Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menaruh perhatian dalam peningkatan kualitas tumbuh kembang anak. Misi ini diberikan khusus kepada Yayasan BUMN.
Salah satu yang disasarnya adalah menjadikan Pusat Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai pusat tumbuh kembang anak. Cara jadi salah satu langkah untuk menangani masalah stunting pada anak.
Baca Juga
"Saya yakin bahwa penanganan stunting dapat dilakukan secara efektif dengan mengoptimalkan peran posyandu dan sistem pendukung lainnya," tegas Erick dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).
Advertisement
Data yang dikantongi menyebut, pada 2020, ada sebanyak 149 juta anak di dunia mengalami stunting, dan 6,3 juta di antaranya adalah anak-anak Indonesia.
Sebagai langkah konkret, Erick terjun langsung ke salah satu posyandu di RW 03, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara. Dia turut menantang tim Yayasan BUMN untuk segera menjadikan program Ruang Tumbuh sebagai program unggulan (quick win).
Tujuan utamanya mengajak para ahli gizi, parenting, tumbuh kembang anak, tata ruang, serta fasilitator pelatihan dan monitoring gizi untuk berkolaborasi dalam merumuskan program yang tepat dan dapat diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia.
"Dengan pendekatan holistik, posyandu dapat berfungsi sebagai pusat tumbuh kembang anak, orang tua, serta para kader posyandu," ungkap Erick.
Dia menuturkan, lewat program Ruang Tumbuh Yayasan BUMN berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
"Yayasan BUMN berkomitmen untuk ikut mengoptimalkan fungsi dan peran posyandu sebagai pusat tumbuh kembang anak," tegas Erick.
Gandeng BUMN Hingga Temasek
Melalui program pilot Ruang Tumbuh di wilayah di Jakarta yaitu wilayah Kelapa Gading dan Gandaria Selatan, dengan desain yang disesuaikan dengan arahan Menteri BUMN.
Program ini melibatkan berbagai kolaborator, termasuk Parentalk, Sahabat Gizi, Jak Sehat, Edukazi, Pulpa 1000 Days Funds.
Selain itu, peran serta dari BUMN, seperti Holding BUMN Industri Pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia, MIND ID. Tak lupa, Yayasan BUMN juga menggandeng yayasan mancanegara, Temasek Foundation. Ada pula perusahaan rintisan produsen susu, Arummi.
Program 'Ruang Tumbuh' diyakini dapat menjadi model dalam penanganan stunting secara holistik dan kolaboratif, serta menjadi inspirasi bagi inisiatif serupa di berbagai daerah di Indonesia.
Advertisement
Refocusing Yayasan BUMN
Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan kesehatan ibu dan anak jadi perhatian dalam transformasi Yayasan BUMN. Dia menyadari sebelumnya yayasan itu berfokus ke banyak hal.
"Sekarang kita coba refocus ke manusia dan alam. Di mana untuk manusia, kita coba fokus kesehatan ibu dan anak," kata Erick di Ciputra Artpreneur, beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan, penguatan posyandu jadi salah satu proyek percontohan (pilot project) yang dijalankan oleh Yayasan BUMN.
"Karena memang kita lihat posyandu ini juga menjadi titik terdepan untuk menjaga kesehatan ibu dan anak," tegasnya.
Anak Buah Erick Thohir: BUMN dan BUMD Bukan Saingan!
Sebelumnya, perusahaan pelat merah, baik BUMN dan BUMD dinilai memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Maka, perlu ada kerja sama dari keduanya.
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari menyampaikan BUMN dan BUMD bukan hadir sebagai pesaing. Tapi perlu bekerja sama dalam menggarap proyek-proyek yang ada.
"BUMD dan BUMN berdiri bukan sebagai pesaing melainkan kita adalah mitra strategis yang bahu membahu mewujudkan visi Indonesia maju," ucap Rabin dalam Penandatanganan Kerja Sama BUMN dan BUMD, di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Dia menjelaskan, BUMN dan BUMD sebagai dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Pada pandangan lain, keduanya menjadi satu tim yang solid dengan peran dan kekuatannya masing-masing.
Anak buah Erick Thohir itu bilang, BUMN dengan jangkauan nasional dam sumber daya yang besar berperan sebagai lokomotif pembangunan. BUMN berhasil membangun akses jalan tol hingga industri yang menggerakkan roda perekonomian.
"BUMD dengan pemahaman yang mendalam tentang potensi daerah berperan sebagai ujung tombak pembangunan daerah, mereka kelola sumber daya alam dengan bijak, mengembangkan potensi pariwisata yang unik dan memberdayakan masyarakat lokal melalui program-program nasional," paparnya.
Dia mencontohkan kerja sama yang sudah terjalin seperti PLN, Semen Indonesia, hingga Mind ID grup dengan BUMD. Menurutnya, kerja sama itu bisa berdampak positif kepada masyarakat.
"Nah sinergi ini dan kerja sama ini antara kami dan BUMD itu bukan sekadar slogan, rapi kan aksinya nyata, sudah terlihat dan punya dampak langsung ke masyarakat," tegasnya.
Advertisement
Kerja Sama Lanjutan
Diketahui, pada momen ini diteken kerja sama antara BUMN dan BUMD di sektor pertambangan serta pengelolaan sampah. Pelaksanaan bisnis inti tetap dilakukan BUMN, sementara, BUMD ikut dalam proses bisnis pendukungnya.
Pelaksanaan kerja sama ini turut diawasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Harapannya, tata kelola bisnis yang baik bisa terjalin antara perusahaan pelat merah itu.
"Melalui perjanjian ini, kami di Kementerian BUMN menunjukkan komitmen untuk membangun Indonesia dari daerah-daerah dengan BUMD dan pemda setempat sebagai mitra usaha dan KPK sebagai wasitnya," kata Rabin.
"Untuk memastikan seluruh bentuk kerja sama dijalankan dengan transparan dan akuntabel. Karena pada akhirnya baik BUMN dan BUMD ini merupakan aset negara. Jadi sudah merupakan tugas kami bekerja sama antara satu sama lain untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia," jelas Rabin Hattari.