Sukses

Menteri PUPR: PNS Ogah Pindah ke IKN, Rugi!

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jika PNS tinggal di IKN, kualitas hidup akan meningkat karena kualitas udara yang lebih baik untuk kesehatan

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyebut bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak mau pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) akan merugi.

"Saya ingin menyampaikan satu pesan, kalau ASN tidak mau pindah ke IKN, rugi! Di IKN, kehidupan mungkin tidak mewah, tapi pasti jauh lebih baik," kata Basuki dalam acara ASN Talent Fest 2024 dan Anugerah ASN 2023 di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Basuki menjelaskan bahwa kehidupan di Jabodetabek dinilai membuat sengsara karena polusi yang tinggi, sehingga berdampak negatif pada pola hidup yang tidak sehat.

Sebaliknya, jika tinggal di IKN, kualitas hidup akan meningkat karena kualitas udara yang lebih baik untuk kesehatan. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas kerja para ASN.

"Di Jakarta, di Jabodetabek, hidup Anda akan sulit. Berangkat jam setengah 6 pagi, pulang jam 9 malam. Di sana (IKN), perjalanan hanya 10 menit dengan udara yang sangat segar, air yang baik, dan tentu saja, karir Anda akan berkembang lebih baik di IKN," ujarnya.

Bakal Jadi Lambang Kota

Lebih lanjut, Basuki menyebut bahwa Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur akan menjadi lambang kota yang menjadi episentrum pembangunan Indonesia.

"IKN adalah lambang kota yang akan menjadi episentrum pembangunan Indonesia, yang berfokus pada Indonesia secara keseluruhan, bukan hanya Jawa. Ini tidak main-main, bukan hanya retorika," ujarnya.

Selain itu, IKN Nusantara juga akan menjadi kota masa depan dan kota yang berkelanjutan, di mana pembangunannya dilandasi oleh tiga prinsip utama: kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan.

 

2 dari 3 halaman

ASN Batal Pindah IKN September? Ini Penjelasan Menteri PANRB

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, mengatakan tidak semua Aparatur Sipil Negara (ASN) pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada September 2024.

"Kami sudah mapping terkait dengan skenario pemindahan ASN, termasuk seluruh kementerian lembaga nanti eselon 1 nya siapa, eselon 2 nya siapan, namanya sudah ada dan ini sudah kami mapping cukup lama bersama dengan para Sekjen di Kementerian dan lembaga," kata Azwar Anas usai acara ASN Talent Fest 2024 dan anugerah ASN 2023, di gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

MenPANRB menegaskan, kepindahan ASN dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kesiapan hunian yang telah disiapkan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Beberapa yang akan pindah duluan di sana, nanti disesuaikan dengan kesiapan tempat yang telah disiapkan oleh OIKN, salah satunya oleh pak Basuki," ujarnya.

Alasan tidak serentaknya pemindahan ASN sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni pemindahan tidak dilakukan secara terburu-buru hingga infrastrukturnya memadai.

"Kemarin pak Presiden berpesan supaya tidak harus buru-bruu sampai infrastruktur di sana siap," ujarnya.

Diketahui, jumlah ASN yang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) lebih dulu. Tercatat, ada 3.200 orang ASN yang pindah di tahap pertama.

Dia menuturkan, sudah mengantongi data-data orang yang akan berkantor di IKN dalam waktu dekat. Termasuk mencatat ASN setara eselon I yang ikut.

3 dari 3 halaman

Tak Cuma Hunian

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Basuki Hadimuljono, mengatakan Kementerian PUPR selalu bekerjasama dengan Kementerian PANRB mengenai pemindahan ASN.

"Ya saya kira kami selalu bekerja sama dengan MenPANRB tentang pemindahan ASN ini, karena tidak hanya hunian tapi kantor juga harus disiapkan," ujar Basuki.

Adapun terkait pemindahan ASN pada September mendatang, kata Basuki, pihaknya hanya menunggu arahan dari Presiden Jokowi dan Menteri PANRB.

"Tergantung pak Menpan, kalo untuk utk pemindahan ASN itu pak Menpan, kami ditugasi untuk menyiapkan prasarananya," pungkasnya.