Sukses

Harga BBM Shell Turun Hari Ini 1 September 2024, Cek Rinciannya

Harga BBM jenis Shell Super turun hingga Rp 1.070. Jenis BBM dengan nilai oktan 92 (RON 92) ini terpotong dari sebelumnya Rp 14.520 per liter menjadi Rp 13.450 per liter.

Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat menaikan harga pada Agustus 2024 silam, Shell Indonesia melakukan pemangkasan harga BBM yang dijual di SPBU miliknya mulai Minggu, 1 September 2024.

Penurunan harga BBM Shell ini terjadi pada seluruh produk BBM Shell Indonesia, mulai dari Shell Super, Shell V-Power, hingga Shell Diesel Extra.

Mengutip laman resmi Shell Indonesia, Minggu (1/9/2024), harga BBM jenis Shell Super turun hingga Rp 1.070. Jenis BBM dengan nilai oktan 92 (RON 92) ini terpotong dari sebelumnya Rp 14.520 per liter menjadi Rp 13.450 per liter.

Begitu juga produk BBM Shell V-Power (RON 95) yang kena potongan harga lebih besar hingga Rp 1.090, dari sebelumnya dibanderol Rp 15.370 per liter menjadi Rp 14.280 per liter.

Sementara harga BBM jenis Shell V-Power Diesel (CN 51) juga turun Rp 1.150, dari sebelumnya dijual Rp 15.810 per liter jadi Rp 14.660 per liter.

Senada, Shell Diesel Extra yang punya campuran 30 persen kandungan bahan bakar nabati turun hingga Rp 1.280, dari sebelumnya Rp 15.480 per liter menjadi Rp 14.200 per liter.

Di sisi lain, Shell V-Power Nitro+ yang harganya turun Rp 1.120, dari sebelumnya dijual Rp 15.600 per liter menjadi Rp 14.480 per liter.

Berikut daftar lengkap harga BBM terbaru Shell Indonesia per 1 September 2024:

  1. Shell Super: Rp 13.450 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
  2. Shell V-Power: Rp 14.280 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur)
  3. Shell V-Power Diesel: Rp 14.660 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
  4. Shell Diesel Extra: Rp 14.200 per liter (Jawa Timur)
  5. Shell V-Power Nitro+: Rp 14.480 per liter (Jakarta, Banten, Jawa Barat)
2 dari 4 halaman

Cek Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina Berlaku Mulai 1 September 2024

PT Pertamina (Persero) mengubah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejumlah produknya mulai 1 September 2024. Namun, harga BBM Pertamax per 1 September 2024 belum alami perubahan.

Harga Pertamax tetap di posisi Rp 12.950 per liter pada 1 September 2024. Sebelumnya 1 Agustus 2024, harga BBM Pertamax Rp 12.950 per liter.

"Mengutip laman resmi MyPertamina, Sabtu (31/8/2024), Pertamina masih menetapkan Pertalite di angka Rp 10.000 per liter. Begitu pun Solar (BioSolar subsidi) yang masih dijual Rp 6.800 per liter,”Sementara untuk harga BBM Pertamina non-subsidi jenis Pertamax juga masih dijual Rp 12.950 per liter untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Di sisi lain, produk BBM lain yang tidak ditanggung APBN, seperti Pertamax Turbo alami kenaikan.Salah satunya Pertamax Turbo di Batam menjadi Rp 13.700 dari sebelumnya Rp 13.500 per liter.

Harga Pertamax Turbo berada di angka Rp 13.700-14.800 per liter. Sementara itu, Pertamax Green 95 turun jadi Rp 13.650 dari sebelumnya Rp 13.900 per liter. Bahan bakar non-subsidi untuk kendaraan bermesin diesel seperti Dexlite dan Pertamina Dex juga ikut turun.

Daftar Harga BBMBerikut daftar lengkap harga BBM milik PT Pertamina (Persero) per 1 September 2024:

1. Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter (berlaku untuk seluruh daerah)

2. Pertamax (RON 92)

- Rp 11.900 (Free Trade Zone/FTZ Sabang)

- Rp 12.400 (FTZ Batam)Rp 12.950 per liter (Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur)

- Rp 12.950 (Aceh, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 13.250 per liter (Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah),

-Rp 13.550 per liter (Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara).

3. Pertamax Turbo (RON 98)

- Rp 13.700 per liter (FTZ Batam)

- Rp 14.475 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 14.800 per liter (Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua)

- Rp 15.100 per liter (Sumatera Barat,Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Selatan).

4. BioSolar Subsidi (CN 48): Rp 6.800 per liter (berlaku untuk seluruh daerah)

5. Dexlite (CN 51)

- Rp 12.900 per liter (FTZ Sabang)

- Rp 13.400 per liter (FTZ Batam)

- Rp 14.050 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 14.400 per liter (Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah)

- Rp 14.700 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu,Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara)

6. Pertamina Dex (CN 53)

- Rp 13.800 per liter (FTZ Batam)

- Rp 14.550 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)

- Rp 14.900 per liter (Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua Barat Daya)

- Rp 15.200 per liter (Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara)

7. Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.650 (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur,Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur)

 

3 dari 4 halaman

Pendaftaran QR Code Pertalite

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mendukung program penyaluran BBM subsidi tepat sasaran, termasuk pembelian Pertalite dengan memakai QR Code. Pendataan pengguna BBM Subsidi dilakukan melalui pendaftaran QR Code lewat www.subsiditepat.mypertamina.id.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengatakan, wilayah pendaftaran QR Code Pertalite dilakukan secara bertahap untuk 14 wilayah dan hanya khusus untuk kendaraan roda 4. 

"Saat ini pendaftaran QR Code Pertalite difokuskan di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan sebagian wilayah non-Jamali yaitu Kepri, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu dan Kabupaten Timika," paparnya dalam pernyataan resmi Pertamina, Sabtu (31/8/2024).

"Diharapkan tahap 1 bisa tercapai 100 persen pada akhir September 2024. Sisanya akan dilakukan tahap kedua rencana paling cepat bulan Oktober- November 2024," ujar Heppy.

Heppy menyampaikan, jumlah pendaftar yang terverifikasi dan telah mendapat QR Code saat ini mencapai 3,9 juta.  Adapun dokumen yang perlu dipersiapkan untuk mendaftar adalah foto KTP, foto diri, foto STNK (tampak depan dan belakang), foto kendaraan tampak keseluruhan, foto kendaraan tampak depan nomor polisi dan foto KIR bagi kendaraan pengguna KIR. 

Untuk seluruh dokumen agar dipastikan terbaca dengan jelas dan dikirim dalam format foto (jpg). Selain itu, agar memastikan foto yang diunggah jelas tidak pecah dengan resolusi tinggi agar memudahkan proses verifikasi.

"Bagi Masyarakat pengguna Pertalite yang belum melakukan pendaftaran, diharapkan segera melakukannya untuk memastikan akses subsidi BBM yang tepat sasaran," imbau Heppy.

Untuk registrasi dan informasi lebih lanjut terkait program subsidi tepat Pertalite masyarakat dapat mengunjungi website https://subsiditepat.mypertamina.id dan menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

 

4 dari 4 halaman

SPBU di Pemukiman Menengah Atas Tak Pasok Pertalite? Ini Alasannya

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga memastikan masih menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite di seluruh wilayah Indonesia. Penyaluran BBM Subsidi Pertalite ini dilakukan  sesuai dengan kuota yang diberikan pemerintah.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menjelaskan, Pertamina mendapat tugas dari pemerintah untuk meyalurkan energi, Pertamina Patra Niaga terus menjalankan komitmennya dalam penyediaan Pertalite sesuai dengan kuota dan titik layanan jual yang telah ditetapkan BPH Migas.

"Pertalite adalah salah satu BBM Subsidi, sehingga pengaturan oleh regulator dimaksudkan agar BBM Subsidi bisa tepat sasaran, antara lain pengaturan titik-titik SPBU yang menjual BBM Subsidi oleh BPH Migas dengan memperhatikan pertimbangan jalur transportasi umum, tidak berada di area pemukiman menengah ke atas, di luar daerah industri," jelas Heppy dalam keterangan tertulis, Jumat (30/8/2024).

"Diharapkan dengan upaya tersebut BBM bersubsidi yang disalurkan bisa lebih tepat sasaran," tambah dia.

Pertamina Patra Niaga juga terus berupaya mendukung upaya-upaya subsidi tepat dengan melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi seperti Pertalite melalui pendaftaran QR Code.

"Untuk itu, Pertamina Patra Niaga mengajak seluruh masyarakat untuk bijak dalam menggunakan BBM subsidi dan membantu pemerintah mengidentifikasi siapa saja pengguna BBM bersubsidi dari penggunaan QR code sebagai syarat untuk menggunakan BBM Pertalite," tutur Heppy.

Video Terkini