Sukses

Pilih Didonasikan, Segini Gaji Paus Fransiskus di Vatikan

Paus Fransiskus tengah melakukan kunjungan ke Jakarta, Indonesia. Paus di Vatikan biasanya dibayar dengan sangat mahal, dengan upah yang diperkirakan mencapai USD 32.000 (Rp 494,9 juta) per bulan.

Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus tengah melakukan kunjungan ke Jakarta, Indonesia. Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia itu tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa, 3 September 2024 sekitar pukul 11.25 WIB.

Pada hari ini, Kamis, 5 September 2024, Paus Fransiskus akan memimpin Misa Akbar di jantung ibukota Jakarta. Acara yang sangat dinantikan ini akan berlangsung di dua lokasi ikonik, yaitu Stadion Gelora Bung Karno dan Stadion Madya.

Pada Rabu, 4 September 2024 kemarin, Paus Fransiskus menghadiri pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka.

Gaji Paus Fransiskus

Melansir Marca, Kamis (5/9/2024) Paus di Vatikan biasanya dibayar dengan sangat mahal, dengan upah yang diperkirakan mencapai USD 32.000 (Rp 494,9 juta) per bulan.

Namun dilaporkan, Paus Fransiskus menolak pembayaran tersebut. Sebagai gantinya, ia memutuskan untuk menyumbangkan uang tersebut ke gereja, menggunakannya untuk mendanai yayasan, dalam bentuk amanat, atau memberikannya kepada anggota keluarga gereja.

Paus Fransiskus sebenarnya tidak pernah menerima uang dari gereja, bahkan sebelum ia diangkat menjadi paus baru. Pada tahun 2001, Vatikan adalah pihak yang mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus selalu setia pada filosofi Jesuitnya.

Meskipun demikian, Paus memang memiliki banyak aset yang menyertai pekerjaannya dan itu pasti dapat dipertimbangkan ketika kita berbicara tentang kekayaan bersihnya.

Pada 2023 lalu, kekayaan Paus Fransiskus diperkirakan mencapai USD 16 juta atau Rp 247,3 miliar.

Misa Akbar di GBK

Sebelumnya, pada Kamis, 5 September 2024, Indonesia akan menjadi saksi sejarah saat Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, memimpin Misa Akbar di jantung ibukota Jakarta. Acara yang sangat dinantikan ini akan berlangsung di dua lokasi ikonik, yaitu Stadion Gelora Bung Karno dan Stadion Madya.

Direncanakan berlangsung selama 1,5 jam, Misa Akbar Paus Fransiskus ini akan menghadirkan sekitar 86.000 lebih umat Katolik dari seluruh penjuru nusantara. Angka ini menunjukkan betapa besarnya antusiasme dan arti penting, akan kunjungan dari Paus Fransiskus bagi umat Katolik Indonesia. Persiapan besar-besaran telah dilakukan untuk memastikan kelancaran acara, mulai dari pengaturan keamanan hingga koordinasi logistik untuk mengakomodasi ribuan jemaat yang akan hadir.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Bukan Sekadar Ritual Keagamaan

Misa Akbar Paus Fransiskus ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan juga momen pemersatu yang melampaui batas-batas agama dan budaya. Kehadiran Paus Fransiskus yang dikenal dengan pesan-pesan perdamaian dan toleransinya, diharapkan dapat memperkuat semangat kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Acara ini juga menjadi kesempatan bagi Indonesia, untuk menampilkan keindahan kebhinnekaan kepada dunia. 

Bagi banyak umat Katolik Indonesia, Misa Akbar Paus Fransiskus ini merupakan kesempatan langka dan berharga, untuk dapat merasakan kehadiran langsung sang Uskup. Momen spiritual ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan kekuatan baru bagi para jemaat, dalam menjalani kehidupan beragama mereka.

Berikut ini susunan acara Misa Akbar yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2024).

3 dari 4 halaman

Susunan Acara Misa Akbar Paus Fransiskus

Paus Fransiskus, sebagai Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan, akan menyelenggarakan sebuah misa akbar di Jakarta pada Kamis, 5 September 2024. Misa ini direncanakan berlangsung selama 1,5 jam, mulai pukul 17.00 WIB hingga 18.30 WIB dan diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 86.000 umat Katolik dari seluruh penjuru Indonesia.

Dua stadion besar di kawasan GBK akan digunakan, untuk mengakomodasi ribuan umat yang ingin ikut serta dalam misa akbar tersebut, yakni Stadion Utama GBK dan Stadion Madya GBK. Persiapan untuk acara ini telah dilakukan secara matang oleh panitia, termasuk koordinasi dengan berbagai lembaga keuskupan di seluruh Indonesia. Tidak hanya terbatas pada umat Katolik di Jakarta saja, umat dari berbagai provinsi di Tanah Air diundang untuk berpartisipasi dalam acara ini, yang diyakini akan menjadi salah satu peristiwa penting dalam kehidupan religius Katolik di Indonesia.

 

4 dari 4 halaman

Misa Akbar Bersifat Umum

Misa akbar ini bersifat umum, artinya semua umat Katolik yang berminat untuk mengikuti acara tersebut memiliki kesempatan untuk hadir dan berpartisipasi. Namun, demi memastikan keamanan dan kenyamanan selama acara berlangsung, ada syarat khusus bagi umat yang ingin memasuki stadion. Hanya mereka yang telah memiliki gelang khusus yang diperbolehkan untuk memasuki area misa.

Gelang ini disebarkan melalui Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) kepada berbagai pihak, termasuk sekolah-sekolah Katolik, organisasi keagamaan, serta keuskupan-keuskupan di setiap wilayah.

Bagi umat yang ingin menghadiri misa akbar ini, disarankan untuk segera menghubungi pengurus gereja atau pihak terkait untuk memastikan ketersediaan gelang. Gelang tersebut berfungsi sebagai akses masuk ke dalam stadion, sehingga umat yang telah memilikinya diharapkan datang lebih awal untuk menghindari keterlambatan.

Gerbang stadion akan dibuka mulai pukul 12.00 WIB dan akan ditutup pada pukul 15.30 WIB, guna memastikan proses masuk ke stadion berjalan lancar tanpa hambatan. Acara ini tidak hanya diharapkan menjadi momen spiritual bagi umat Katolik di Indonesia, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan seluruh umat Katolik yang tersebar di berbagai pelosok Tanah Air.Â