Sukses

Ma'ruf Amin Sebut Masih Banyak Masyarakat Tak Paham Ekonomi Syariah, Solusinya?

Wapres Ma'ruf Amin juga menilai bahwa kerangka regulasi di sektor ekonomi syariah masih belum memadai, termasuk insentif bagi pelaku industri halal

 

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti sejumlah tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Di antaranya adalah rendahnya literasi keuangan syariah dan realisasi potensi dana sosial syariah.

Ia menyoroti hal ini karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep ekonomi syariah.

"Secara umum, rendahnya tingkat literasi dan pemahaman masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah menjadi pekerjaan rumah bersama," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam Sharia Economics and Finance International Seminar INDEF di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

"Potensinya sangat besar, tetapi realisasinya belum sebanding dengan potensi yang kita miliki," lanjutnya.

Regulasi Belum Memadahi

Selain masalah pemahaman masyarakat, Wapres Ma'ruf Amin juga menilai bahwa kerangka regulasi di sektor ini masih belum memadai, termasuk insentif bagi pelaku industri halal dan kewirausahaan syariah yang masih minim.

"Sinergi dan integrasi antara industri halal, keuangan syariah, dan dana sosial syariah masih belum optimal. Potensinya besar, seperti zakat yang mencapai sekitar Rp 270 triliun per tahun, dan wakaf yang mencapai Rp 180 triliun per tahun. Namun, ini baru potensinya, realisasinya masih belum tercapai," ungkap Wapres.

Tantangan lain adalah terkait dengan pengelolaan data dan penyaluran dana sosial syariah, yang dinilai perlu terus ditingkatkan demi mendukung upaya pengentasan kemiskinan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa Solusinya?

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin menyarankan beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk memperkuat sektor ekonomi syariah di Indonesia.

"Ke depan, strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah akan difokuskan pada upaya menyinergikan empat pilar utama, didukung oleh penguatan regulasi dan kelembagaan, inovasi IPTEC dan digitalisasi, serta peningkatan efisiensi," tuturnya.

Ia juga menekankan bahwa berbagai upaya ini memerlukan dukungan dari semua pihak, terutama dalam menyusun rencana strategis pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

 

3 dari 3 halaman

Minta INDEF Ikut Berperan

Mengingat pentingnya peran berbagai pihak, Wapres Ma'ruf Amin meminta Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) untuk turut mengambil peran, terutama dalam mencari peluang dan memberikan masukan guna mengatasi tantangan yang ada.

"Di sinilah peran dan kontribusi INDEF sangat diperlukan untuk memberikan pandangan mendalam, mengidentifikasi peluang, serta memberikan masukan dan rekomendasi dalam mengatasi tantangan dan kekurangan yang masih ada," jelasnya.

"INDEF juga dapat membantu meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat tentang produk-produk syariah melalui seminar, publikasi, dan kolaborasi dengan organisasi non-pemerintah lainnya, dalam rangka menyebarkan ide dan inovasi baru di bidang ekonomi syariah," tambah Wapres Ma'ruf Amin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini