Liputan6.com, Subang Kementerian Pertanian memberikan bantuan pompa air guna mengatasi kekeringan yang terjadi di Desa Rancadaka, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Andi Nur Alam Syah menjelaskan bahwa lahan yang dikelola Gapoktan Tani Cukup di Desa Rancadaka sebelumnya telah menerima bantuan pompanisasi.
Baca Juga
“Sudah ada bantuan pompa air 6 inci dari dinas sebanyak 2 unit ke Rancadaka dan Patimban, serta pompa air 3 inci 1 unit ke Kotasari, ditambah dengan bantuan 1 unit pompa air 3 inci dari Brigade Kodim dan irigasi perpompaan sedang diusulkan sebanyak 1 unit,” jelasnya.
Advertisement
"Idealnya, minimal 6 m³/detik dibutuhkan untuk mengairi semua saluran di Desa Gempol, Kotasari, Pusakaratu, dan Rancadaka, hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian solusi lainnya juga dengan mempercepat waktu gilir giring air untuk seluruh lahan,” imbuh Andi Nur.
Dirinya mengungkapkan, jika hal itu belum cukup, Kementan meminta Dinas Pertanian setempat untuk mengusulkan tambahan pompanisasi. Andi Nur pun menegaskan, Kementan menjamin tidak ada kekeringan yang tidak dapat diatasi sehingga dapat mengganggu produksi.
"Dinas Pertanian Subang telah mengusulkan penyaluran pompanisasi sebanyak 2 unit 6 inci untuk Desa Rancadaka dan Desa Kotasari, kami akan segera memenuhinya, jangan sampai produksi padi terganggu karena kekeringan," ungkap Andi Nur.
Respons Cepat Pemerintah
Sebelumnya, Kementan telah mengatasi masalah kekeringan di beberapa desa lain di Subang seperti Desa Pusaka Jaya, Desa Mulya Sari, dan Desa Jatiragashilir, dengan bantuan pompa air 6 inch sebanyak 2 unit per desa.
Langkah itu merupakan bagian dari respons cepat pemerintah setelah membuka kontak darurat pompanisasi akibat kekeringan panjang guna membantu petani agar tidak gagal panen.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, pompanisasi adalah solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) di tengah kekeringan panjang akibat gelombang panas global. Ia pun optimis, Indonesia mampu meningkatkan produksi secara maksimal.
“Pompanisasi sudah kami distribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun," ungkapnya.
"Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga menjadi lumbung pangan dunia,” imbuh Amran.
(*)
Advertisement