Liputan6.com, Jakarta - Harga emas kembali menguat pada perdagangan hari Senin, mendekati rekor tertinggi yang pernah dicetak baru-baru ini. Kenaikan harga emas ini terjadi di tengah taruhan kuat pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS (the Fed) yang diperkirakan akan dilakukan September nanti.
Selain itu, kenaikan harga emas juga terjadi dipengaruhi oleh menumpuknya permintaan safe haven karena risiko geopolitik di Timur Tengah.
Baca Juga
Mengutip CNBC, Selasa (27/8/2024), Harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 2.518,47 per ons, sedikit di bawah rekor tertinggi USD 2.531,60 yang dicapai minggu lalu. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,3% lebih tinggi menjadi USD 2.555,20 per ons.
Advertisement
Sinyal dovish dari pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada hari Jumat dan minat safe haven serta risiko geopolitik di Timur Tengah meningkat mempercepat permintaan emas pada perdagangan Senin. Hal tersebut diungkap oleh Wakil Presiden dan analis Logam Senior Zaner Metals Peter A. Grant.
"Saya punya target Fibonacci jangka pendek (untuk harga emas) di USD 2.539,77 dan target sekunder saya di USD 2.597,15," kata Grant.
Jerome Powell pada hari Jumat mendukung dimulainya pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, dengan mengatakan bahwa pendinginan lebih lanjut di pasar kerja tidak akan disambut baik.
Berdasarkan perhitungan CME FedWatch, para pelaku pasar telah sepenuhnya memperhitungkan pemotongan untuk bulan depan, dengan peluang 69,5% untuk pengurangan 25 basis poin (bp) dan peluang 30,5% untuk pemotongan 50 bp.
Emas Batangan
Emas batangan, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik, cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.
Selain itu, Hizbullah telah meluncurkan ratusan roket dan drone ke Israel pada Minggu pagi. Hal ini juga menambah besar risiko geopolitik.
"Mungkin ada beberapa indikasi bahwa China akan kembali, tetapi bahkan jika tidak, permintaan dari bank sentral cukup kuat terlepas dari harga tahun ini dan itu akan terus berlanjut," kata Grant.
Permintaan emas di konsumen utama India dan China diperkirakan akan membaik dalam beberapa bulan ke depan.
Advertisement
Permintaan Perak
Harga perak spot naik 0,6% menjadi USD 29,98, mencapai titik tertinggi dalam lebih dari sebulan.
“Permintaan industri untuk perak terlihat relatif kuat menjelang 2025, terutama karena permintaan dari panel surya fotovoltaik terlihat mempertahankan laju pertumbuhan yang baik,” tulis analis di Heraeus dalam sebuah catatan.
Sedangkan untuk harga Platinum naik 0,1% menjadi USD 963,80, sementara paladium tetap stabil di USD 963,00.