Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir bersama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memberhentikan dan mengangkat Direksi PT Hotel Indonesia Natour (InJourney Hospitality) pada 30 Agustus 2024.
Ini tertuang dalam salinan Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama InJourney Nomor SK-198/MBU/08/2024 dan Nomor KEP.INJ.08.03.01/23/08/2024/A.0129, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, Dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi PT Hotel Indonesia Natour.
Baca Juga
Mengutip siaran pers resmi InJourney Hospitality, Sabtu (31/8/2024), para pemegang saham PT Hotel Indonesia Natour mengukuhkan pemberhentian dengan hormat M Ariadevi Hermaini sebagai Direktur Operasi dan Portfolio Bisnis, serta Dwianto Eko Winaryo sebagai Direktur Pengembangan Usaha PT Hotel Indonesia Natour.
Advertisement
Untuk kemudian mengangkat Peter Alexander Fritz sebagai Direktur Operasi, dan Putri Eka Sukmawati sebagai Direktur Pengembangan Usaha PT Hotel Indonesia Natour. Serta menugaskan Christine Hutabarat sebagai Direktur Komersial PT Hotel Indonesia Natour selain menjalankan tugasnya sebagai Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour.
Sebelumnya, Putri Eka Sukmawati menjabat sebagai Director of Kitchen and Bath Design and Merchandising CCA Global Partners, Earth City, Missouri (Desember 2022-2024). Beliau juga pernah menjabat Manager of Kitchen and Bath Design and Merchandising ProSource/CCA Global Partners, Earth City, Missouri (Juni 2019-Desember 2022).
Putri telah menyelesaikan studinya di College for Creative Studies (CCS), Bachelor of Fine Arts in Interior Design Detroit, MI May pada 2002 serta Oakland Community College (OCC), Farmington Hills, MI Liberal Arts pada 1998.
InJourney Gandeng Thai Airways, Buka Rute Langsung Thailand-Yogyakarta
Sebelumnya, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney akan membuka rute penerbangan langsung dari Thailand ke Yogyakarta. Mengingat ada potensi wisata religi di Candi Borobudur.
Rencana pembukaan rute langsung ini sebelumnya diungkap oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo. Rencana itu disampaikan pada momen perayaan Waisak.
Dalam mewujudkan rencana tersebut, InJourney menggandeng maskapai asal Thailand, Thai Airways. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono dan Director of Sales Thai Airways Wit Kitchathorn.
Kerja sama keduanya dibidik meningkatkan kunjungan ke Candi Borobudur sebagai destinasi wisata religi Buddha.
“Candi Borobudur dicanangkan sebagai destinasi spiritual pilgrim tourism sejalan dengan komitmen InJourney dalam membangun destinasi yang inklusif sebagai tempat beribadah bagi penganut agama Buddha," kata Maya dalam Konferensi Pers, di Sarinah, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Diketahui pemeluk agama Buddha di dunia sebesar 530 juta orang, sedangkan di Asia sebanyak 490 juta atau sekitar 92 persen dari jumlah pemeluk agama Buddha di dunia.
Pada kawasan Asia Tenggara tercatat sebanyak 120 juta dan pemeluk agama Buddha di Thailand sebesar 64 juta jiwa atau 53 persen dari total jumlah pemeluk agama Buddha di Asia Tenggara. Jumlah tersebut menunjukkan potensi besar untuk pembukaan konektivitas udara dari Thailand ke Candi Borobudur.
"Kami memahami bahwa animo wisatawan dengan minat khusus seperti spiritual pilgrim di Candi Borobudur ini sangat tinggi, untuk itu kami mengembangkan konektivitas dari sisi udara berkolaborasi dengan Thai Airways,” tutur Maya.
Advertisement
1,4 Juta Wisatawan Kunjungi Borobudur
Maya mencatat, jumlah kunjungan Candi Borobudur pada peak season sebesar 1,4 juta baik wisatawan dari domestik dan mancanegara. 140 ribu wisatawan diantaranya merupakan mancanegara.
"Dengan jumlah yang sangat potensial ini dan dengan dibukanya konektivitas udara antara Thailand via Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) kami targetkan terdapat kenaikan kunjungan dari wisatawan mancanegara sebesar 5 kali lipat ke depannya,” jelas Maya.
