Sukses

5 Hal yang Jadi Sorotan saat Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia

Paus Fransiskus, seorang pemimpin Gereja Katolik yang unik dan berdedikasi, memiliki berbagai fakta menarik yang membuatnya berbeda dari paus-paus sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin tertinggi umat Katolik sekaligus kepala negara Vatikan Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Pada lawatan Paus ke Indonesia mengangkat tema: “Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa”.

Kunjungan Paus Fransiskus ini menjadi momen bersejarah dan sangat penting bagi umat Katolik di Indonesia. Hal ini juga menjadi bagi dari upaya memperkuat tali persaudaraan antar umat beragama, demikian mengutip Kanal Global Liputan6.com.

Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kunjungan Paus Fransiskus adalah simbol persahabatan antara berbagai agama di Indonesia.

"Kunjungan Paus (Fransiskus) menjadikan Indonesia sebagai barometer perdamaian dan pilar toleransi," tutur Yaqut kepada Reuters.

Yaqut mengatakan, undangan dari Presiden Jokowi kepada Paus Fransiskus untuk berkunjung ke Indonesia pada Juni 2022.

Sementara itu, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan Michael Trias Kuncahyono pekan lalu menuturkan, perjalanan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia bertujuan mengapresiasi kebebasan beragama, terutama bagi umat Katolik.

Bapa Suci, tutur Trias, juga sangat menghargai Pancasila yang menggarisbawahi ketuhanan yang maha esa, mengakui kemanusiaan, berjuang demi keadilan sosial, dan mengedepankan musyawarah.

Paus Fransiskus pun tiba di Bandara Soekarno Hatta, Indonesia pada Selasa, 3 September 2024 dari Bandara Fiumicino Roma, Italia dengan memakai pesawat ITA Airways jenis Airbus A330neo.

Paus Fransiskus dan rombongan segera disambut oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignasius Soeharyo dan Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Dewan Pertimbangan Presiden Gandi Sulistiyanto dan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Michael Trias Kuncahyono juga ikut menyambut kedatangan Paus Fransiskus. 

Saat kunjungan di Indonesia, ada sejumlah hal dan sorotan menarik dari Paus Fransiskus, berikut ulasannya ditulis Kamis (5/9/2024):

2 dari 5 halaman

1.Memakai Mobil Innova Zenix

 

Paus Fransiskus setelah tiba di Bandara Soekarno Hatta kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia.

Mengutip Kanal Regional Liputan6.com, perjalanan Paus Fransiskus itu terpantau memakai mobil Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid berwarna putih.  Paus terlihat duduk pada jok depan samping sopir dan sempat melambaikan tangan dari kaca jendela yang terbuka.

Terlihat di bagian kap mesin depan mobilnya tersebut menggunakan dua bendera yaitu bendera Vatikan di sebelah kiri dan bendera Indonesia di sebelah kanan. Selain mobil Innova, Paus juga terlihat dikawal dengan mobil mewah Mercedes-Benz G-Class.

Mobil tersebut kemungkinan merupakan mobil milik Paspampres dan juga terlihat mobil lainnya dalam rombongan yaitu Mercedes-Benz-V-Class, Mercedes-Benz-S-Class, dan Nissan Teana.

3 dari 5 halaman

2.Menginap di Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan

Paus Fransiskus menginap di Kedubes Vatikan. Pihak kepolisian pun memberikan pengamanan dan penguraian terutama bagi masyarakat yang ingin melihat kegiatan Paus Fransiskus selama di Jakarta termasuk saat menginap di Dubes Vatikan tetap diperbolehkan untuk melihat dari radius 50 meter dari lokasi.

“Ya tentu kami berharap tidak sampai mengganggu ya. Kita berharap nanti bisa setidaknya sampai dengan radius 50 meter itu nanti bisa terlihat oleh Bapa Suci,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Selasa, 3 September 2024.

“Tentunya antusiasme dari umat katolik di Indonesia khususnya di Jakarta tentu menjadi variabel utama kami dalam memberikan pengamanan. Termasuk juga pelayanan bagi para umat yang ingin melihat pada saat kedatangan,” Susatyo menambahkan.

3.Tiba di Indonesia Memakai Pesawat Komersial

Saat kunjungan ke Indonesia, Paus Fransiskus memakai pesawat komersil dari maskapai ITA Airways.

Paus Fransiskus melakukan perjalanan dari Bandara Fiumicino Roma, Italia menuju Bandara Soekarno-Hatta, Indonesia dengan memakai pesawat ITA Airways jenis Airbus A330neo.

4 dari 5 halaman

4.Memakai Jam Tangan Murah saat Kunjungan ke Jakarta

Saat kunjungan ke Indonesia, gaya hidup sederhana Paus Fransiskus menjadi perhatian termasuk oleh warganet. Salah satu yang menjadi perhatian warganet yakni jam tangan Paus Fransiskus.

Mengutip Kanal Lifestyle Liputan6.com, hal ini bermula ketika perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta (Soetta) ke tempatnya menginap pada Selasa, 3 September 2024. Ia membuka kaca mobil sambil melambaikan tangan untuk menyapa masyarakat yang menyambut iring-iringannya. Dari situlah terlihat, Paus menggunakan jam tangan warna hitam dengan desain sederhana.

Warganet Indonesia yang merasa penasaran langsung bergerak cepat untuk menelusuri informasi seputar jam tangan. Hasilnya, pemilik akun Twitter atau X, @JhonSitorus_18, mengungkapkan hasil temuannya.

"@JhonSitorus : Jam tangan Paus Fransiskus, Casio MQ24-7B2. Harga 8 US Dollar atau Rp124 ribu Harga tersebut dikonfirmasi oleh Casio pada tahun 2020 yang lalu," tulis akun tersebut pada Selasa.

5.Memakai Mobil Maung Pindad Khusus Paus Fransiskus

Menteri BUMN Erick Thohir memamerkan Maung MV3 buatan PT Pindad yang akan digunakan oleh Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno, Jakarta. Mobil tersebut didesain khusus sebagai Pope Mobile.

Maung adalah kendaraan taktis ringan yang diproduksi oleh anggota Holding BUMN Industri Pertahanan. Menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, BUMN ini turut andil mendukung mobilisasi.

"PT Pindad membuat kendaraan khusus untuk Paus Fransiskus yang akan digunakan saat bertemu umat Katolik di Jakarta," tulis Erick melalui akun Instagram @erickthohir, dikutip Kamis, 5 September 2024.

Menurutnya, ada desain khusus yang dibuat oleh Pindad untuk menyesuaikan kebutuhan Paus. Proses modifikasi juga dilakukan di bengkel milik BUMN pertahanan tersebut.

"Kendaraan taktis berbasis Pindad Maung dimodifikasi menjadi 'Pope Mobile', atau kendaraan yang biasa digunakan Paus saat berkunjung," ucap Erick Thohir.

 

 

5 dari 5 halaman

Profil Singkat Paus Fransiskus

Adapun Paus Fransiskus, yang lahir sebagai Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936, telah menorehkan sejarah sebagai paus pertama dari benua Amerika.Sebagai paus ke-266, ia membawa perspektif baru ke dalam kepemimpinan Gereja Katolik.

Adapun Paus Fransiskus sebagai Paus Pertama dengan Nama Regnal Baru Sejak Abad ke-10 Paus Fransiskus memilih nama regnal yang sama sekali baru, bukan kombinasi atau pengulangan nama sebelumnya.

Nama ini diambil untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, yang dikenal karena cintanya terhadap alam, pengorbanannya untuk kaum miskin, dan komitmennya terhadap perdamaian.Paus Fransiskus merupakan anak dari seorang imigran asal Italia.

Sang ayah bernama Mario seorang akuntan yang bekerja di perusahaan kereta api dan ibunya Regina Sivori yakni seorang ibu rumah tangga.Ia lulus sebagai sarjana teknik kimia. Selanjutnya ia memilih jalur imamat, memasuki Seminari Keuskupan Villa Devoto. Pada 11 Maret 1958, ia masuk novisiat Serikat Yesus.

Bergoglio menyelesaikan studi di bidang humaniora di Chili dan kembali ke Argentina pada 1963 usai lulus dengan gelar di bidang filsafat dari Colegio de San Jose di San Miguel.

Dari 1964-1965, ia mengajar sastra dan psikologi di Immaculate Conception Collegedi Santa Fe. Pada 1966, ia mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires. Pada 1967-1970, ia belajar teologi dna mendapatkan ijazah dari Colegio San Jose.

Penolak Kemewahan dalam Kehidupan Sehari-hari

Paus Fransiskus dikenal karena gaya hidupnya yang sederhana dan menolak kemewahan. Ia memilih tinggal di penginapan sederhana di Vatikan dan sering kali menggunakan kendaraan yang lebih praktis.

Ia memilih tinggal di wisma Domus Sanctae Marthae ketimbang di apartemen kepausan di Istana Apostolik yang dipakai oleh Paus sebelumnya.

Selain itu, Paus Fransiskus merupakan pendukung kesetaraan gender dan menekankan pentingnya Gereja untuk lebih terbuka pada semua komunitas sambil melawan diskriminasi. Ia juga menentang hukuman mati dan meminta penghapusan hukuman tersebut secara global.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence