Sukses

Alasan Pengemudi Ojol Gelar Demo Hari Ini 29 Agustus 2024

Mitra pengemudi ojek online (ojol) dari Jabodetabek menggelar aksi demonstrasi pada Kamis, 29 Agustus 2024. Namun, ada mitra pengemudi yang juga masih sempat ambil orderan.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan mitra pengemudi ojek online (ojol) dari Jabodetabek menggelar aksi demonstrasi di beberapa titik, termasuk di Jakarta. Salah satu yang dikeluhkannya adalah soal tarif yang ditentukan oleh aplikasi.

Keluhan serupa disampaikan salah satu pengemudi ojol bernama Beni. Dia menjadi salah satu yang masih mengambil pesanan di tengah adanya demo ojol.

Beni mengaku lebih sering mengambil pesanan penumpang, bukan pesanan makanan atau pengantaran barang. Dia bilang, ongkos yang diterima dari pesanan makanan dan barang terbilang kecil.

"Saya seringnya ngambil penumpang, saya lebih senang saja kalau penumpang dibanding ambil yang food atau kirim barang," kata Beni saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (29/8/2024).

"Yang food itu kita paling cuma dapat Rp 5 ribu ongkosnya. Iya jaraknya pendek tapi kita butuh nungguin juga itu berapa menit," ia menambahkan.

Dia menuturkan, potongan lainnya yang masuk ke kantor seperti biaya tambahan asuransi atas barang atau makanan yang dibawa mitra pengemudi.

"Terus yang kalau ada tambahan biaya yang asuransi barang, itu masuknya ke kantor, kita enggak dapet. Paling ya tadi, ongkosnya cuma Rp 5 ribu," ujarnya.

Pemasukan yang kecil itu diakuinya turut terjadi juga pada angkutan penumpang. Bahkan, dia mencontohkan kondisi ketika jam sibuk. Besaran biaya tambahan yang dibebankan masuk ke aplikasi.

"Terus kalau jam-jam sibuk, biasanya di customer ada notif jam sibuk, itu biayanya naik, itu masuknya juga ke kantor, kita tarif normal aja," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Demo Ojol

Sementara itu, menurut pantauan Liputan6.com, banyak kendaraan ojol terparkir di sekitaran Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Banyak sepeda motor yang terparkir di trotoar dan sisi jalan tersebut.

Terpantau juga ada beberapa mitra pengemudi ojol yang berjaga di beberapa titik. Menyusul, adanya pusat aksi demo ojol di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Ketua Divisi Hukum Koalisi Ojol Nasional, Rachman menyoroti soal persaingan harga dari perusahaan ojek online. Menurut dia, hal ini menimbulkan persaingan yang tidak sehat.

"Pemerintah tidak menetapkan harga tentang tarif layanan komersial. Dampaknya seperti teman-teman rasakan antar aplikasi bersaing masalah harga, jadi ada persaingan yang tidak sehat yang merugikan mitra. Ini yang kita tuntut," tegas Rachman.

Dia meminta ada tarif batas bawah yang bisa menguntungkan mitra pengemudi. Usulannya sebesar Rp 10.000 untuk jarak terdekat. Aksi demo ojol ini diakuinya dilakukan di Jabodetabek dan Yogyakarta.

"Jabodetabek, Jogja pun ada ini bergerak dengan alasan yang sama. Di Jogja sendiri ada pergerakan, dan ngirim beberapa perwakilannya ke sini," katanya.

 

3 dari 5 halaman

Tak Semua Ojol Ikut Demo Hari Ini, Sebagian Driver Tetap Ambil Orderan

Sebelumnya, Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia, menyebut beberapa kelompok rekan-rekan ojek online (ojol) dan kurir lokal Jabodetabek melakukan aksi damai pada hari ini Kamis 29 Agustus 2024. Aksi demo damai para ojol dan kurir agar tuntutan yang akan diutarakan baik kepada perusahaan aplikasi maupun kepada pihak Pemerintah didengar.

Namun, di tengah ajakan untuk mematikan aplikasi untuk aksi unjuk rasa dari para pengemudi ojol dan kurir yang dilaksanakan pada hari ini di area Medan Merdeka, Jakarta, ternyata banyak komunitas driver yang enggan menuruti imbauan tersebut.

Salah satunya adalah komunitas ojol yang berada di Depok, Jawa Barat, yang tergabung dalam Grab Depok Bersatu (GDB), memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.

