Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa pemerintah akan memperketat penyaluran BBM subsidi jenis Pertalite. Salah catu cara memperketat penyaluran Pertalite tersebut adalah dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI).Â
"Pemerintah mau meluncurkan program untuk BBM dengan AI," kata Luhut dalam Press Conference ISF 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, (5/9/2024).
Baca Juga
Penggunaan kecerdasan buatan dalam penyaluran Pertalite diklaim Menko Luhut bisa menghemat APBN untuk impor BBM yang signifikan. Yakni, mencapai sekitar Rp 90 triliun per tahun.
Advertisement
"Kita bisa menghemat bertahap sampai Rp 90 triliun per tahun. lah kalau itu angka itu sekarang kita bisa bikin berapa banyak pendidikan Indonesia? berapa banyak industri yang kita bahas? dan seterusnya dan seterusnya," ujar dia.
Adapun, mekanisme pemanfaatan sistem AI ini akan mengatur jenis kendaraan yang berhak membeli BBM subsidi berdasarkan nomor polisi kendaraan. Nantinya, secara otomotif nozzle atau alat pengisian BBM yang tersedia di SPBU akan menyalurkan BBM subsidi sesuai dengan jenis kendaraan yang terdaftar.
"Jadi orang yang tidak berhak dengan big data yang kita punya dia nozzle-nya itu yang bikin isi bensin itu otomatis, akan mati sendiri, karena melihat nomor plat dari mobil itu," jelasnya.
Luhut menjamin pemanfaatan AI ini akan membuat penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran. Mengingat, sistem akan secara otomatis membaca kendaraan yang berhak mengisi BBM subsidi di SPBU Pertamina.
"Jadi yang kita subsidi adalah orang-orang yang berhak. Jadi sebenarnya target dengan teknologi sekarang itu bisa. dulu 5 tahun yang lalu enggak bisa," tandasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
78% Konsumen Pertamina Beli Pertalite, Rata-Rata 19,5 Liter per Hari
PT Pertamina Patra Niaga mencatat bahwa volume rata-rata pembelian Pertalite adalah sebesar 19,5 liter setiap harinya.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa data tersebut diambil dari keseluruhan transaksi Pertalite pada Juni 2024.
"Pada periode Juni 2024, 78 persen konsumen mengisi Pertalite setiap harinya dengan rata-rata volume pengisian 19,5 liter. Artinya, dari 78 persen populasi konsumen, pengisian Pertalite sebesar 19,5 liter per hari sudah mencukupi kebutuhan BBM kendaraan mereka," jelas Heppy, Selasa (3/9/2024).
Data rata-rata pengisian Pertalite diolah oleh Pertamina Patra Niaga berdasarkan penjualan real-time di SPBU yang telah terdigitalisasi.
Lebih lanjut, Heppy mengungkapkan bahwa digitalisasi ini digunakan untuk mendorong penyaluran BBM subsidi secara tepat melalui program Subsidi Tepat.
"Program Subsidi Tepat adalah upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real-time dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan," ungkapnya.
Advertisement
Daftar Lewat QR Code
Pendataan pengguna BBM subsidi dilakukan melalui pendaftaran QR Code di laman https://subsiditepat.mypertamina.id, yang terus dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga.
Saat ini, prioritas diberikan pada wilayah-wilayah di gelombang pertama, yaitu Jawa, Madura, Bali (Jamali), serta beberapa wilayah non-Jamali, seperti Kepulauan Riau, NTT, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
"Untuk informasi lengkap mengenai program Subsidi Tepat dan langkah-langkah pendaftarannya, masyarakat dapat mengakses halaman http://subsiditepat.mypertamina.id," tandas Heppy.