Liputan6.com, Jakarta Tingginya konsumsi energi mendorong negara-negara di wilayah Afrika menjajaki potensi kerja sama di sektor minyak dan gas bumi (migas) dengan Indonesia.
Salah satu kerja sama yang terjalin antara perusahaan minyak nasional Tanzania, Tanzania Petroleum Development Corporation (TPDC), dengan PT Pertamina International EP (PIEP) yang merupakan bagian dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina.
Pertamina melalui PIEP dan TPDC telah melaksanakan lingkup capability building batch 1, serta kegiatan evaluasi blok hulu yang disepakati oleh Pertamina dan TPDC. Namun, masih terdapat potensi kolaborasi untuk stream upstream dan downstream serta kegiatan lanjutan untuk capability building batch 2.
Advertisement
Menindaklanjuti hal tersebut, Pertamina melalui Fungsi Business Development dan TPDC telah melakukan diskusi lebih lanjut atas rencana amandemen MOU pada article perpanjangan jangka waktu MOU. Perpanjangan MoU Pertamina-TPDC tersebut dimaksudkan untuk menambah durasi MoU untuk 1 tahun ke depan.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, footprint Pertamina Grup di berbagai negara di Afrika telah dibangun sejak 2013. Melihat potensi besar Afrika, Pertamina secara berkelanjutan membangun kerjasama strategis dengan Afrika.
"Kerja sama dengan Tanzania ini menjadi bukti semangat Pertamina untuk berkembang bersama sejumlah negara di Afrika. Masih banyak potensi energi yang bisa dikembangkan dan tentunya nanti mampu memberikan benefit kepada kedua belah pihak," ungkap Fadjar dalam keterangan tertulis, Rabu (4/9/2024).
Hasil Kesepakatan
Kesepakatan kerja sama TPDC dengan Pertamina dituangkan dalam Amandemen Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani pada 30 Agustus 2024 lalu oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Dilanjutkan dengan pertukaran dokumen dalam pertemuan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali, Indonesia, Selasa (3/9/2024) kemarin.
Â
Ruang Lingkup Kerja Sama
MoU antara TPDC dan Pertamina mencakup program pertukaran pengetahuan, peningkatan kapasitas, dan upaya penelitian kolaboratif yang dapat lebih meningkatkan kemampuan kedua belah pihak dalam mengadopsi dan menerapkan praktik energi berkelanjutan.
Selain itu, kedua belah pihak juga menjajaki kemitraan investasi.
"Kerja sama di sektor energi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan Indonesia dan Afrika dalam menciptakan jaringan energi yang lebih saling terhubung dan tangguh," ujar Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Arya Dwi Paramita.
Sebelumnya Pertamina dan TPDC telah menyelesaikan penilaian terhadap 2 blok migas di Tanzania, yakni West Songo-Songo dan North Mnazi Bay. Kedua perusahaan terus menggali potensi bisnis di sektor non-hulu di Tanzania yang dapat mendukung kinerja Pertamina secara keseluruhan dan lintas subholding.
Advertisement