Ketua GDB Firmansyah yang akrab disapa Cang Ite, menyatakan bahwa mereka menghargai tuntutan sejumlah driver, namun ia memastikan seluruh anggota di di bawah GDB yang terdiri dari 24 komunitas, dengan total anggota lebih dari 1500 orang, tetap on bid, mengambil pesanan dari pelanggan setia ojol.

"Kami komunitas ojek online Grab Depok Bersatu menyatakan sikap untuk tetap On Bid," tegas Cang Ite, Kamis (29/8/2024).

Menurut dia, setiap pilihan, perlu dihargai karena masing-masing ojol, memiliki kebutuhan berbeda-beda, misal kebutuhan ekonomi keluarga dan juga bagian dari pekerjaan yang harus dituntaskan.

Di sisi lain, ia juga mengkritisi, ketika ada tuntutan demo, justru ada provokasi sweeping dan bom orderan fiktif, yang ujungnya merugikan driver.

"Kami percaya kalau demokrasi itu saling menghargai perbedaan pendapat, jadi hargai juga dong driver yang masih mencari nafkah untuk keluarga. Sampai hari ini, penghasilan kami masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan Keluarga. Komunitas kami tidak mendukung adanya demo disertai dengan tindakan sweeping dan bom fiktif, kami tetap OnBid untuk Keluarga Kami," tegasnya.

 

4 dari 5 halaman

Tetap Ambil Orderan

Komunitas yang tergabung dalam Korwil Jakarta Utara juga menyatakan sikap untuk tetap ambil orderan pada hari ini. Mansyur yang merupakan ketua komunitas menyebutkan bahwa ia dan anggotanya tetap akan fokus melayani masyarakat.

“Kami tetap menghargai keputusan teman-teman seperjuangan untuk ikut demo ke Patung Kuda hari ini, namun khusus komunitas Korwil Jakarta Utara dan URC Jakarta Utara akan tetap onbid seperti biasa untuk penuhi kebutuhan keluarga masing-masing. Kami harap teman-teman yang turun ke jalan juga tetap bisa hargai keputusan ini dan tidak melakukan sweeping atau tindakan yang akan merugikan sesama ojol," ungkap dia.

Sejatinya, banyak komunitas ojol lain juga memiliki sikap senada, untuk tetap on bid alias melayani konsumen masyarakat pengguna ojol.

isal, Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur memastikan bahwa tidak ada aksi unjuk rasa turun ke jalan pada hari ini, Kamis (29/8). Hal ini ditegaskan oleh Daniel Lukas Rorong, Ketua Frontal yang menyampaikan bahwa, rekan-rekan ojek online maupun taksi online di Jawa Timur tetap beroperasi memberikan layanan terbaiknya.

“Iya, benar. Tak ada aksi unjuk rasa turun ke jalan pada hari ini," ucapnya.

5 dari 5 halaman

Tak Ikut Demo

Sementara itu, dua komunitas di Jawa Barat yakni Generasi Online Independen Bandung (GOIB) dan Pengemudi Online Satu Komando Jawa Barat (POSKO Jabar) juga menyebutkan tidak akan berpartisipasi dalam demo di Jakarta maupun mengadakan demo di Bandung. Semua anggota akan beraktivitas seperti biasa sebagaimana disebutkan dalam surat edaran yang diterbitkan keduanya.

"Kami akan tetap on bid seperti biasa ya, juga kami ingin kondusif. Tentu kami mendoakan rekan rekan yang turun aksi," ujar Bambang Sugiarto,Ketua GOIB.

Ketua Umum Komunitas Pengemudi Online Satu Komando Jawa Barat (Posko Jabar) Pipin Sopyan menjelaskan, juga memastikan anggotanya tetap on bid, dan beraktifitas seperti biasa, mengambil pesanan dari masyarakat. Mengenai proses penyesuaian tarif, mereka sudah menyampaikan aspirasi pada DInas Perhubungan Kota Bandung.

"Posko Jabar mengimbau anggota untuk beraktivitas seperti biasa," ucap Pipin.

Di Serang, Komunitas Ojol Serang Bersatu, juga memiliki sikap senada, tetap on bid alias melayani masyarakat seperti biasa, dan tidak mematikan aplikasi. Karena itu, jika pun ada anggota yang melakukan aksi, itu merupakan tanggung jawab pribadi, dan tidak membawa aspirasi komunitas. Komunitas Ojol Serang Bersatu mengimbau anggota tetap beraktifitas seperti biasa dan fokus memenuhi kebutuhan keluarga masing-masing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini