Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa penerapan teknologi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan dilakukan secara bertahap.
Menteri Basuki menjelaskan, implementasi MLFF akan diawali dengan penerapan Single Lane Free Flow (SLFF) karena perlu penyesuaian dengan budaya orang Indonesia. Dahulu, peralihan dari pembayaran tunai ke kartu elektronik juga menghadapi tantangan, tetapi sekarang sudah terbiasa.
Baca Juga
"Sekarang, dari sistem plastik (kartu) menuju nirsentuh juga akan dilakukan secara bertahap. Untuk sementara, kita akan menerapkan SLFF dengan penggunaan barrier, yang nantinya akan dihapuskan secara bertahap," kata Basuki dikutip dari Antara, Rabu (28/8/2024).
Advertisement
Penerapan teknologi baru ini akan dimulai dengan sistem SLFF menggunakan barrier. Penerapan SLFF ini akan dimulai tahun ini dengan Jalan Tol Bali-Mandara sebagai proyek percontohan pertama.
Â
"Tahun ini kita mulai dari Bali," tegasnya.
Â
Selain itu, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR, Triono Junoasmono, menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengadakan negosiasi dengan pihak Hungaria terkait perubahan dari MLFF menjadi SLFF.
"Kami telah sepakat untuk memulai negosiasi terkait perubahan kontrak dari MLFF ke SLFF. Kami berharap negosiasi ini dapat segera dilakukan, sehingga perubahan kontrak bisa segera disesuaikan dengan metode transisi yang baru," ujar Triono.
Â
Pakai Aplikasi Cantas
Untuk diketahui, SLFF adalah sistem pembayaran tol yang memungkinkan transaksi tanpa henti di setiap lajur tol. SLFF ini merupakan langkah awal menuju penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF) di seluruh jalan tol.
Sistem MLFF sendiri menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan memungkinkan transaksi dilakukan melalui aplikasi Cantas, yang diintegrasikan dengan data ERI (Electronic Registration and Identification) dari Korlantas Polri.
Penerapan sistem tol nirsentuh MLFF bertujuan untuk meningkatkan pelayanan jalan tol kepada pengguna. Sistem ini diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu di gerbang tol, mempercepat waktu tempuh, dan meningkatkan efisiensi jaringan jalan. Selain itu, MLFF memungkinkan penerapan konsep fair pricing, di mana tarif tol dikenakan sesuai dengan jarak yang ditempuh oleh pengguna.
Namun, penerapan MLFF memerlukan kedisiplinan, terutama dalam penggunaan sistem yang mengandalkan Global Positioning System (GPS). Pengguna jalan tol perlu mengunduh aplikasi, melakukan registrasi, dan menyediakan deposit sebelum dapat menggunakan layanan ini.
Advertisement