Sukses

Harga Emas Dunia Makin Murah Imbas Penguatan Dolar AS

Harga emas spot turun 0,8% menjadi USD 2.505,03 per ons, setelah sebelumnya sempat turun sebanyak 1,1%

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun pada hari Rabu, tertekan oleh penguatan dolar AS ketika para investor fokus pada data inflasi utama dari ekonomi terbesar dunia untuk mendapatkan petunjuk mengenai seberapa besar potensi pemotongan suku bunga Federal Reserve pada bulan September.

Dikutip dari CNBC, Kamis (29/8/2024), harga emas spot turun 0,8% menjadi USD 2.505,03 per ons, setelah sebelumnya sempat turun sebanyak 1,1% pada sesi perdagangan. Kontrak berjangka emas AS ditutup 0,6% lebih rendah pada USD 2.537,80.

Dolar AS naik 0,6%, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

“Kami melihat sedikit tekanan yang datang dari dolar yang sedikit lebih kuat. Dan saat ini, kami menunggu informasi lebih lanjut untuk menggerakkan pasar ini ke salah satu arah, berdasarkan data inflasi tersebut,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

“Jadi, yang kita lihat di sini adalah konsolidasi pengambilan untung menjelang laporan tersebut,” tambahnya.

Data yang Dinanti Investor

Para investor sekarang menantikan laporan laba kuartalan dari raksasa chip Nvidia yang akan dirilis nanti pada hari itu, serta data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang dijadwalkan keluar pada hari Jumat.

Jika angka PCE pada hari Jumat lebih rendah dari yang diharapkan, hal ini dapat meningkatkan ekspektasi akan kebijakan Fed yang lebih dovish, yang berpotensi menguntungkan emas, kata Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades dalam sebuah catatan.

 

2 dari 2 halaman

Sentimen Suku Bunga AS

Pasar memperkirakan sekitar 63,5% kemungkinan pemotongan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada bulan September, dan 36,5% kemungkinan pemotongan sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

ETF emas mengalami arus masuk bersih yang sederhana sebanyak 8 metrik ton ($403 juta) minggu lalu, dipimpin oleh dana dari Amerika Utara, menurut Dewan Emas Dunia (World Gold Council).

Di tempat lain, impor emas bersih China melalui Hong Kong naik 17% pada bulan Juli, menandai peningkatan pertama sejak Maret, menurut data yang dirilis pada hari Selasa.

China adalah konsumen utama emas, dan peningkatan permintaan emas ini dapat mendukung harga emas global.