“Tentunya sebagai Holding, kami berkomitmen untuk menghadirkan sinergi anak perusahaan agar terciptanya seamless experience mulai dari aviation services, airport, hingga destination management untuk membangun Borobudur sebagai spiritual destination,” tambah Maya.
Sementara itu, Director of Sales Thai Airways, Wit Kitchathorn menyebut Yogyakarta dan Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi masyarakat Thailand dan memiliki koneksi spiritual yang kuat melalui Buddhisme. Thai Airways berambisi untuk menghubungkan wisatawan dan budaya tak hanya dari Thailand ke Indonesia namun juga dari Eropa dan Asia ke Yogyakarta.
"Kami berharap dapat menjadi salah satu maskapai penerbangan yang memfasilitasi para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, khususnya Yogyakarta dan Candi Borobudur. Kerja sama ini akan menjadi hal yang positif baik bagi Thai Airways dan juga pariwisata di Indonesia,” pungkasnya.
Masuk Lewat YIA
Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia, Faik Fahmi menyambut baik rencana pembukaan rute ini. Nantinya, penerbangan dari Thailand akan langsung mendarat ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
Penerbangan dari Thailand ke Yogyakarta melalui YIA ini diharapkan mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Yogyakarta dan sekitarnya.
“Kedepannya kami juga akan berkolaborasi dengan bandara di Thailand untuk membuat sister airport sehingga peningkatan wisatawan di dua negara ini dapat terjalin dengan baik,” kata Faik.
Advertisement
InJourney Komitmen Wujudkan Transparansi di Bisnis Pariwisata
Sebelumnya, Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney berkolaborasi dengan Komisi Informasi Pusat (KIP) menyelenggarakan Forum Edukasi dan Sharing Session Keterbukaan Informasi Publik di Yogyakarta (17/07).
Bertemakan “Kolaborasi InJourney Group Menuju BUMN yang Informatif”, kegiatan ini mengundang narasumber dari Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) yakni Samrotunnajah Ismail dan Rospita Vici Paulyn; Kabiro Humas dan Fasilitasi Hubungan Strategis Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto; serta Muhibuddin sebagai Manager Public Information Care/PPID PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai BUMN yang telah 4 kali berturut-turut mendapatkan predikat informatif untuk pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur SDM dan Digital InJourney, Herdy Harman. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan pentingnya kolaborasi dalam keterbukaan informasi bagi badan publik, terlebih InJourney sebagai strategic Holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata yang memiliki lini bisnis di bidang tourism and hospitality.
“Keterbukaan informasi tidak hanya berhenti pada penyediaan data dan informasi. Lebih dari itu, kita di industri aviasi dan pariwisata harus mampu berkolaborasi untuk mengelola informasi dengan baik, menyampaikan informasi dengan jelas, dan memastikan bahwa informasi tersebut dapat mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat,” tutur Herdy, Sabtu (20/7/2024).
Sudah Dijalankan
Ia menambahkan bahwa keterbukaan informasi bagi publik ini bukan hanya menjadi sebuah kewajiban namun juga menjadi sarana untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
“Lembaga atau Instansi yang memiliki keterbukaan informasi publik yang baik merupakan cerminan bahwa apa yang ada pada internal lembaga atau instansi tersebut telah bekerja dengan mematuhi tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance yang baik pula,” tambahnya.
Sudah Dijalankan
Pelaksanaan pengelolaan Keterbukaan Informasi Publik di InJourney telah berjalan dengan baik. Pihaknya telah membuat beberapa peraturan mengenai pengelolaan pelayanan informasi publik, mulai dari pembentukan struktur PPID, penyusunan pedoman pelayanan informasi publik, pembuatan SOP layanan informasi pubik, penyusunan daftar informasi publik, serta pemenuhan sarana dan prasarana pendukung PPID.
Meski baru berusia 2 tahun, akan tetapi InJourney melakukan berbagai inovasi pelayanan informasi pada media-media digital seperti website dan media sosial, e-newsletter, dan sebagainya.
Advertisement