Sukses

Anak Usaha Hutama Karya Pasok 15.000 Ton Hotmix Buat Tol Trans Sumatera Ruas Baleno

Hakaaston saat ini memiliki 9 Unit Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) yang terdiri dari 7 Unit AMP di Pulau Sumatra dan 2 Unit AMP di Pulau Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) melalui anak usaha PT Hakaaston (HKA) yang bergerak di bidang penyediaan jasa layanan operasi (JLO), melanjutkan suplai amunisi untuk kelangsungan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Hakaaston menyuplai aspal dan mengerjakan proyek lapis perkerasan lentur (hotmix) pada struktur di atas slab beton untuk Jalan Tol Betung (Simpang Kayu)-Tempino-Jambi ruas Bayung Lencir-Tempino (Baleno). Dimulai sejak bulan April 2024 dengan target penyelesaian akhir Agustus ini.

Direktur Operasi Hakaaston Martin Nababan mengatakan, total volume dari pekerjaan hotmix di ruas Baleno mencapai 15.000 ton, untuk mendukung pengaspalan sepanjang 15 km ruas tol pada seksi 3 dari total 4 seksi ruas Tol Baleno.

"Hotmix tersebut disuplai dari Unit Produksi Asphalt Mixing Plant (AMP) HKA di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi," ujar Martin dalam pernyataan resmi tertulis, Jumat (30/8/2024).

 

Hakaaston saat ini memiliki 9 Unit Produksi AMP yang terdiri dari 7 Unit AMP di Pulau Sumatra dan 2 Unit AMP di Pulau Jawa. Selain mensuplai aspal hotmix untuk kebutuhan pembangunan JTTS tahap II, unit produksi tersebut juga mensuplai aspal hotmix untuk kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan jalan tol yang sudah beroperasi.

Lebih lanjut, Martin menambahkan, pekerjaan hotmix pada ruas jalan tol merupakan elemen yang sangat penting untuk memastikan ketahanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Oleh karena itu, HKA berupaya terus memproduksi hotmix dengan kualitas hasil terbaik dan memenuhi standar.

"Pengaspalan yang kami lakukan meliputi pelapisan Lapisan Aspal Beton (Laston) Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) dan Laston teratas Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Kami memastikan kualitas hotmix dengan menggunakan Aspal PG 70 sesuai spesifikasi SNI yang dipilih, karena memiliki tingkat ketahanan terhadap cuaca, elastisitas dan durability (ketahanan)," terangnya.

 

Saat ini, Martin menyebut proses pengaspalan ruas Baleno menjadi tantangan tersendiri. Lantaran kualitas hotmixmenggunakan aspal PG 70 tergantung terhadap suhu yang harus terjaga dan kontinuitas produksi.

"Tim Hakaaston di lapangan terus mengoptimalkan pekerjaan agar pekerjaan tepat waktu dan sesuai spesifikasi layanan Jalan Bebas Hambatan (JBH)," pungkas Martin.

2 dari 3 halaman

Hutama Karya Kebut Penyelesaian 9 Km Tol Pekanbaru - Bangkinang

Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) terus menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Masih Ada sisa 9 km Jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang yang harus diselesaikan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang yang digarap oleh Hutama Karya berhasil diselesaikan sepenuhnya dengan total panjang mencapai 40 km.

Sebelumnya jalan Tol Pekanbaru - Bangkinang telah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2023, dan beroperasi sepanjang 31 km.

"Setelah peresmian, terdapat sisa pekerjaan konstruksi 9 km di bagian STA 0+9 pada Gerbang Tol (GT) Keluar atau Ramp On-Off,"  kata Adjib Al Hakim, Senin (12/8/2024). 

Pembangunan ruas tol ini mengalami tantangan pembangunan pada lokasi yang melewati kawasan hutan, sehingga berdampak pada pengadaan lahan pada kawasan hutan.

"Saat ini, 9 km sisa ruas jalan tol tersebut telah rampung dan dilakukan Provisional Hand Over (PHO) atau Serah Terima Pertama pada awal tahun 2024 lalu," ujar Adjib.

 

3 dari 3 halaman

Selesai Akhir Tahun

Jalan tol ini akan dioperasikan dan berfungsi sebagai penghubung proyek Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, yang merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II, dengan target akhir tahun 2024.

Menurut Adjib Al Hakim, untuk mempercepat penyelesaian pembangunannya, Hutama Karya mengimplementasikan digital construction seperti Building Information Modelling (BIM) dengan tujuan tercapainya zero accident dan fatalitas. Pengerjaan jalan tol ini didominasi engineer muda Indonesia, baik dari middle management hingga top management di lapangan.

“Kita pastikan kemutakhiran teknologi harus berjalan beriringan dengan sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghasilkan portofolio sesuai target, tepat mutu, dan kualitas, dengan tujuan menghubungkan konektivitas masyarakat di Pekanbaru secara khusus,” katanya.

Video Terkini