah mencapai level lebih rendah, ada beberapa level yang dipertahankan di sana seperti USD 2.460, itulah level bagi saya,” ujar dia.

Ia menambahkan, banyak pihak melihat level USD 2.500, tetapi itu merupakan angka psikologis.

4 dari 4 halaman

Sentimen Lainnya

Sementara itu, Senior Market Strategist Forex.com, James Stanley melihat harga emas akan merosot pekan ini. “Saya pikir kita akan melihat beberapa aksi ambil untung dan penurunan untuk menguji di bawah USD 2.500. Namun, saya tidak mengharapkan penurunan akan berlangsung lama,” kata dia.

Analis Senior Kitco, Jim Wyckoff melihat gambaran teknikal dan faktor fundamental yang mendukung kenaikan harga emas pekan ini. “Jika grafiknya lebih tinggi, fundamental secara keseluruhan tetap bullish,” ujar dia.

Di sisi lain, pekan ini, pelaku pasar akan fokus pada data inflasi dengan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada Juli yang dirilis Jumat pekan ini menjadi sorotan utama. Pasar juga akan mencermati data pesanan barang tahan lama di AS pada Juli dan kepercayaan konsumen. Selain itu, data klaim pengangguran mingguan dan Produk Domestik Bruto (PDB) awal kuartal II akan rilis Kamis pekan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini