Sukses

ITDC Ingatkan Pelaku Usaha Hotel Supaya Pasang Harga Rasional Jelang MotoGP Mandalika 2024

Direktur Komersial ITDC Troy Reza Warokka menuturkan, kenaikan harga hotel jelang Pertamina Grand Prix of Indonesian-MotoGP 2024 dapat direspons negatif oleh masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC mengingatkan agar pelaku usaha hotel memberlakukan harga hotel yang bersahabat menjelang Pertamina Grand Prix of Indonesian-MotoGP 2024.

Selain itu, ITDC juga menegur pelaku usaha hotel yang menaikkan harga penginapan melebihi batas kewajaran. Adapun ajang MotoGP yang ketiga kalinya akan digelar pada 27-28 September 2024.

"Kita terus menyampaikan tolong dong, harganya (hotel/akomodasi), harga yang bersahabat, naik boleh, tapi jangan tinggi-tinggi," ujar Direktur Komersial ITDC Troy Reza Warokka dalam Press Conference Road to Pertamina GP of Indonesia di Gedung Sarinah, Jakarta, Senin (26/8/2024).

Troy menuturkan,kenaikan harga tiket yang tidak wajar ini berpotensi merugikan sektor pariwisata Indonesia. Bahkan, dapat mencoreng citra pariwisata di Indonesia.

"Karena kenaikan harga (hotel) yang tidak bagus, saya yakin ini bisa direspons negatif oleh masyarakat maupun internasional," kata dia.

Troy meminta pemerintah daerah terkait untuk terus aktif mengawasi pelaku usaha hotel sekitar agar menerapkan tarif sewaan penginapan yang wajar. Selain itu, ITDC juga aktif berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata setempat untuk aktif memantau kenaikan harga kamar hotel menjelang event MotoGP Mandalika 2024.

"Kami pasti akan memberikan imbauan boleh naik harga, tapi harganya harus yang normal, kita harus jaga supaya semua orang tetap datang lagi datang lagi ke Mandalika itu," ujar Troy.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sudah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 9 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi Tarif Hotel dan Transportasi, di mana tarif layanan akomodasi diatur berdasarkan zonasi, mulai zona 1, 2, dan 3.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berdasarkan Zonasi

Untuk zona 1 berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Kabupaten Lombok Tengah. Diperbolehkan maksimal kenaikan tarif kamar, yakni 3 kali lipat dari tarif sebelumnya.

Selanjutnya zona 2 meliputi sebagian kawasan Lombok Barat dan Kota Mataram kenaikan tarifnya 2 kali lipat. Sementara zona 3 mencakup kawasan Senggigi dan Tiga Gili di Kabupaten Lombok Utara maksimal kenaikannya 1 kali lipat.

"Boleh naik tetapi sesuaikan dengan Pergub, kenapa karena kita tidak ingin kenaikan akomodasi hotel terulang lagi saat MotoGP 2022 harga kamar naik berlipat-lipat," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady dilansir Antara Senin, 26 Agustus 2024.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

3 dari 4 halaman

Begini Perkembangan Terbaru Sirkuit Mandalika Sambut MotoGP 2024

Sebelumnya, manajemen Mandalika Grand Prix Association membeberkan perkembangan persiapan MotoGP pada 27-29 September 2024. Jelang satu bulan MotoGP, persiapan Pertamina Mandalika International Street Circuit di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mencapai 75 persen.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Minggu (4/8/2024), seperti dikutip dari Antara.

"Untuk persiapan secara persentase sirkuit sudah 75 persen. Tinggal menyapu, sikat, bilas dan melakukan pengecatan," ujar dia.

Priandhi menuturkan, khusus di areal dalam sirkuit, untuk persiapan MotoGP 2024, pihaknya membagi dua tahap persiapan. Pertama, melakukan persiapan dimulai dari depan "grand stand, service road", trek, "pit line" dan "peddok" pembalap.

"Untuk ini, hampir dikatakan tidak ada kendala yang signifikan. Sirkuit tidak di aspal ulang, karena masih bertahan lama sesuai prediksi kami 5 tahun," kata dia.

Tahap kedua, melakukan persiapan pembersihan lintasan sirkuit untuk menghilangkan dari kerikil dan debu yang ada di dalam lintasan.

"Ini kita datangkan kendaraan khusus dengan sapu penyikat, kita semprot air, kita sikat, kita bilas untuk menghilangkan debu dan kerikil di lintasan," ujar Priandhi Satria.

Selain pembersihan pada lintasan, pihaknya juga melakukan penggemburan pada areal grafel sirkuit. "Karena batunya terkena panas, kena dingin, kena air lama-lama menjadi turun ke bawah dan menjadi keras. Ini yang akan digemburkan kembali supaya pas motor masuk ke area gravel motor tertanam," tutur dia.

Priandhi Satria menambahkan, pihaknya juga melakukan pengecatan lintasan. Meski pengecatan ini bukan menjadi keharusan yang ditetapkan oleh Dorna dan Federasi Internasional Sepeda Motor (FIM).

 

  

4 dari 4 halaman

Percantik Lintasan Sirkuit Mandalika

Namun, hal ini dilakukan untuk mempercantik lintasan Sirkuit Mandalika ketika disorot kamera televisi. "Di luar pengerjaan yang tadi, itu yang paling lama adalah pengecatan. Meski bukan keharusan tapi untuk mempercantik lintasan karena ini disorot dari helikopter sehingga terlihat bagus, ukiran batik Sasambo terlihat jelas, begitu juga warna merah putih juga terlihat bagus," ujar Priandhi.

Sedangkan untuk tribun penonton, sedikit penambahan atap di tribun A dan B, dari sebelumnya atapnya masih pendek dimajukan lagi lebih ke depan sehingga penonton yang ada di kursi duduk paling depan juga bisa terlindung dari sinar matahari.

Selain persiapan di areal dalam sirkuit, Priandhi mengatakan, pihaknya juga akan melakukan persiapan di luar area sirkuit. Utamanya ini terkait untuk penempatan UMKM, Bazzar, tempat tenda kafe, tenda sekuriti, pos petugas pengamanan, petugas kebersihan dan lainnya.

Priandhi menambahkan, untuk persiapan di luar sirkuit ini, seperti penempatan UMKM, Bazzar, hiburan musik dan lainnya baru mencapai 25 persen menuju MotoGP.

"Justru kalau persiapan yang lama ini di luar sirkuit karena non race, dari tidak ada menjadi ada. Karena ini MotoGP jadi di gambarkan dulu di mana-mana posisinya. Ini kemudian kita kirim ke Dorna. Karena tidak bisa sepihak dari kami, kalau Dorna setuju baru jalan dan juga ini harus mendapatkan izin dari pihak terkait termasuk polisi," ujar dia. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini